tag:blogger.com,1999:blog-84222132478915109942023-11-15T05:55:14.915-08:00Cerita SeruUnknownnoreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-60610572710429363552010-04-15T22:25:00.000-07:002010-04-15T22:27:24.988-07:00Dokter Juga ManusiaPerkenalkan namaku Edward(bukan nama sebenarnya profesiku seorang dokter saat ini) umur 26 thn tb:175 bb:65 aku masih tergolong dokter muda karena baru saja menyelesaikan ptt aku di sebuah kota di jawa-barat aku sendiri asli kota “s”di jawa-timur aku sudah lumayan lama mengetauhi dan member dari forum ds ini dan aku menggunakan nickname ‘kindaici’ karena tokoh tsb adalah tokoh idolaku saat masa-2 awal kuliahku di kota s juga dan setelah membaca dari cerita-cerita seru di ds aku sangat berkeinginan untuk menceritakan kisahku selama masa kuliah sampai saat-saat terakhir ini dan semua kisahku itu adalah kisah nyata dan bukan karangan krn aku bukan org yg pandai mengarang dan juga bukan cerita yg diambil dari forum lain atau terjemahaan dari forum tetangga tapi mohon untuk para pembaca tidak menyebar luaskan kisahku ini kepada khayalak ramai krn apa yg telah aku perbuat itu tidaklah terpuji mungkin juga menyalahi kode etik dari kedokteran tapi apalah daya dokter juga manusia berikut aku aku kisahkan pengalamanku secara per bagian karena kejadiannya juga tidak berurutan dan aku mencoba mengingat dengan jelas<br /><br />Kisah 1<br />__________________<br />semester pertama aku memasuki bangku kuliah di sebuah ptn terkenal di kota s<br />Jurusan kedokteran meskipu agak sulit tetapi akhirnya aku bisa mengingat aku adalah seorang ket tionghoa yg harus masuk penyaringan quota masuk awal2 smt aku lalui dengan lancar sampai akhirnya sampai pada kuliah praktek dan otopsi dan pembedahan mayat pada semester2 selanjutnya saat itulah aku pertama kali melihat sosok mayat yg biasa aku lihat dalam txt book dan slide saat kuliah perasaan takut jijik bercampur jadi satu saat itu waktu itu aku membedah mayat wanita setengahbaya korban kecelakaan waktu itu aku bersama kira2 10-12 org waktu melakukan otopsi mayat waktu itu aku lakukan dengan biasa saja meskipun ada seorang teman wanitaku jatuh pingsan karena tak tahan melihat organ dalam tubuh mayat tsb<br /><br />Kisah 2<br />__________________<br />setelah beberapa kali melakukan otopsi aku tak ingat pastinya melakukan otopsi akhirnya aku ditunjuk untuk ikut dalam proses otopsi seorang korban kecelakaan lintasan kereta api krn di antara tmn2 aku memilki pertasi akademik yg lumayan bagus akupun juga menganggap biasa tetapi saat aku melihat sosok mayat wanita setengah baya itu yg kira2 berumur 39 thn beliau adlh seorang direktur sebuah perusahaan kontraktor terkenal di kota s, wajahnya cantik sekali,putih meski agak pucat karena kehabisan darah menurut info dia ngak bisa di keluarkan dari dalam mobil Honda crv miliknya pada waktu itu dokter hs menyuruhku untuk mempersiapkan dulu proses otopsi bilau msh ada keperluan sedikit sambil menunggu team dr yg laen saat itu.<br /><br />Aku sendiri di ruang otopsi, dari hasil observasiku dia tewas karena mengalami pendarahan otak hebat dan syraf2 yg hancur tetapi kondisi mayat hampir 90% utuh aku mulai membersihkan bagian kepala,leher dari darah yg mengering lalu mulai aku membuka blouse merah maroon yg sedikit agak sedikit kusut robek dan aku lanjutkan dengan membuka semacam kemben(aku tak tau namanya) dan saat itu lah aku mulai merasa darah lelakiku mendesir melihat toket(bhs kerenya maklum msh gaul gitu loh….)membusung meski agak dikit pucat yg terbungkus bh warna hitam yg berenda tersparant di bagian pinggirnya alamak…itu mayat wanita pertama yg sesexy ini lalu lanjut dengan membuka bh tsb dari depan krn terdapat clip di depan wow…maka terpampanglah bukit kembar putih meski ada sedikit memar spt bekas cupangan tpi aku yakin itu pasti trauma akibat kecelakaan tsb.<br /><br />Begitu indah meski posisi terlentang tetapi payudara tsb tidak terlalu melebar ke samping dan puting susu yg kecoklatan secara reflek aku mulai memilin-milin putting tsb dan aku remas-remas halus wow..ini pertama kali aku merasakan payudara secara langsung sekitar 2 mnt aku meremas dgn halus payudara tsb lalu melepas rok span dan cd hitam wanita itu maka terpampanglah segunduk bukit yg di tumbuhi rumput hitam yg lebat istilah di FK(pubic hair)mulai naluri lelakiku bangkit lagi secara perlahan kuusap-usap belahan bukit itu dan akhirnya satu jariku masuk kedalam terasa lembab dan keset kira-kira 2 mnt lalu jariku bermain disitu sampai akhirnya aku tersentak oh……..shitt suara handle pintu berbunyi cepat2 aku cuci tangan dgn alcohol 80% dan otopsi berjalan normal dan selanjutnya entah menggapa beberapa kali gue kebagian mayat-mayat cantik,sexy tapi tetap aja juga mayat….<br /><br /><br />kisah 3<br />*bhakti sosial yg tak terlupakan<br />__________________<br />Ini terjadi saat-saat masa KKN(kul ker nyata)di suatu desa sekitar kediri jatim saat itu ada sekitar 20-25 mhs fk(jelasnya ngak inget)itu melakukan pengobatan massal dan sunatan massal gratis yg di sponsori oleh salah satu produsen obat<br />Dalam rombongan itu terdapat seorang mhsi asal bogor bernama hayu(bkn sebenarnya)dialah mshi tercantik seangkatanku kulitnya kuning langsat,rambut sebahu,mancung,mata yg indah,ramping,sekel,padet yg menjadi daya tariknya adalah lekuk pinggang ala guitar espangnola, aku dgn dia lumayan akrab sekali krn dia wanita supel dan tidak rasis meski aku org tionghoa bukan berarti yg lainnya rasis loo….dia juga gemar lagu2 mandarin spt aku dia juga bilang aku ini mirip jay chou(singer mandarin), sering dia maen ke kost(krn aku bukan asli kota s) sering kita tuker2an file mp3,vclips dll yg berhubungan dgn mandarin.<br /><br />Kembali ke laptop….eh ke KKN saat di dalam buspun dia selalu di sampingku dan terkadang bersandar di bahuku tapi kita hanya sebatas teman bolehlah dibilang TTM singkat cerita saat melakukan sunatan massal hayu kembali pingsan karena tak tahan melihat darah(o..iya hayu merupakan mhsi yg pingsan dalam ceritaku diatas itu waktu otopsi)pada waktu itu aku melakukan periksa gratis didusun laen saat itulah banyak kejadian lucu,aneh dan mhmh…mhhmm (sabar)sesuai kebiasaan orang desa meski mereka dalam keadaan sehat, mereka selalu minta di suntik meski terkadang obar oral pun bisa aku sampai kehabisan vitamin2 cair yg aku bilang obat kepada mereka(dalam hal ini tidak melanggar kode etik/mal praktek krn susah menjelaskan kepada mereka akan hal tsb) sampai hampir maghrib waktu itu akhirnya pasien terakhir jatuh padaku krn tmn2ku udah kembali ke rumah kost krn bersiap-siap untuk ibadah(sebenarnya rumah penduduk daerah sekitar istilah kerennya homestay lah…J)seorang ibu muda yg kira-kira berumur 25 an dia masuk dgn sedikit agak malu2 setelah aku tanyakan namanya yuni ini :<br /><br />Yuni.... aku mau periksa(lalu aku menyuruhnya untuk tiduran)<br />"ada keluhan apa mbak??" (tapi semua dialog udah aku translate dlm bhs indo krn sebagian besar mrk tak bisa bhs indo mrk pake bhs jawa yg aku kuasai dgn fasih krn gue besar di jatim juga)<br />"ngak apa-apa pak Cuma pengin periksa aja kok"<br /><br />Tapi aku udah tau lah paling2 yg mau vitamin yg mrk bilang obat sehat lalu setelah cek tensi darah dll lalu kuberi vitamin tablet bantuan dari sponsor tapi dia masih terdiam<br /><br />"mau suntik mbak?" (setelah aku paham maksudnya)<br /><br />Lalu aku suruh dia telungkup dan menurunkan sedikit celana panjang dari kain yg longgar tsb(ngak tau namanya apa)lalu aku persiapkan injeksi alamak……..aku sempat kaget karena dia udah menurunkan celana panjang dan cd nya jauh dibawah pantatnya tapi aku msh bisa tahan diri sampai waktu injeksi aku sempat melihat bulu-bulu memeknya yg lebat meski ruangan waktu itu gelap setelah itu dia merapikan kembali celananya dan dia masih duduk disitu bantinku, apalagiii…….ini lalu dia mulai cerita akhir-akhir ini ASI nya udah ngak keluar lagi juga harga susu formula mahal sekali aku ngak tau maksudnya apa lalu to the point aku Tanya maunya apa?<br /><br />Ternyata dengan sedikit malu-malu dia ngomong mau di priksa teteknya akhirnya kuturutiin aja kemauannya lalu bajunya diangkat ketas dan selanjutnya bra warna ungu/biru ngak jelas krn ruangan udah agak gelap maka tersembulah payudara yg lumayan gede kira2 34c dengan putting hitam dan aerola(daerah hitam sekitar putng) yg agak lebar mulai aku mengelus dengan lembut dan agak meremasnya dgn lembut aku liat dia mulai memejamkan mata lama-lama aku juga horny adik kecilku udah tegak berdiri samkin lama semakin cepat dan mulai dia mendesah kecil dan udah kepalang tanggung aku mulai mendekatkan bibirku ke putting seukuran jari kelingking balita tsb dengan cepat aku isap2 dan gelitik-gelitik dan tanganku yg satu mulai memilin-milin putting susu yg laen.<br /><br />ehhhhh…..ahhh…..duh gusti enake….seehh hanya kata lirih itu yg sempat aku denger dan lidahku berganti ke puting sebelah kanan dangan gerakan menyapu sekitar daerah aerolanya secara reflek atau sengaja aku tak tau krn bedanya tipis tanganku aku selipkan di daerah pangkal pahanya yg di tumbuhiin bulu-bulu yg lebat mulai aku mainkan clitorisnya (`itil` dalam bhs setempat) kira-kira 5 menit memeknya udah basah kuyup dan 2 jariku mulai mencari G-spotnya krn tak butuh waktu lama untuk mendapatkannya sambil ujung lidahku masih kenyot-kenyot puting tsb sekitar 15 menit akhirnya yuni melunguh panjang….arhjjj…sehhhhhh sembari daerah pahanya bergetar hebat dan kemudian tanganku penuh dangan cairan bening agak kental(menurut medis cairan tsb diproduksi di kelenjar bartolini)dengan senyum puas akhirnya dia pamit pulang sempat aku Tanya umur anak terakhirnya udah berumur 4 thn…hah…….pantes aja ASI nya udah ngak keluar….<br /><br />Selanjutnya aku pulang ke rumah pak karyo dimana dengan 3 tmnku aku tinggal<br />Selesai mandi aku masih terbayang peristiwa “ASI” tadi lalu yudhi mengabari aku ttg apa yg di alami hayu saat sunatan massal tadi dan baru aja dia abis maen kesini ama vivin&dita lalu setelah makan malam aku bergegas ke homestay hayu bermaksud meledek dia setelah permisi masuk aku mengetuk kamar hayu didalam ternyata ada 2 mhsi laen tmnku juga namanya vivin, dita.<br /><br />Dengan sedikit meledek kedua wanita itu berkata tuhhh….airen loe(pacar meski kita hanya temen)abis pingsan krn liat burung berdarah tadi sambil tertawa….kecil lalu mereka berdua keluar kamar katanya mau buat laporan dgn yg laennya eh….ngak tau kenapa eh..tau-tau pintu kamar ditutup ama vivin<br />Waktu itu hayu langsung menyimpan hpnya yg sebelumnya sempat di buat dengeriin mp3 pake headset lalu dia duduk diatas kasur bersandar di tembok dan aku berada di sebelahnya, Lalu aku mulai meledek dia.<br /><br />Gue:wahh….ada yg pingsan nehh liat burung(sambil aku tertawa..kecil)<br />Hayu:ahh…udahh lahh ko(begitulah dia panggil aku semenjak pertama kali kenal)abisnya darahnya banyak banget sihhh lagian aku juga belum sarapan tadi pagi<br />Gue:gimana sihh loe calon dr takut darah<br />Hayu:ntar kan aku mau ambil spsl kecantikan<br />Gue :emang loe cantik??????..........sambil menatap mukanya dengan nada meledek<br />Hayu:arghh…udah …udah…(sambil dia menyandarkan kepala di bahu gue spt biasa) eh…btw ko Edward udah sunat blom kan biasanya cow ket ngak sunat sambil tertawa<br />Gue :wahh….ngehekkk loe udah donk…<br />Hayu:ngak percaya ahhh…..boong….boong<br />Gue:mau liat??<br />Hayu:ayoo coba…kalau emang udah<br />Gue:nehh…lalu gue buka resleting celana jeans biru yg gue pake krn pada waktu itu gue udah horny bgt krn peristiwa ‘ASI’ tadi kontan aja rudal gue udah berdiri tegak dengan kepala yg merah mengkilat dan menantang tuhhh…percaya kan<br />Hayu:….owowo ok ok percaya deh gue dengan ekspresi kagum namun ngak malu apa jijay krn mhs fk udah biasa liat hal-hal tsb<br /><br />Ngak terasa udah jam 11 malam aku pamit pulang sesampai di rumah aku ngak bisa tidur masih membayangkan kedua peristiwa tadi lalu esok harinya aku lakukan kerjaan spt biasa lalu saat aku nunggu mau mandi iseng2 aku intip siapa yg lg mandi krn km tsb hanya terbuat dari sekat2 kulit bamboo maka dengan leluasa aku dapat melihat istri pak karyo ug sedang mandi doi masih kira-kira umur 32an dgn 2 anak tapi bodynya masih lumayanlah…dengan payudara kira-2 36c cukup besar dan agak menggantung tpi tampak menggairahkan sekali dengan vagina yg ditumbuhiin bulu-bulu yg lebat dan panjang tsb semakin membuatku ser-seran tak berapa lama yudhi disampingku sambil mengisyaratkan aku untuk tutup mulut lalu aku mengalah dan berjaga-jaga kalau-kalau pak karyo datang,<br /><br />Yudhi juga tampak horny sekali setelah peristiwa tsb pikiranku samkin manjadi-jadi maka aku berniat mengeksekusi hayu ngak perduli ida masih virgin apa ngak krn jujur waktu itu aku masih perjaka setelah makan malam aku pergi ke pondokan hayu tapi kali itu ngak ada dita&vivin mrk kebagian penyuluhan kepada warga desa langsung hayu mengajakku masuk ke kamar spt biasa kita bercanda-canda di atas ranjang hayu ngak tau siapa yg mulai lalu obrolan kita mengarah ke soal sek spt biasa dia menyandarkan kepalanya ke bahu gue tapi kalau yg ini laen aku udah horny berat danpenis aku udah tegang and keras bgt lalu aku peluk hayu dari samping trus aku tepat berada di belakang hayu aku mulai cium-cium tengkuk dan merambat ke pipinya<br /><br />Hayu:ahh…koko apaan ini lalu dgn menatap aku dgn mata sayu dia bertanya ko ed mau ya???pengin ya????<br />Gue:hmhm…mhhm…(gue hanya terdiam sambil deg-degan)sambil terus menatap wajahnya yg cantik..mata jernih bulat dan sayu<br />Hayu:ah…payah loeee dengan cepat bibirnya yg ranum dan basah itu menyambar bibir gue(meski akrab itu pertama kali gue cium bibir hayu) dangan agak agresiff, dia terus melumat bibir gue lama-lama aku juga terbiasa lalu lidah kami saling bertemu di mulut gue.<br /><br />Aku memeluk pinggang hayu dan dia memeluk leher gue agak lama sihh kita saling melumat lalu tangan gue mulai meraba-raba gunung kembar hayu yg masih di tutupi dengan t-shirt kuning dengan lembut aku meremas-meremas toket hayu dan mulai lah tanganku mulai masuk kedalam tshirt hayu astaga nihh cew toketnya kenceng banget hanya suara srupuu…sluppp….. yg terdengar sambil desahan kami.<br /><br />Lalu aku baringkan hayu sambil tersenyum hayu berkata:udah ko ayo terus udah tanggung nihh(dalam hati sapa juga yg mau menghentikan)dengan manja..nya<br />Lalu aku mulai buka kaosku dan sedikit mengangkat badanya aku mulai melolosi tshirt dan bh abu-abu motif bunga tsb maka langsung terpampanglah sebuah bukit daging yg lumayan besar sekitar 34c dan sama sekali tidak turun/melebar menyamping sama sekali krn suasana kamar sangatlah terang jadi dengan jelas gue dapat lihat hal tsb dengan tb:168 bb:52(aku sempat liat di biodata terakhirnya) maka sempurnalah dia sebagai seorang wanita sunda yg aduhai….<br /><br />Secara reflek mulutku mulai bereaksi sambil kenyot-kenyot puting cuklat muda yg saat itu agak masuk kedalam sambil tanganku memerah bukit tsb dari arah bawah keatas dgn tujuan agar puting susunya segera keluar…..akhirnya keluar juga puting mungil tsb dan nafas hayu mulai tersengal-sengal dengan bergantian aku perlakukan sama kedua bukit kembar hayu dan mata hayu mulai terbuka sebelumnya doi hanya menutup mata sambil menikmati hal tsb dan dengan agak menarik pinggiran celana jeans gue dia buka sabuk lalu langsung gue plorotkan jeans gue terlihatlah gundukan spt tongkat yg udah kaku di dalam cd gue trus mulut gue mulai menjelajah pusar hayu yg agak dalam dan dengan cepat langsung gue plorotiin celana pendek hayu dan cd warna krem berenda segera gue lidah gue menyapu paha dalem hayu yg ngak tahan kegelian trus mengapit kepala gue<br /><br />Lalu mulai lah gue mengamati memek hayu yg rapat sekali hampir ngak terlihat belahannya dengan bulu vagina yg lebat di bagian atas membentuk segita dan bersih di sekitar lobang kenikmatannya meski agak jijay tanpa pikir panjang langsung gue buka paha hayu lebar-lebar maka terciumlah bau khas vagina wanita tetapi goa hayu berbau spt bau jamu atau rempah-rempah semacamnya(krn sebanarnya bau vagina ngak ada yg berbau harum krn kelenjar bartolini ngak menghasilkan parmufe…sorry just intermezzo)<br /><br />Sekitar 10 mnt gue mainin lidah di clitorisnya tapi gue ngak berani nembus g-spot takut kalau dia masih virgin tampak hayu meringgis kegelian campur nikmat sampai-2 air matanya menetes di ujung matanya setelah itu dgn isyarat dia minta gentian segera guelaps cd maka tampaklah penis gue yg tegak dhn kepala yg mirip champignon mushroom dgn posisi duduk dan hayu dgn posisi tiduran tengkurap dengan kepala agak mendongkak dengan bertumpu pada siku ama paha gue mulai dia mengamati dan memegang rudal gue sejenak dia terdiam…lalu dgn kata-2 ahh bodo amat…dia langsung mengulum hulu ledak rudal gue arhhhh……sehhhh terasa hangat menjalar dia kapala penis gue dgn gerakan keluar masuk dia mungulum dan dia lbh focus tuk menyedot-nyedot helm adik gue mungkin krn dia pertma kali kulumannya agak kasar shg adik gue agak ngilu lalu dia berbaring dan gue mulai tindih bandan hayu sambil saling melumat lalu kami terdiam sejenak maka sempat terjadi obrolan brkt:<br /><br />Gue: gimana neng mau terus?btw u masih virgin?<br />Hayu: iya ko hayu masih virgin<br />Gue: jgn yu gue kasian am aloe entar(rencana gue Cuma mau petting aja)<br />Hayu: gpp ko dari dulu hayu pgn sekali di perawaiin ama ko Edward, gue pgn sekali di perawaniin ama cow t***g**a buruan donkk….<br /><br />Tanpa komando lagi langsung gue arahiin penis gue yg telah tegak berdiri ke arah vagina hayu yg udah agak basah dengan bantuan jari2 hayu membuka celah gue nikmatnya meski udah di buka lebar-2 tapi tetap aja memek hayu begitu kecil…and sempit sekali menerima rudal gue (emang sih rudal gue termasuk besar and panjang mungkin krn kakek gue org belanda kali aja sih)perlahan kepala rudal gue menyentuh bibir veggy hayu dgn sedikit dorongan tetap aja ngak bisa masuk hanya helmnya aja masuk ½ bagian masih jari2 hayu membuka bibir tsb, akhirnya dgn penuh perjuangan akhirnya helm gue bisa masuk seluruhnya namun batangnya masih blm masuk sama sekali so Cuma kepalanya aja yg keluar masuk sampai akhirnya secara reflek gue sodok agak dalam,<br /><br />Hayu mulai meringgis dan mengangkat pantatnya tanda kalau perawannya udah jebol mulai gue gerakkan keluar masuk tapi masuk ½ bagian penis gue yg masuk suasana saat itu masih agak kaku bgt baru kira-2 30 mnt baru seluruh penis gue bisa masuk seluruhnya sampe mentok ke dinding rahim hayu dan permainan mulai lancar dgn posisi man on top gue mulai menggenjot hayu sambil remas-2 toketnya dan pilin-2 putting susunya plekkk……plokkkkk sreppppp……….ohhhh..<br />ko ed itulah suara yg sempat gue denger, maka tampaklah darah perawn hayu mulai membasahi penis gue bercampur cairan kewanitaannya sekitar 15 menit gue udah mau keluariin tapi belum ada reaksi apa-apa dari rudal gue, malahan hayu yg mengangkat pantatnya sambil badannya bergetar hebat rudal gue spt di pijat-2 aohhhhhhhhhhhh………..sehhhhhhhh lalu tandanya hayu udah orgasme lalu gue cabut rudal gue sambil gue kocok2 di luar tapi hayu bertanya:<br /><br />lohhhh…….ngapaiin ko kok di kocok-2 ngak pa pa yu loe kan abis jebol virgin loe masih sakit ya??????tanya gue…….ngak kok ko Cuma perih dikir aja kok jawabnya….masukiin lagi donk di keluariin dalem aja hayu baru selesai mens 2 hari lalu kok masih aman skrg ko ed yg di bawah gentian slebbbb….rudal gue masuk lagi di peraduannya dgn posisi hayu berada diatas meski kaku ya ok lahh…….kira-2 10 mnt kemudian hayu tampak akan orgasme lagi sampai-2 badanya hampir jatuh ke belakang langsung gue tarik tangannya ohhhhhhhhhhhh……….sehhhhhhhhhhhh ko …….ko……..ko..argggggggg lalu gue baringkan lagi hayu tampak sangat kelelahan spt posisi awal gue eksekusi lagi lubang hayu yg mulai tampak membengkak tapi tetep aja masih agak susah masuknya slebbbb………arggggggh………ohhhhhh hayuuuu……..sayangggggggg…………haaaaa……dgn agak gue paksaiin akhirnya madu putih gue keluar juga menyemprot di dalam rahim hayu akhirnya kamu berpelukan dgn bercucuran keringat krn udara disana sejuk bentar aja udah mendingan kami berpelukan sambil saling melumat bibir ……………<br /><br />Tiba-tiba pintu yg lupa dikunci langsung aja di buka ama si dita.<br />ohh……….ok….ok……….ok sorry……sorry…..tau..tau…….langsung gue tarik selimut dan dita juga langsung menutup pintu tanpa terasa udah pukul 12 malam lalu gue berpamitan pulang ama tuan rumah dan dita&vivin tampak vivin senyum-2 ke arah gue waktu di depan rumah di sempat berbisik jebol ngak gawangnya hayu???sippp….jawab gue(usut-punya usut di kemudian hari emang hayu pernah cerita ama mereka kalau hayu pgn di perawaniin ama gue mrk juga temen-2 akrab aku semua selain yudhi ama herry) itu juga pertama kali gue berhubungan intim dgn wanita begitupun juga hayu krn hayu baru pertama kali di sentuh cowok soalnya keluarganya cukup konservatif<br /><br />Dan setelah selesai bhakti social tsb kami masih bertemen akrab tapi ngak sampai pacaran krn itu udah komitmen kita dari awal<br /><br />Kisah4<br />*pratek pertama<br />__________________<br />Setelah lulus kuliah aku sempat bekerja sbg asisten seorang dokter terkenal di kota s dan mempersiapkan ptt kelak sebenernya blum bisa dikatakan praktek krn gue belum dapat izin praktek hari demi hari aku jalani spt biasa dengan aku bekerja di situ tempat praktek dr itu tambah ramai katanya sih krn aku tpi aku juga ngak GR kok pada suatu hari di bulan nov dr h lagi ada seminar di luar negeri aku di tugaskan menjadi dr pengganti dgn surat kuasa dan jaminan dari dr h tsb krn dasar orang kita fanatik maka begitu tau saya yg mengganti maka pasien-2 langganan dr h pada bnyk yg bataliin appoitmen hanya beberapa pasien aja yg terpaksa mungkin datang ke klinik tsb tapi rata-rata pasiennya ibu-2 muda yg tajir dari mobil yg mrk bawa sakit ringan flu,pusing,migran dll yg sebebenarnya ngak butuh ke dokter dan pada hari ke-2 sepi sekali hanya beberapa pasien aja krn mungkin hujan begitu labat juga shg daerah situ juga sering kena banjir tiba pada pasien terakhir masuk<br /><br />Gue:ibu yenny silahkan!!!!!!(krn saat itu suster admin udah gue suruh pulang jadi gue sendiri yg panggil-2)<br />Ibu yenny:iya dok…..<br />Lalu masuklah ibu muda sekitar 30an tsb dengan celana jeans hitam ketat dan atasan kaos press body dgn toket sedang kira-2 bra 34b nampak sexy,putih maklum ket tionghoa dan lumayan tinggi sih lalu dia menceritakan keluahannya dia terkilir saat aerobic bahu kanannya dan sering kram pada perut(sebenernya dia harusnya ke dr syaraf/tukang pijat aja) ternyata dia instructor aerobic di salah satu fitness center terkenal di kota s lalu gue suruh dia masuk bilik priksa spt biasa gue arahiin stetoskop 5 cm diatas payudaranya yg tampak membusung dgn napasnya terlihat naik turun bukit kembar itu dan sesuai prosedur pemeriksaan selesai<br /><br />Ibu yenny:lohh dok kok cepet???dokter baru ya?biasanya kan agak tua<br />Gue:saya asisisten dr h bu??dr h lagi smnr di LN<br />Ibu yenny:bu..bu ibumu ta???agak ketus panggil cik yen loe namanya Edward ya<br />Gue:iya,maaf cik yen<br />Ibu yenny:udah nikah?kok bentar sih periksanya???ngak niat meriksa ya<br />Gue:belum,ya sesuai prosedurnya kayak gini cik(agak ketus jug ague)<br />Lalu daripada rebut ok lah gue arahiin lagi stetoskop lagi agak lama waktu itu lalu dgn agak cepat cik yen memengang punggung telapak tangan gue sampai steskp terlepas dan cik yen mulai mengarahkan ke toketnya spt ling-lung gue diam aja lama kelamaan gue mengikuti aja ibu cantik ini krn belahan yg rendah akhirnya dgn sendirinya tangan gue masuk kedalam<br />Ibu yenny:yaa situ truss……sehhhhhhh enakk….dgn mata sayuu<br /><br />Saat itu lah tangan cik yen mulai nakal mengerayangi pangkal paha gue yg udah mulai mengunung gue waktu itu masih posisi berdiri batin gue udah kepalang tanggung singkat cerita diatas ranjang periksa itu gue mulai bergumul dgn cik yen<br />Lepaslah celana panjang putih gue begitupun dgn jeans cik yen dgn rakus cik mulai melahap penis gue sekitar 15 mnt rudal gue keluar masuk di mulut cik yen posisi terlentang serta tangan gue mulai pilin-2 puting susu cik yen agak besar kecoklatan diujung payudara yg putih mulus terdapat bercak tanda lahir di payudara cik yen yg kanan yg udah dlm keadaan bugil kalau gue masih pake baju.<br /><br />Kok ngak keluar….keluar sih gumannya langsung aja doi memasukkan penis ke liang senggamanya selbbbbbbbbb…………serpppp…..plokkkkkkkk……plokkkk seiring pantatnya mengantam paha gue kira-2 20 mnt udah kerasa say???....tanyanya padaku…..belum apa-2 cik! Lalu doi mengoral lagi rudal gue dgn agak kuat sampai…..sampai pipi cik yen tampak kempot di kiri-kanan lagi dia naik lagi…..eh ed kalau mau keluar bilang ya jgn di dalem….ok cik jawabku sampai akhirnya gue ngerasa spt ada yg mau meledak di rudal gue dgn isyarat akhirnya cik yen mengulum crott………crottttt…….crorrr…..<br /><br />akhirnya tumpah juga laharku di mulut cik yen dgn cepat dia langsung menyedot dgn kuat sampai helmku terasa mau copot begitupun dgn sisa-sisa spermaku ya terasa spt di tarik keluar sampai gue ngak tahan ngilu sekali dengan gerakan di lehernya gue yakin cik yen telan seluruh sperma gue dan akhirnya gue dan cik yen sering melakukannya biasanya di tmpt praktek dr h saat dr h libur ternyata setelah kira-kira 3 bulan lamanya setelah gue desak-desak ternyata cik yen Cuma mau sperma soalnya katanya bisa awet muda krn saat bersenggama dia selalu menelan sperma gue dan saat kejadian itu gue makin gila dlm hal esek-esek udah 2 suster pratek yg gue perawaniin tapi bukan perkosa loo ya suka sama suka lahhh…..dan ada beberapa dgn cew-cew laen tpi yg jelas bukan ama psk lohh.<br /><br />Setelah kejadian yg paling gila bersama cik yen itu aku makin menggila lagi dalam hal esek-esek karena aku makin terobsesi dengan para pasien-pasienku terutama para gadis muda dan ibu-ibu muda yg mungkin bisa di bilang agak binal meski ngak semua pasienku semua spt itu lhoo hari demi hari dan bulan demi bulan aku semakin mendapat kepercayaan dari dr h untuk menggantikannya krn beliau juga sibuk menyelesaikan gelar s-3 dia maka 1 minggu aku bisa 3 hari menggantikan dr h namun hanya untuk pasien-pasien sakit ringan krn untuk yg penyakit serius harus ada janji dulu dgn dr h dan aku hanya praktek pada sore-malam kalau pagi sampai siang aku harus jaga di rs<br /><br />*pada suatu sore datanglah seorang ibu dan anak gadisnya yg kira-kira umur 17an tapi sekilas gadis itu nampak cantik dan montok dari logat,nama,dan kulit yg putih bersih nampaknya dia orang dari sulawesi utara singkat cerita menurut keluhannya nampaknya gadis yg bernama silvi ini menderita migran yg agak serius soalnya doi sering pingsan di kelas langsung aku suruh dia berbaring di ranjang priksa lalu aku tensi tekanan darah dan tibalah saat untuk periksa detak jantung aku suruh dia buka 3 kancing baju biru mudanya dan pada saat itulah tiba-tiba birahiku muncul padahal itu hal yg lumrah dalam dunia kedokteran cm demi cm aku tempelkan stetoskopku di areal sekwilda(sekitar wilayah dada)silvi alamak..montok juga toket ni anak maka makin dalam tanganku masuk ke toket silvi dia hanya diam sambil menatap langit-langit ruang priksa tsb lama-kelamaan tanganku mulai nakal mengusap-usap payudara ranum ini yg masih terbungkus bh putih polos dan krn kuatir si ibunya curiga lalu aku segera aku menyuruhnya membuka sedikit celana jeansnya krn aku akan injeksi beberapa vitamin dan pada saat itu aku sempat meremas pantat silvi dgn alasan untuk melemaskan jaringan darah agar vitamin tsb cepat meresap dan dari kejadian tsb menginspirasi saya untuk melakukan pada pasien-pasien lain dan kebanyakaan dari mereka tidak banyak yg protes<br /><br />*operasi pertamaku<br />__________________<br />Dan tibalah saatnya aku mendapatankan kepercayaan dari dr h untuk membantunya dalam operasi vasektomi/pemotongan saluran indung telur wanita atau lebih dikenal dengan KB seteril maka sesuai jadwal sekitar jam 10 akhirnya team dokter dan asisten melakukan briefing dan pasiennya bernama ibu haryo umur 36 thn yg emang rawan untuk hamil kembali dan aku mendapat bagian anastesi/pembiusan dan pre-surgery procedur dan setelah siap aku sendiri yg masuk ruang operasi nampak bu haryo udah siap dgn baju operasi warna biru tua dari bincang-bincang kami ternyata dia takut sekali untuk di operasi dia minta bius total ttp krn sesuai prosedur aku harus pake bius local tpi beliau terus memaksa akhirnya aku gunakan bius total meski itu menyalahi prosedur briefing tadi kira-kira 20 mnt akhirnya bu haryo ko juga oleh pengaruh obat bius made in jerman tsb.<br /><br />Iseng-iseng aku pandangi bu haryo yg tak terlalu cantik sih tapi rkn beliau bini org kaya jadi lumayan lah untuk ukuran wanita sebayanya darah lelakiku mulai mendesir lagi lalu mulai kuraba-raba buah dada wanita ini yg masih di tutupi baju operasi yg menurut perkiraanku 36b wow agak turun sih tpi masih cukup kenyal lalu tak tahan mulai membuka tali-talinya maka tampaklah buah dada yg cukup menggairahkan itu dan aku keluarkan yg bagian kanan tak sabar langsung aku memilin-pilin puting susu yg agak kehitaman itu tak sabar dgn rakus aku mulai mengeyot-kenyot payudara bu haryo dan waktu aku isep-isep agak kuat ternyata sempat aku rasakan cairan yg keluar dari ujung susu bu haryo tak salah lagi itu adalah asi dari bu haryo semakin membuatku horny<br /><br />tiba-tiba………..tutut……..tuttt….. telpon dimeja samping berdering dr s sbg dr ahli Tanya kpdku apakah udah siap pasien krn tanggung aku bilang belum masih dalam proses analisa dan selanjutnya aku punya ide yg lbh gila lagi aku hampiri tubuh bu haryo lagi lalu aku mulai singkap rok bu haryo ternyata udah ngak pake apa-apa lagi tampak gundukan yg udah licin namun msh ada bekas-bekas bulu vagina bu haryo yg tak tercukur rapi, mungkin suster-suster baru yg belum pengalaman mulai aku belah lipatan bibir vagina bu haryo tak sadar batang kejantananku udah keras sekali lalu bergegas aku kunci pintu operasi sambil aku nyalakan lampu merah diatas yg tandanya ngak ada yg boleh masuk, lalu aku plorotkan celana panjangku dan cd ku sebats lutut dgn agak tergesa aku mulai naik ke ranjang dimana bu haryo terlelap aku mulai naikkan rok(baju operasi) sebatas pinggang lalu aku buka pahanya lebar-labar.<br /><br />Mulai aku arahkan rudalku ke memek yg agak tebal itu lalu ke gesek-gesek kepala rudalku ke pintu masuk lubang kenikmatan bu haryo lalu prut…..blesss aku lesakkan kedalam memek bu haryo lalu mulai aku genjot perlahan namun pasti….plokkk….plokkkkk…..bunyi buah pelerku menghantam belahan pantat bu haryo dgn sedikit agak cepat maka rudalku udah keluar masuk kedalam goa nikmat bu haryo yg agak longgar tapi kadang-2 msh terasa ada sedikitan jepitan sekitar 15 mnt aku dah mulai agak kelelahan dgn tempo yg sangat cepat dan dgn agak kepaksakan akhirnya beberapa menit kemudian crotttttttttt…….crottttttttttt maka muncratlah spermaku memenuhi liang senggama bu haryo arhhhhhh…….puas rasanya dari pada onani heeheheh dgn cepat aku bersihkan liang nikmat bu haryo dgn sedikit alcohol 15% dan segera aku telpon dr s dan dr h untuk segera melakukan proses operasi spt biasa dan setelah siuman suami dan anak bu haryo yg masih 1 thn itu datang menjenguk pantesan masih keluar asi pesan nehh buat ente-ente kalau bini mau operasi sebaiknya di temaniin aja tpi gue yakin suaminya juga bkn org baik-baik kok<br /><br />*ptt penuh gairah<br />__________________<br />Tibalah saatnya aku untuk ptt tuk dpt izin praktek aku ditempatkan disuatu desa yg agak terpencil di Kalimantan barat pada penulisan sebelumnya maaf salah tulisan(ja-bar)yg benar Kalimantan barat disana aku ditemapatkan di suatu puskesmas yg sangat kecil dan terpencil disana aku ditempatkan bersama ferry dokter muda pula asal Jakarta setelah mendapatankan surat tugas dari depkes maka aku berangkat dari jkt bersama ferry akhirnya tibalah aku dilokasi tsb yg tampaknya desa tsb jauh dari peradapan, maka kita di sambut oleh kepala suka stmpt dgn upacara adat yg sangat aneh menurutku dan aku dan ferry tmptnya agak jauh tapi ferry lbh bagus daerahnya mungkin aja krn aku wni-ket klai aja sih akhirnya aku tinggal di sebuah keluarga yg sangat ramah meski ngak gitu bisa bhs indo yg anehnya ternyata suku asli daerah situ mirip-mirip org ket tionghoa dgn mata sipit dan kulit kuning langsat dan rata-rata wnt dsana cakep2 meski terlihat aneh dgn dandanan yg aneh juga.<br /><br />Semalaman kita berbincang-bincang dgn sdkt bhs tarzan krn dan akhirnya aku tertidur krn kecapean di sebuah kamar spt panggung dari kayu memang rmhnya spt panggung dari kayu dan singkat cerita kira-kira 1 minggu dsana krn siang tadi puskesmas agak sepi jadi malamnya aku tidak terlalu capek kira-kira pukul 22.00 aku masuk kekamar untuk tidur dalam keadaan setengah tidur dgn cahaya redup lampu minyak tiba-2 aku di kejutkan dgn suara seorang wanita……eh ternyata dia istri dari tuan rumah tsb yg kira-kira berumur 26an dan yg membuat aku tambah kaget dia langsung berbaring di sebelah ku sambil menutup mata kontan aja aku langsung perintahkan dia keluar dgn agak kasar takut dgn suaminya yg dgr-2 dari cerita suku-suku tsb sangat sadis<br /><br />Lalu dengan tersisak-isak dia keluar kamar arhhhh…….hampir aja aku tergoda lagi batinku lalu aku mendengar suara-suara ribut diluar tak lama kemudian suaminya datang dgn membawa sebilah mandow……sambil murka kepadaku dgn bhs campuran indo dan tarzan yg intinya katanya aku melecehkan bininya dan tidak menghargai keluarga tsb krn aku udah dianggap sbg tamu kehormatan aku coba menjelaskan yg terjadi…..akhirnya aku di bawa ke ruang tamu(yg sebenarnya ngak ada pemisah antara ruang tamu,dapur,ruang mkn)lalu di ceritakan ttg adapt disitu yg ternyata yg paling…..mengejutkan aku sekaligus ngak percaya,membuat aku spt org gila bahwa aku harus menggauli istrinya sebagai tanda kekerabatan what the hell??????????batinku(meski aku agak hyper tpi kali ini aku dapat berfikir jernih)<br /><br />Akupun menolaknya ternyata dia tambah marah lagi dan istrinya menangis merasa tidak aku hargai menurut mrk dan aku harus angkat kaki dari rumah itu mlm itu juga …..ahh…ini gila bener daripada aku di mangsa binatang buas/ular lbh baik aku mengalah dan segera aku minta maaf dan menyetujui adapt gila mrk dan aku disuruh masuk kamar sambil masih ngak percaya dan ngak lama kemudian dgn mata agak sembab dgn senyuman kecil wnt itu kei(aku sebut aja bgtu) masuk ke kamar dan menutup pintu yg hanya terbuat dari kain aja dgn membawa batok kelapa yg akhirnya aku tau itu minyak kelapa di ramu dgn bunga kenaga dll buat apa lagii batinku dan selanjutnya kei mulai melepaskan kemben abu-abu lusuhnya, wow lumayan juga tetek wnt ini akupun masih terbaring dan mulai saat itu batang rudalku mulai naik<br /><br />Kei mulai melimuri badannya dgn minyak klp ramuan mulai dada ketiak dan payudara suku terasing tsb dgn gerakan melingkar yg membuat aku semakin terangsang tsb maka harum kenaga mulai menyerbak di seluruh kamar dan dilanjutkan dgn membuka kain sarung yg dipakainya lalu terpampanglah paha mulus dengan vagina yg agak lebat tak beraturan yg membuatku sangat horny dan dilumuri juga daerah “V” kei yg membuat jembut wanita itu lepek dan memperlihatkan belahan vaginanya yg mungil dan akhirnya akupun segera bugil lalu kei merebahkan diri di sampingku dgn isyarat dia menyuruh aku memasukkan kontolku ke dalam goa nikamatnya yg udah mengkilat dgn mau bunga kenanga<br /><br />Segera aku ambil kondom yg aku persiapkan dari kota jaga-jaga apabila nafsu tak terkendali kei nampak bingung lalu dia bilang langsung aja ngak usah pake di bungkus dia ngak tau maksud dari semua itu krn takut salah lagi aku memenuhi keinginaannya mulai aku menindih tubuh kei lalu kulumat bibirnya ternyata disana ngak tau namanya foreplay lalu krn tak ada reaksi aku lumat tetek wnt pedalaman tsb sambil tanganku terus meremas-remas tetek ukuran 34b tsb yg agak turun krn disana ngak kenal bh mesi agak susah krn licin tpi membuat wnt itu cukup hot dia mulai mendesah kecil tapi mulutnya tertutup rapat mungkin adat setempat bgt lalu mulai turun ke pusar lidahku menari-nari disana dan saat yg mendebarkan mulai kebuka lipatan goa nikmat kei kucari clitorisnya dan akhirnya dgn jari kelingking aku mulai mengesek-gesek daging kacang tsb dia mulai meledak meski mulutnya terkunci rapat ngak lama kmdian pinggulnya agak bergetar dan maka melelehlah cairan bening(kalau rekan-rekan liat/dengar ada cairan vagina yg mensemprot itu bohong itu bukan cairan orgasme spt lelaki itu hanya air kencing belaka rekayasa Hollywood krn wanita ngak orgasmenya bukan spt kita kaum lelaki) bercampur minyak kelapa tsb dan inilah saatnya dgn gaya konvensional aku buka lebar-lebar pahanya dan kusodok tanpa bunyi mungkin krn udah penuh dgn cairan kei sendiri dan minta tadi sampai singkat cerita 30 mnt kemudian menyemprotlah laharku kedalam liang senggama kei cukup banyak sampai tumpah keluar vaginanya lalu badanku ambruk keatas badan kei dan selanjutnya kita tidur berpelukan sampai pagi……………..<br /><br />Dan setelah kejadian itu maka makin akbrablah aku degan keluarga tsb o iya mbak kei mempunyai seorang anak laki-laki berumur kira-kira 10 thn dan kejadian itu membuat fantasy seksualku semakin menjadi-jadi<br />Ada sesuatu yg membuatku agak kagum pada desa tsb krn meskipun mrk suku terasing tapi mereka tau ttg masa subur atau lbh lazim di sebut KB kalender meski banyak yg ngak berhasil juga sih tetapi nampaknya untuk keluarga mbak kei ini berhasil krn selama 10 thn mrk tidak punya anak lagi dan itulah salah satu misi aku untuk memperkenalkan ttg program KB kepada daerah itu minggu demi minggu aku lalui bersama keluarga mbak kei tetapi setelah kejadian persetubuhan pertama itu aku belum pernah menyentuh mbak kei lagi krn pada hari-hari itu adlh masa subur dari mbak kei lalu saatnya tiba dari depkes kebupaten mendrop sejumlah obat-obatan&alat kontrasepsi untuk mendukung progam tsb dan mulailah aku memperkenalkan kepada warga disitu tak terkecuali pada keluarga mbak kei dan aku menyarankan untuk pake pil KB<br /><br />Pada suatu sore anak tunggal mbak kei mengajakku untuk jalan-jalan di sekitar dusun oo..iya nama anak mbak kei itu ngak jelas sih Cuma aku panggilnya nil sesuai ortu mrk panggilnya juga begitu krn suku tsb namanya juga terasa aneh bagiku krn nama-nama mrk pendek-pendek dan kami menyusuri hutan yg masih rimbun msh belum terjamah para pembalak liar dan tibalah kami di suatu sungai maka nampaklah para gadis-gadis muda suku itu mandi bersama-sama maka langsung aku menarik tangan nil untuk agak membungkuk di areal yg tertutup ilalang nil tampak bingung mungkin baginya itu hal biasa tapi bagiku seorang pria dewasa sangatlah tidak etis berdiri di dpn gadis-gadis itu juga aku takut kalau-kalau mrk berteriak dan mengadukan kepada warga shg aku terkena hukuman adat namun aku juga tak tau pasti akan hal itu maka aku mulai mengamati gadis-gadis itu yg asik bercengkrama dgn tubuh bugil mulailah darah lelakiku mulai berdesir dan kontan tugu monas dalam celana dalamku udah tegak berdiri wow..begitu indah pemandangan di depanku gadis-2 dgn kulit kuning langsat agak kehitaman dan payudara yg ranum bak buah papaya yg mengkal kira-kira 20 mnt aku udah merasa senewen lalu aku ajak nil untuk segera pulang krn hari udah mulai gelap<br /><br />Dan saat tiba di rumah mbak kei dan suami udah menungguku di ruang tamu dan setelah itu aku bergegas utk mandi dan saat aku bertemu mbak kei sambil bercanda aku sempat mencolek pantat mbak kei dan meraba payudaranya dari belakang saat menoleh ke atas krn model rmh tsb spt panggung maka tampaklah suami mbak kei astaga!!!!!! Mukaku merah dan malu tetapi suami mbak kei itu malah tersenyum entah apa maksudnya….setelah mandi kita makan malam bersama dan kira-kira pukul 8 mlm aku merebahkan diri untuk tiduran krn aku ingin mengambil sesuatu barangku yg tertinggal di ruang tamu tadi maka terdengar olehku suara yg agak gaduh di kamar mbak kei krn penasaran aku mulai mengintip ke dalam ternyata benar dugaanku mrk sedang bercumbu mungkin krn lubang yg ada didinding kayu tsb yg terlalau lebar maka segara suami mbak kei memanggilku kedalam oh….mati aku batinku<br /><br />Akhirnya cepat-2 aku masuk dalam maka tampak dgn jelas keduanya udah bugil dgn mbak kei yg terbaring dan suaminya yg sedang mengeluarkan sesuatu ternyata kondom emang sih saat intip tadi aku sempat memperhatikan suami mbek kei tampak kesulitan dalam memasang kondom krn terbalik arah maka segera aku Bantu suami mbak kei meski merasa risihh sekali aku ngak berani memandang tubuh mbak kei secara langsung lalu ketika akan keluar suaminya melarangku dgn bhs indo yg agak aneh tsb dia mengisyaratkan aku untuk duduk untuk mengamati persetubuhan mrk dgn perasaan sangat risih aku melihat mrk bersenggama dgn gaya konvensional tanpa foreplay kira-2 10 mnt kemudian tampaklah pak kam(biasa aku memanggilnya meski aku ngak tau nama sebenarnya) melenguh panjang tanda orgasme lalu dgn isyarat dia mempersilahkan untuk menggantikan posisinya alamakkkkkkkkk………<br /><br />Gile kontan aja aku terkejut dgn perdebatan kecil spt biasa dgn suara yg agak kasar dan melotot pak kam memaksaku akhirnya aku menyanggupinya meski rudalku mendadak jadi loyo krn tak terbiasa melakukan apa namanya 3some lalu aku mulai bugil dan agak sedikit beronani krn susah bagiku untuk melakukan di depan org yg hanya berjarak 1 meter dariku apalagi itu suaminya perasaan takut,malu,kikuk,risih bercampur da mulai lah aku cumbu mbak kei mulai melumat mulutnya dan segera turun ke toket mbak kei dan ke putingnya lama-lama aku mulai bergairah tak begitu lama stlh aku rasa cairan nikmat dari mbak kei udah cukup tanpa pake kondom aku mulai mengesek-gesekan kepala penisku ke bibir vagina mabk kei meski aku menyibak bulu-bulu vagina yg lebat itu akhirnya blessssss…………masuknyalahh seluruh batangku kedalam gua nikmat mbak kei,<br /><br />Perlahan aku mulai mengoyang-goyang pantatku dan mbek kei mulai mengimbanginya plok……plak……sreppp………. plok……plak……sreppp………. plok……plak……sreppp………. plok……plak……sreppp………. Sehhhhhhhhhh<br />Itulah bunyi-2 birahi aku dan mbak kei seiring beradunya pantat dan pelerku ke pantat mbak kei singkat cerita berbagai gaya kami lakukan meski aku sebagai instrukturnya dan akhirnya sampai 2-3 ronde kami bermain krn kelelahan aku ambruk ke badan mbak kei tak lupa aku mengkenyot-kenyot putting mbak kei lalu aku memperhatikan sekeliling ternyata pak kam udah ngak ada di tempat yg sempat tercengang melihat aku mengenjot bininya dgn berbagai macam gaya dan akhirnya sambil memeluk mbak kei kamipun tertidur tanpa busana<br /><br />Krn kelelahan aku bagun agak siang sekitar jam 8 pagi buru-buru aku segera mandi dan bergegas ke tempat dinasku dan saat itulah birahi seksualku mulai berkobar lagi apalagi saat aku sampai di puskesmas tsb nampak seorang gadis berpakaian putih-2 tak salah lagi dia asistenku yg baru dari akper dikota sana segera dia menemuiku dan menyodorkan map yg bersisi surat-2 rekomendasi dll namanya anis berasal dari suatu daerah di Kalimantan juga wajahnya ngak begitu cakep sih tapi bodynya itu yg aduhai dgn tinggi kira-2 165 bb 45 sesuai data yg aku terima saat itu dan dgn bentuk payudara yg agak mancung kira-2 34b lah dgn kulit sawo matang di tambah lagi seragam yg sangat press body sangat membuat seluruh tonjolan baik,bokong,pinggang,toketnya nampak jelas sekali tetapi aku ngak punya pikiran macem-2 lho saat itu krn dia diantar oleh cowoknya yg sempat berbincang dgn aku di luar tadi sembari menitipkan anis padaku<br /><br />Beralih ke mbak kei lagi saat-2 itu membuat aku dan keluarga mbak kei semakin dekat aku juga membuatkan kamar mandi sederhana dari kulit bambu langkap dgn pompa air mrk dragon agak lumayan besar sih 2x2 m beralas tegel semen sekaligus tempat mencuci dgn gajiku krn aku juga menumpang di keluarga itu dgn gratis dan aku juga malas harus mandi di sungai dgn jarak 2 km dan akupun mulai berani mencolek,meremas,meraba payudara maupun pantat mbak kei meski ada pak kam di rumah tapi tentunya tidak di depannya meski pak kam juga ngak mempermasalahkan hal tsb tapi aku juga merasa risih krn aku dianggap tamu istimewa(sekali lagi adat yg agak nyeleneh dan ngak taulah apa namanya………)<br /><br />Pernah saat hari libur pagi itu kira-2 pukul 7 pagi spt biasa aku bergegas untuk mandi eh…..ternyata mbak kei sedang memandikan nil anaknya itu atau lbh tepatnya mengeramasi anaknya krn anak seusia itu blm kenal istilah keramas rambut yg memang baru di desa itu dan aku segera mengintip ke dalam nampak mbak kei dgn lilitan kemben sebatas dada dan paha mengeramasiin nil dan aku bertanya apakah masih lama????? Lalu mbak kei menyuruh aku masuk aja dan beberapa menit nil udah keluar dari bilik itu sambil melilitkan handuk ketubuhnya tiba-2 birahiku timbul segera aku tarik tangan mbak kei yg juga akan segera keluar lalu sambil berdiri aku cumbuiin mbak kei dan segera aku lepas pakaianku dan menarik kain dari mbak kei itu segera aku cumbuiin payudara mbak kei yg nampak masih ranum tsb segera aku rebahkan tubuhnya ke lantai bilik tsb segera aku mulai menyodokkan batangku kedalam memek mbak kei baru sekitar 2 mnt aku mengenjot mbak kei tiba-2 suara keras.dari atas rmh panggung itu<br /><br />mengejutkanku rupanya pak kam sedang memanggil nil yg rupanya dia sedang mengintip ibunya yg sedanga aku setubuhiin astaga…………….shitttt batinku tapi cueklah nafsu udah di ubun-ubun aku teruskan mengenjot mbak kei sekitar 20 mnt tpi belum ada tanda-tanda aku akan capai puncak segera aku keluarkan batangku dan dgn aak cepat aku kocok-kocok rudalku itu setelah itu segera aku masukkan lagi ke lubang senggama mbak kei dan akhirnya dgn sodokan agak dalam sampai mentok ke rahimnya akhirnya crotttttttttttt………… cretttttttttttttt… cretttttttttt dan badanku terasa spt meriang sesaat maka tumpahlah laharku kedalam rahim mbak kei spt biasa dia mambersihkan lobang nikmatnya dgn senyuman kecil dia akhirnya meninggalkanku yg masih menikmati sisa-sisa kepuasanku dan hal-hal asik laen masih banyak ttg kejahilanku kepada mbak kei saat dia masak,mandi tapi tentunya ngak dapat aku ingat semuanya hanya hal-hal tsb diatas yg dapat ku ingat<br /><br />Dan pada suatu hari kira-2 4 bulan anis bekerja dgn aku tanpa ada sesuatu hal yg aneh tiba-tiba saat pagi aku datang dia tampak menangis di meja tmpt aku praktek aku juga agak kaget sihh….tapi aku pikir halah paling-paling abis putus ama cowoknya atau kalau ngak dia abis kehilangan perawannya dan cowoknya kawin dgn cew lain dengan mata sembab dia minta maaf kepadaku dan aku segera menyuruhnya untuk kerja spt biasa krn pasien udah pada nunggu di luar dan kamipun bekerja spt biasa namun aku liat dia sangatlah bad mood bgt sempat berdebat beberapakali dgn pasien dan kira-2 jam 2 siang aku menutup tempat praktek tsb dan kami berbincang-bincang saat makan siang ternyata cowoknya kawin ama cew laen katanya dia memutuskan sepihak hub tsb krn ada suatu keperluan mengambil gaji dan tunjangan aku memutuskan untuk mengajaknya ke kota sekalian refreshing lahh dia setuju hal tsb akhirnya dgn berpindah-pindah angkitan desa sampailah aku di kota sore hari dan setelah urusanku selesai akhirnya kita jalan-jalan tanpa terasa udah jam 9.30 ngak mungkin untuk kita pulang ke dusun tsb<br /><br />Akhirnya kita memutuskan untuk menginap di hotel bintang 1 yg terpenting bagiku ada ac udah cukup aku tawarkan dia saat di lobby untuk kamar yg terpisah tapi dia menolak dgn alasan ntar kemahalan padahal itu semua pake uangku dan saat didalam kamar tsb timbulah pikiranku untuk mensetubuhiin gadis ini singakt cerita dia mulai cerita ttg kisahnya dan dia mulai menangis lagi di pelukanku dan mulai aku menciumiin kening dan mulai melumat bibirnya awalnya dia menutup rapat bibirnya tapi lama kelamaan dia mengikuti juga dan mulailah aku cumbu lehernya mulai aku mencium keringat bercambur parfumnya yg membuatku semakin bergairah begitupun dia dgn agak emosi entah krn nafsu atau kejadian yg menimpanya mulai kurebahkan dia ke springbed dgn cepat dan agak kasar dia membuka kemeja dan celana panjangku tinggal cd yg mengelembung krn rudalku udah tegak berdiri dgn sigap pula dia mulai melucuti busana yg di kenakannya termasuk jilbab yg dia kenakan saat itu maka dia terlihat sangat cantik dan membuat birahiku semakin apalagi dia udah bugil total ternyata tak salah dugaanku ternyata dia memiliki toket yg begitu indah dgn puting pink kecoklatan dan segera aku menindihnya dan melumat payudara sintal dan kenyal tsb dan tak begitu lama dia memintaku untuk rebahan dan dgn sigap………uupsss kepala penisku udah berada dalam mulutnya yg agak kualahan menerima rudalku yg begitu besar untuk ukuran org cina maupun org Indonesia rupanya dia udah sangat mahir untuk hal ini fokusnya tetap pada kepala kontolku yg di hisap-hisap dgn kuat seolah-olah ingin mengeluarkan sesuatu di dalamnya akhirnya krn udah ngak tahan segera aku ingin merasakan goa nikmat anis<br /><br />Segera kurbahkan dia dan kubuka pahanya lebar-lebar tampak lah bibir vagina yg rapat sekali dgn bulu-bulu pendek tercukur rapi mulai ku buka belahan itu dan siap-2 aku menembakan rudalku kedalam tapi aku sempat tercengang saat kubuka dgn jariku bibir vagina anis tsb ternyata dia masih perawan namapak dari selaput dara yg masih utuh sempurna lalu aku sampat bertanya:<br />Aku:nis loe masih perawannya<br />Anis:ngak kok udah pernah sekali<br />Aku:heiii nis aku ini dokter tau yg masih V dan yg udah jebol!!!!<br />Anis:ngak pa pa kok cepetan donkkk udah nanggung nehhhhh<br />Aku:ngak……ngakk bisa kayak gitu<br />Anis:ahh persetan apa gunanya cowokk juga udah banyk yg ngak perjaka lagii kokkk mau menang sendiriiiiiiii!!!!!!!!!(dgn nada emosi) cepetttttt donkkkkk pak dok normal kannnnn????<br /><br />Tapi…..tapi lalu dgn cepat anis mengapit pinggangku dan menariknya agak kasar segera kepala rudalku menyentuhhhhh bibir vagina anis yg masih perawan itu spt tersengat listrik tanpa ba.bi.bu lagi segera aku lesakkan kontolku kedalam sembari anis menggigit bibir bawahnya meringis lalu ku cabut lagi dan untuk kedua kalinya blesssssssss akhirnya seluruh batangku melesak kedalam kresss maka mengalirlah darah perawan anisss segera aku genjottt arahhhhhhhhhhhhhhh……………sehhhhhhhhhhhhh…………..sehhhh hhhhhhhhhuhhhhhhhhhhhhhououououououuouou……… arahhhhhhhhhhhhhhh……………sehhhhhhhhhhhhh…………..sehhhh hhhhhhhhhuhhhhhhhhhhhhhououououououuouou……… arahhhhhhhhhhhhhhh……………sehhhhhhhhhhhhh…………..sehhhh hhhhhhhhhuhhhhhhhhhhhhhououououououuouou………<br /><br />Kira-2 20-30 mnt muncratlah air maniku kedalam rahim anissss dan setelah ke cabut mengalirlah air maniku dan darah perawan anissssss dan itulah darah perawan kedua yg sempat melumuri batang kejantananku setalh hayu dalam cerita sebelumnya<br />Dan akhirnya kita balik ke dusun tsb dan kita bekerja sebagaimana mestinya maka di desa yg sunyi gersang dan tak mengenakan tsb ternyata aku mendapatkan banyak kenikmatan baik dari anis dan mbak kei………<br /><br />Dan akhirnya aku akhiri cerita ini meski masih banyak lagi kisah-kisah gilaku yg kalau ada banyk permintaan dan komen-komen maka aku akan lanjutkan kembali krn juga kesibukanku skrg dan sekali lagi saya ingin sampaikan janganlah menilai semua dokter secara universal dan saya melakukan ini krn dasar suka sama suka bukan bermaksud untuk merusak rumah tangga orang laen krn sebagian besar mereka dululah yg memancing situasi tsb krn saya sebagai dokter memegang kode etik dan selain itu doketer juga manusia biasa……………..<br /><br />Dan dari berberapa komen saya ingin menjawab<br />-untuk masalah pic kebetulan di desa itu masih suku terasing jadi susah untuk mendapatkan segala macam resource tsb untuk mengambil gambar dsb<br />-masalah dimana desa itu sesuai ketentuan adat setelah saya meninggalkan desa tsb aku udah dijanji oleh pemangku adat disana untuk tidak memberitauhan dimana letak desa tsb krn apabila bnyk org yg tau maka mereka akan kesana untuk melampiaskan nafsunya belaka dan akan mengotori tradisi dan adat suku tsb krn pertama kali saya hanya kebetulan saja menghadapi situasi tsb dan meraka juga tau akan maksud kedatangan kita kesana dan ngak semua tamu mendapatkan istilahnya gelar “tamu kehormatan”krn apabila kita punya motif yg jahat kepada mereka maka nyawa bisa melayang dan mereka menganggap saya sabagi “tamu kehormatan” krn saya berbuat sesuatu yg berguna bagi mrk yaitu pengetahuan,pengobatan gratis,penyuluhan kesehatan dan 24 jam siap apabila ada seseorang yg kondisi darurat bagi suku tsb dan bukan untuk tujuan sek dan sampai sekarangpun saya tak akan pernah kembali kesana lagi kecuali apabila ada dinas kesanaUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-14439041607048285742010-04-15T22:23:00.002-07:002010-04-15T22:24:56.886-07:00Tanteku AC/DC“Permisiii………?” Terdengar salam dari arah pintu depan rumah ku, lalu beberapa suara lain, berbicara pelan, kira-kira 3 suara, satu laki-laki dua perempuan, agak asing tapi mirip suara pamanku.” yaa….” Ku jawab dan Langsung bergegas kutinggalkan meja makan diruang tengah menuju pintu depan, untuk ku buka. Setelah terbuka ternyata memang pamanku, adik dari ibu, bersama 1 orang perempuan yang kukenali sebagai tanteku dan….satunya lagi seorang perempuan muda berkerudung, maklum belum seminggu lebaran, tapi tidak aku kenali.<br /><br />“Eh Om Pras, Tante,.” sapaku dan langsung kusalami tangan Om ku , lalu berpindah ke tanteku, wanita yang amat kukagumi sedari aku kecil dulu saat mereka pertama berkunjung kerumah kami, saat itu aku masih smp kelas 2, kemudian kusalami juga gadis manis yang datang bersama Om ku, saat kusalami tangannya Omku berkata “ …Dia Sandra, Tom. Anak Om…” lalu kujawab sekenaku“oh ya Om”. “ hai, saya Tomi..” “Sandra” jawabnya,sangat singkat dengan senyum manis seperti ibunya. Maklum, aku sering bertemu dengan Om pras dan jelas mengenalinya, tapi tidak putrinya ini. Dulu setiap lebaran berkunjung Sandra tidak pernah ikut, selalu dengan alasan ada di rumah nenek dari ibunya. Jadi ya… baru ini melihat dan kenalan langsung,tapi entahlah kalau saat kami masih sama2 kecil dulu, udah lupa tuh..<br /><br />‘Ayah Ibumu mana?”Tanya tanteku..belum sempat kujawab sudah muncul suara ibuku dari arah halaman belakang…<br />nah berhubung lagi pada kangen-kangenan, dan ngobrol ngalor ngidul, aku permisi deh… mau beli rokok,maklum baru abis makan, asem mulut rasanya..<br />“Om, Tan..Aku kebelakang dulu ya ?” pamitku diantara mereka,<br />“ eh ya Tom” jawab Omku, Lalu” Ajak nih Sandra jalan,Lihat-lihat sekitar..”<br />“Iya Om…”<br />Sandra pun ikut pamit pada ayah dan ibuku.hingga akhirnya kami kembali lagi kerumah.<br /><br />Sesampainya dirumah, ibuku menyambutku dengan pertanyaan” Tom, mau gak kuliah di batam?”saat itu aku tinggal di cilegon. “ Pindah , maksud ibu?’jawabku. “ iya, nanti tinggal di rumah Om pras, sambil jaga rumah. Om ‘kan jarang pulang trus tantemu juga sibuk, rumahnya sering ditinggal kosong, mau ‘kan?<br />“ya, terserah ibu,.. ‘gimana baiknya, aku nurut aja” jawabku saat itu, meski sebenarnya aku senang sekali, bisa melihat tanteku yang cantik setiap hari, yang aku impi-impikan dari dulu, yah…tanteku memang cantik, tinggi meski sekarang terlihat agak gemuk, tapi menurutku malah tambah montok, kadang menghayalkan dirinya telanjang.. trus, aku nenen di teteknya…dan….entahlah kenapa aku sangat menyukai tanteku, apa aku Oedipus kompleks, ah bodo amat,laki-laki normal manapun pasti menyukainya. Bahkan nantinya aku akan serumah dengan doi… wow asyiiiik.<br /><br />setelah berselang 2 minggu dari kedatangan Om dan tanteku kerumah, dan mengurus kepindahan kuliahku, aku berangkat ke pulau batam, berbekal alamat yang diberikan Omku.<br /><br />selamat datang di bandara Hang Nadim Batam<br /><br />jam masih menunjukan pukul 9 pagi saat kuturuni tangga pesawat yang membawaku dari cengkareng ke pulau batam. setelah mengambil koperku dan sebuah boks berisi oleh-oleh langsung kupesan taxi dengan tujuan,…….. alamat yang pamanku berikan….15 menit berselang, taxi yang kutumpangi telah memasuki sebuak kompleks perumahan dilereng bukit, yah.. kompleks perumahan Bukit Indah Sukajadi.. tak lama taxi berhenti di depan sebuah rumah besar, diujung sisi kiri atas kompleks tersebut. Melihat nomor rumah yang tertera di gapura pagar rumah besar itu, aku yakin ini rumah pamanku.<br /><br />Kubayar taxi lalu turun….ku pencet bel di samping nomor rumah itu, beberapa kali, kutunggu sesaat….kupencet lagi…lalu, seseorang datang,karena pagar rumah yang tinggi dan agak tertutup, tak jelas siapa yang datang, setelah pagar terbuka ternyata Om ku yang membukakan…” hei.. Tom, akhirnya sampai juga…, kok gak nelpon dulu?”sapa Omku<br /><br />“ ‘kan bisa Om jemput.” Lanjutnya. “ gak Om, ibu bilang takut gak ada orang disini, dan gak repot kok cari alamatnya..” jawabku<br />“ ayo masuk..”ajaknya..lalu menyuruh seorang perempuan dengan pakaian sederhana, cukup manis, muda dan yah lumayan seksi, hehehehe….. dasar otak lendir……<br />yang kebetulan ada di samping rumah untuk membantuku membawa koper dan bawaan ku yang lain,..<br />“kebetulan kamu datang, nanti malam Om harus berangkat lagi ke inggris, untuk kira-kira 6 bulan kedepan, urusan kerja.” Yah.. begitulah, sebagai seorang mekanik kapal tanker perusahaan minyak di inggris, Om pras harus rela bekerja lama tidak pulang.<br />“ tenang aja Om, ‘kan ada Tomi di sini” jawabku santai<br />“ yah sukurlah, masalah kuliahmu nanti di urus teman Om, nanti Om telponin, biar diurus<br />semua olehnya,kamu santai aja,okay.<br />“ iya Om”jawabku<br />“ nah sekarang Istirahat dulu sana, kamarnya udah disiapin sama juju, kalo perlu apa-apa tinggal minta aja sama juju.”..ooo ternyata nama pembokatnya “juju”, cukup sederhana..<br /><br />Kabarnya lagi sih, janda kembang. Aku pamit pada Om ku untuk istirahat, sore nanti mau mengantarnya ke bandara….<br />Selamat jalan Om, sampai jumpa 6 bulan yang akan datang…..<br />Kan kujaga istrimu, anakmu serta pembantumu yang seksi-seksi itu, siang malam…<br /><br />Ohhhhhh.. ini minggu ketiga setelah Om ku pergi…semua biasa-biasa aja, tanteku sibuk dengan aktifitasnya sebagai seorang manajer keuangan perusahaan asing di pulau ini, Sandra sibuk dengan sekolah nya, juju sibuk dengan urusan rumah sedang aku belum ada kegiatan, karena belum ada kabar dari teman Om pras yang mengurus tempat kuliahku yang baruu……………tak ada yang special…..sampai suatu sore.<br />“juuuu…” suara tanteku memanggil pembantunya dari dalam kamarnya di lantai 2. berselang satu ruang dengan kamarku, terpisah oleh kamar Sandra, disamping kamarku.<br />“ya Nya..” jawab juju, sambil bergegas menuju kamar majikannya. Setelah itu tak ada suara, sepi,..1 jam kemudian terdengar pintu kamar terbuka, kamar tanteku,<br /><br />Karena ingin melihat tanteku, maka aku mengintip dari pintu kamarku yang ku buka sedikt. Ternyata bukan tanteku, tapi juju, keluar kamar dengan terburu-buru meuju kamarnya di lantai bawah. Penasaran, kuikuti perlahan juju dari belakang, melewati kamar Sandra yang selalau kosong di sore seperti ini, lalu pintu kamar tanteku yang tidak tertutup rapat, mungkin karena juju tadi terburu-buru. Kubuat langkahku tidak terdengar saat melewati kamar itu sambil mataku melirik kearah pintu mencoba melihat kedalam.<br /><br />Ooops, terlihat tanteku tertidur di ranjangnya dengan wajah menoleh membelakangi pintu namun tak ada sehelai benangpun menempel di tubuhnya yang montok, dengan sedikt lemak diperut, buah dadanya yang montok membuat jantungku deg-degan dan kaki berat unruk melangkah tapi takut kalau ketahuan, tanpa sadar ada yang mengembang didalam celana pendekku sore itu,..oohh.. Mupeng neh dan apa itu….sebuah benda menyerupai pipa berwarna coklat muda tergeletak di sisi paha mulusnya dengan dihiasi jemby yang rapi di pangkal paha, ya… itu penis buatan. Lalu apa yang terjadi baru saja di kamar ini… ohhh….ya.. juju pasti tahu, tapi tak mungkin dia akan cerita, aku harus cari tahu semua ini.<br />Malam itu kulewati dengan bayangan tubuh tanteku yang aduhai serta sejuta pertanyaan tentang apa yang terjadi tadi sore…hingga tak terasa aku bangun kesiangan.<br /><br />Jam 10 pagi, saat aku terbangun karena ada suara dikamarku, ternyata juju.<br />Aku terbangun karena kaget, hingga membuat juju nampak takut, kalau aku marah karena mangganggu tidurku,<br />“maaf den, “ katanya. ” juju Cuma mau bersih-bersih”<br />“ gak papa kok” jawabku sambil mencoba bangun dan menyingkap selimut dari tubuhku, ow..dengan cepat kutarik lagi selimut ku,karena tanpa kusadari penisku sedang bangun pagi ini.<br />Ternyata juju tahu reaksiku yang batal turun dari tempat tidur<br />“kenapa den?’ Tanya juju<br />‘”Gak pa pa kok” jawabku, ternyata juju hanya basa basi, melihat wajahnya yang bersemu merah aku yakin dia sudah melihat penisku yang bangun di dalam celana saat aku masih tertidur tadi. Karena aku tak pernah pakai CD saat tidur. Terlebih melihat posisi selimut yang rapi, menutup tubuhku,karena biasanya saat aku bangun, selalu acak-acakan.<br />“ ju, jujur ya… kamu lihat ‘kan?” tanyaku…<br />“ apa den?’ Tanya juju kembali dengan senyum dan mata yang genit. Kampret…<br />“iya, tapi kan gak tahu bentuk aslinya den” tambahnya sambil berjalan menuju kamar mandi kamarku, saat itulah kulihat tubuh bahenolnya melenggok didepanku.<br />Membuat darah ku pagi ini langsung naik ke ubun-ubun…..juju pasti memancingku..<br /><br />Dengan cepat kubangun dan menyusul juju ke kamar mandi, sampai di pintu ternyata juju sedang menyikat lantai kamar mandi sambil berlutut menyembulkan pantatnya yang bulat membuat penisku semakin tegang seolah ingin merobek celana pendekku, aku harus lampiaskan ini.<br />Merasa ada yang memperhatikan, juju membalikakan badannya, dan kali ini memperlihatkan buah dadanya yang hampir jatuh tak tertahan oleh BH nya, dengan leher daster batiknya yang memang lebar membuat dadanya nampak jelas terlihat belahannya.<br /><br />“ mau mandi den?” Tanya juju sambil berdiri<br />“ ah belum” jawabku sambil tangan ku menekan penisku supaya tidak terlihat nongol<br /><br />tiba-tiba juju berjalan hendak keluar kamar mandi, saat itulah kutahan dia dengan menyilangkan tangan kiriku menutupi pintu kamar mandi, membuatnya tak bisa keluar, dan tangan kananku tetap menekan penisku.<br /><br />“kenapa Den?” Tanya juju, melihatku meringis.<br />“Sakit ya?”tanyanya lagi<br />“ enggak “ jawabku<br />“trus kenapa dong?” lanjutnya..<br />“ini nih” jawabku sambil tangan kananku kuangkat dan kutunjukkan penisku yang menonjol di dalam celana padanya.<br />“ih den genit, jangan ah den, gak boleh,” katamya<br />“tolonglah juuu” rengekku<br />“tolong apa den?”sambil matanya genit melirik kearah penisku. Aku tahu juju juga sebenarnya kepengen, karena juju sudah menjanda sekitar 3 tahun.<br />“mau ‘kan?” tanyaku sambil menyerangnya dengan ciuman kearah bibirnya dan tangan kiriku kearah dadanya.<br />“jangan den, nanti ketahuan nyonya, saya bisa di pecat” pintanya sambil mendorong tubuhku<br />“nyonya ‘kan gak ada” lanjutku, dengan tangan kiriku masih menempel di dadanya<br />ternyata juju juga udah horny dari tadi saat aku tertidur dengan penis yang terbangun<br />“tapi den…” suaranya lemah menahan remasan tanganku didadanya<br />“gak apa-apa…” jawabku, sambil menyerang lehernya dengan kecupan dan bermain di sekitar cupingnya. Busyeet ni pembantu bisa wangi begini.. tambah nafsu aja jadinya<br />“den….” Terdengar lagi suara juju melenguh…sambil menyenderkan tubuhnya kedinding kamar mandi.<br />Oops… berani juga nih juju.langsung main pegang aja penis orang. Sesaat matanya terbuka, ketika menggenggam penisku.<br />“ wah panjang ya punya aden..” suaranya agak serak terdengar,<br />aku asyik aja terus menjilati lehernya sampai ke cuping juju dengan tanganku masih bermain didada juju.<br /><br />Dengan kondisi seperti itu,kuhentikan permainan sambil berdiri tadi dan kutarik juju mendekati kloset duduk kamar mandi. Lalu aku duduk duluan, melihat wajahnya sudah merah menahan horny, kujongkokkan juju menghadap penisku. Tanpa diperintah juju langsung menarik kolorku hingga mencuat penisku yang tegang banget itu.<br /><br />Dengan tetap menggenggam penisku, juju sempat melirik nakal kearah ku, kutahu maksudnya, akupun akhirnya menarik daster batiknya untuk kubuka, lalu pengait BH nya, kini juju hanya pakai cd dan jongkok siap mengulum penisku, tanpa basa basi kubuka kakiku lebar-lebar memberikan jalan untuk juju lebih dekat, supaya lebih bebas blow job nya, dan akupun lebih enak mainin dadanya yang masih kenceng. Meski janda tapi juju belum punya anak, pentilnya pun masih kemerahan dan kecil layaknya perawan.<br /><br />Gila…sedotanya bersih, gak nyenggol gigi sedikitpun, pengalaman kayaknya neh, sambil terus kuremas dadanya, terlihat juju sesekali merubah posisi kakainya seolah tak tenang. Melihat nya seperti itu kuhentikan blow job nya, akupun ingin melihat yang lain sebelum permainan di lanjutkan. Kugerakkan tanganku memberinya kode untuk berdiri.<br /><br />Jujupun berdiri didepanku yang masih duduk di kloset. Kini posisi kepalaku tepat di depan segi tiga mautnya, kurenggangkan kedua kakinya.<br />Kuraba selangkangannya…. Ya…memang sudah basah, dengan aroma khas menggiurkan.<br /><br />Kumainkan jariku diluar Cd nya yang basah, membuatnya menggoyangkan pinggulnya beberapa saat menahan nikmat, dengan suaranya agak melenguh serak. Lalu kutarik Cd nya ke bawah dan kulepas membuat vaginanya kini jelas terlihat segar dan sedikit mengkilap karena sudah basah, dan jembutnya yang tidak terlalu lebat nampak terawat dan bersih, layaknya perempuan kelas atas. Tanpa berlama-lama langsung kumainkan<br />jariku di klentitnya yang mengkilat, sesekali kumasukkan jariku sedkikit kedalam vaginanya, membuatnya semakin tak tenang berdiri<br /><br />“ohhh…den… enak den..” desahnya<br /><br />kumainkan juga dadanya sambil kuciumi pusarnya ,yang memang tubuh juju terawat dan bersih, meski doi seorang pembantu. Melihatnya semakin tak tenang berdiri dan vaginanya yang semakin basah, kuhentikan permainan dan kutarik tubuhnya mengangkang di atas penisku yang sudah tak sabar ingin merasakan vagina yang indah itu. Kurapatkan kakiku hingga juju bisa mengangkang diatasku, kuarahkan penisku kearah mememknya yang semakin basah<br /><br />“OOOhhh….” Desahnya sedikit teriak saat penisku ku lesakkan masuk ke vaginanya.<br /><br />Meski basah tapi tetap seret. Gila …. Susah juga melesakkan penisku langsung kevaginanya, dengan ditekan tubuh juju, dengan pantat yang bulat bahenol, akhirnya masuk juga seluruh batang penisku. Sesaat setelah masuk, kuremaskan tanmganku di pantat bulatnya menariknya semakin rapat ketubuhku, kudiamkan sesaat penisku didalam vagina juju, merasakan sensasi hangat rongganya. Juju mulai bereaksi santai menggerakkan pinggulnya kedepan dan belakang saat ku ciumi dada montoknya yang kian mengencang. Tak ada suara, kulihat juju hanya menggigit bibir bawahnya, dan sesekali menarik nafas panjang. Benar-benar di nikmatinya penisku didalam vaginanya,.<br /><br />Juju hanya bergerak santai maju mundur, dan kurasakan penisku seperti di pinjat perlahan, memang nikmat sekali, kuikuti permainan juju yang santai itu sambil terus kucium dan kusedot putting susunya,membuatnya hanya sesekali menyentakkan pantatnya saat kusedot kuat putingnya. Sekitar 10 menit ku ikuti permainan juju hingga terdengar suaranya.<br /><br />“den juju pingin pipis”….seiring gerakan pantatnya yang kian cepat dan bahkan terangkat hingga setengah panjang penisku. dan semakit cepat.<br /><br />Kuhentikan ciumanku di putingnya, hanya membenamkan wajahku di antara dada montoknya. Kubantu gerakan naik turunnya dengan mengangkat dan meremas pantanya yang bulat kenyal itu. Tangan juju sibuk meremas rambutku, mengacak-acaknya. Juju menuju klimaksnya…..”den…oh…den…..oh….”suaranya melemah seiring gerakkan pantatnya yang juga melemah. Kurasakan ada yang meleleh keluar dari vaginanya saat juju menghentikan goyanganya.<br /><br />“maaf ya den, juju gak tahan..udah lama juju gak disetubuhi, 2 tahun lebih..” .. ucapnya sambil berdiri membuat penisku terlepas dari vaginaya yang basah.<br />Gila, lama juga vaginanya nganggur...bathin ku. Juju lalu jongkok lagi dan mulai menciumi ,menjilat dan mengulum serta menyedot penisku dengan semangat, lebih heboh dari yang pertama. Sepertinya dia ingin membayar kepuasan yang telah ia dapatkan. Kali ini aku sandarkan tubuhku dan hanya menikmati sedotan di penisku. Setelah beberapa menit, kuhentikan kepala juju, yang lagi nyedot penisku. Kuajak ia berdiri dan kubawa ke tempat tidur. Kubalikkan badannya, kusuruh ia berpegangan pada ranjang dan membuatnya nungging, terlihatlah belahan vaginanya yang kemerahan, sekarang agak kering. Dengan penisku yang masih berdiri tegak dan basah bekas liur juju, kulesakkan masuk ke vagina juju dari belakang. Sambil menungging kulihat juju melihatku sambil menggigit bibirnya sendiri lalu terdengar suaranya lirih”oooohhh,,,,”<br /><br />kali ini agak lancar melesakkannya. Seperti tadi, kubiarkan beberapa saat penisku didalam vaginanya,merasakan kehangatan sesungguhnya dari perempuan. Sambil kuraih dadanya, kuremas keduanya membuat juju melenguh nikmat beberapa kali , sambil mengangkat tubuh depannya, setengah berdiri, lalu turun lagi keposisi semula. Saat itulah mulai kutarik dan kumasukkan penisku perlahan, kurasakan seret vagina juju saat pertama kusodok namun, lama kelamaan mulai licin kembali, dan juju pun mulai menggoyang pinggulnya memutar, lalu kurasakan denyutan dalam vagina juju, seiring suara juju terdengar serak” juju mau keluar lagi den..ooookhhh…denn enaak dennn…nungging gini enak bangetss uuukkhhh”<br /><br />Namun kali ini kubiarkan penisku terus maju mundur dalam vagina juju..meski kurasakan juju makin melemah berdirinya. Merasa juju tak melawan dalam posisi itu, kucabut penisku, lalu, kubalikkan tubuh juju hingga terlentang di ranjang.<br />“maafin juju ya den, abis penis den tomi hebat sih.” terdengar juju bicara pelan..<br />”sekarang terserah den tomi deh, juju ladeni..” lanjutnya<br />Aku hanya senyum-senyum, sambil kedua tanganku membuka kedua kakinya lebar-lebar, menyembulkan vagina juju yang kian memerah.<br />”gak pa-pa kok” sahutku sambil kudekatkan tubuhku dan kuarahkan penisku ke vaginanya..<br /><br />Srrreeet..slup..agak seret vagina juju.. mulai kering setelah klimaksnya<br />Seperti biasa aku suka membiarkan penisku beberapa saat diam didalam vagina juju, merasakan kehangatan, sambil ku kenyot puting susunya..<br />Terlihat juju kembali menggigit bibirnya menahan terobosan penisku...<br />Tanpa suara membiarkan bibirku menyerang dada dan lehernya..<br />Setelah beberapa saat kemudian, kurasakan ada gerakan memijat pada penisku, ternyata juju menggoyangkan pinggulnya, barulah aku mulai menarik kontoku setengah lalu kumasukkan lagi membuat juju menarik nafas dalam sambil masih menggigit bibirnya..<br /><br />Aku suka gaya bercinta juju yang kalem.. membuatku makin semangat menggali kenikmatan tubuhnya. Kutarik dan kudorong terus penisku membuat juju pun makin menggila menggoyangkan pinggulnya hingga terasa ada yang memijat penisku.. gila nikmat banget... Hebat betul goyangan janda satu ini...<br /><br />Lalu kurasaka ada gerakakn memijat dan sedotan yang hebat dalam vagina juju menbuat penisku agak seret keluar masuknya..dan kurasakan juga seperti ada sesuatu yang akan keluar dari penisku...<br />”den... juju mau keluar lagi niih...” rengeknya...<br />”iya, saya juga juuu..“ balas ku<br />Juju memang makin menggila menggoyang pinggulnya, hingga terasa bergoyang tempat tidurku itu..<br /><br />Tak lama terdengar suara lenguhan setengah menjerit dari bibir juju, bebarengan dengan muncratnya pejuh dari penisku...”deeenn okhh...okhhh... okhh...”<br />Kubiarkan pejuhku muncrat didalam vagina juju, sambil terus kugerakakn penisku maju mundur yang semakin pelan... dan kubiarkan diam didalam vagina juju sambil kuciumi dada montoknya.. kurasakan tubuh juju melemah dan memejam sesaat setelah puncaknya yang ketiga itu..<br />Kucabut penisku dari vaginanya yang basah dan hangat itu, lalu terlihat ada sedikit cairan kental mengalir keluar,...yah sisa pejuhku... ikut keluar..<br />Namun juju masih terlihat terpejam seakan masih menikmati sisa kenikmatan tadi. Kubiarkan juju tergelatak di tepi ranjangku, dan kulangkahkan tubuhku kekamr mandi, lalu langsung kuguyur seluruh tubuhku..segar ...setelah sebuah kenikmatan bersama juju, Pembokat seksi Omku.<br /><br />Setelah cukup kurasakan segarnya mandi pagi itu, kulangkahkan tubuhku keluar kamar mandi, namun juju sudah tak ditempat tidurku, meninggalkan tempat tidur yang sudah tertata rapi... Yah .. thank you lah juuu... Thank you for your service…<br /><br />kuawali hari itu dengan senyum segar , hingga sekitar pukul 3 sore kulihat tanteku sudah datang, pulang dari kerja, namun tidak sendiri, kulihat doi bersama seorang wanita sebayanya, mungkin teman sekantornya, melihat gaya pakaian layaknya wanita kantoran. Duduk sejenak di ruang tamu, basi basi dan sedikit tawa, lalu terlihat mereka berjalan menuju kamar tanteku...<br />Tanpa berpikir yang lain langsung kucari tahu, tapi tidak mengintipnya, tapi menanyakan pada Juju..yah pada juju. Langsung kucari juju yang ternyata sudah ada didapur menyiapkan makanan untuk tanteku dan temannya.<br /><br />” Ju, tadi yang datang siapa..” tanyaku pada juju sambil memperhatikan tubuhnya yang sedang sibuk menyiapkan makanan.<br />” itu Ibu Lola, teman nyonya.., kenapa?” juju balik bertanya.<br />”enggak, kok pake naik kekamar segala..?” makin penasaran, sambil memancing juju untuk jujur padaku.<br />” ehh, emang gak boleh..?” jawabnya sambil senyum genit.<br />Kali ini kudekati juju sambil kuraba pantat bahenolnya ”iya tapi kan, gak mesti di kamar to..?” kilahku makin memancingnya buka mulut.<br />”nah itu dia, terserah Nyonya mau ajak tamunya kemana..” jawab juju centil, dengan tetap membiarkan pantatnya kuremas..<br />”tapi gak terjadi apa-apa ’kan?” Tanyaku lagi, sedikit menyelidik<br />”maksudnya..?” timpal juju<br />”yah.. kamu kan tahu?” lanjutku<br />” tahu apa den?” juju agak serius<br />”jujur deh?’ tambahku<br />”jujur apa den, emang ada apa?” juju tambah serius berlagak gak ngerti.<br />” kamu ’kan tahu kesenengannya Nyonya, kalo udah dikamar sama perempuan lain?” pancingku<br />”ihhh. Aden ini mngomong apa sihh..??/” jawabnya dengan mimik wajah yang berusaha menutupi sesuatu..<br />”ayolah ju, jujur aja..” ucap ku, sambil tambah kencang meremas pantatnya...<br />Juju nampak kikuk,... salah tingkah, bukan lantaran remasan tanganku pada pantatnya tapi.. antara ingin terus terang dan takut.<br />’juju takut den” tiba tiba juju bicara lagi setelah cukup lama terdiam.<br />’gak pa-pa” timpalku.. sambil mendekatkan wajaku kesamping wajahnya dari belakang.<br />” kamu kan pernah sama Nyonya” mendengar itu juju langsung membalikkan badan dan menatapku tajam.<br />” aden tahu?” dengan mimik takut bercampur kaget, dengan polosnya juju bertanya.<br />”iya..kemarin sore” jawabku...<br />Dengan wajah memerah juju langsung membalikkan badan...<br />Lalu terdengar lirih suaranya,” Juju takut di pecat den”<br />”kenapa?” tanyaku berlagak serius<br />”Nyonya memang suka ngajak juju, kalo ndak mau juju nanti di pecat” keluhnya<br />” tapi Cuma pake mainan, kaya penis dari karet kok den” lanjutnya<br />”kamu suka?” tanyaku lagi<br />”enggak, juju Cuma pura-pura suka, takut nyonya marah, abis gimana gitu..., lain sama punyanya aden...” jawab juju genit.<br />”jadi sekarang kira-kira nyonyamu itu lagi main-main di dalam sana?” tanyaku lagi<br />” iya den, juju juga pernah diajak mereka berdua, Ibu Lola itu seneng banget kalo begituan, sampe keluar 3 kali...” jawab juju dengan wajah nampak memerah, entah teringat saat nikmat itu datang atau malu.<br />”lama dong mereka nanti?’ terus juju kececar pertanyaan<br />” iya, kadang malam baru keluar kamar, sampe makanan ini dingin” jawabnya<br />”Non sandra tahu nggak?’ lanjutku<br />’Enggak, abis non pulang malam terus, kursus katanya, tapi pernah pulang mabuk den, diantar temannya, Nyonya gak tahu” tambahnya<br />” kasian Non sandra” ucapnyaa lirih.<br />” sejak saya di sini nyonya sering begitu den.” lanjutnya.<br />” ya udah, maksih ya ju, kamu udah mau jujur, nanti aku kasih bonus deh” ujarku genit sambil meremas pantatnya.<br />” kapan den?” tanyaya, sambil membalikkan badan,terseyum genit.<br />”besok pagi yah” jawabku sekenanya, sambil meninggalkan juju di ruang makan sendiri, dipenuhi harapan ngentot besok pagi denganku, hehehehe...<br /><br />Malam berlalu, sekitar jam 10 malam terdengar suara mobil meninggalkan halaman rumah besar itu, ya.., Tante Lola sudah pulang, diantar Tanteku sampai gerbang... Akhir selingkuh sejenis Tanteku hari itu... Sambil mengatur rencana untuk besok, kututup mataku malam ini dengan rencana setan di otakku..hehehehe......pagi ini aku bangun lebih pagi dan langsung mandi, saat kemudian kudengar pintu kamar mandiku diketuk seseorang, pasti juju, hehehehe... sudah nagih...<br /><br />”den...den...?’ terdengar suara diseberang pintu, suara juju.<br />“masuk aja ju”.. jawabku<br />“ enggak ah” balasnya terdengar ragu<br />”udah gak apa-apa” rayuku.<br /><br />Lalu seseorang membuka pintu kamar mandi yang tak aku kunci itu.<br />Nampak juju masuk, dengan memkai daster kembang-kembang, namun tetap dengan model kerah leher yang sama lebarnya dengan yang kemarin, hehehe<br />Dengan tetap kubelakangi menghadap shower, juju pun tetap diam menunduk didepan pintu yang sudah ditutupnya itu.<br />” udah sini” pintaku<br />” nanti aj den” jawabnya<br /><br />Mendengar jawabnya itu, langsung ku balik badan dan mendekati juju,telanjang.<br />Juju tetap menunduk meski terlihat curi curi pandang kearah penisku yang masih belum bereaksi. Kupegang tangannya, kutarik mendekat air shower, juju agak menahan tarikanku, mungkin takut basah. Tapi akhirnya kutarik kuat, juju kini basah di bawah shower itu, nampak lekuk tubuh indahnya,dibalut pakaian nya yang basah, wow seksi memang pembokat satu ini. Membuat penisku mulai bereaksi,mengembang...<br /><br />Juju yang matanya tak lepas dari penisku langsung menyambarnya, jongkok dan mulai menciumi, menjilat dan mulai mengulumnya, dibawah pancuran air itu, sungguh sensasi yang sangat menyegarkan di pagi ini.<br />Untuk beberapa menit juju nampak serius menm-blow penisku, yang semakin tegang.... ...” oooohhhh enak juuu” ucapku saat juju kulihat melirik kearahku..<br />Mendengar itu juju kian kuat menyedot penisku...<br />Mungkin juju benar-benar ingin membalas semua kenikmatan yang diraihnya kemarin pagi..<br /><br />Saat kurasakan cukup untuk sesion ini, kutarik juju berdiri. Kuciumi lehernya, kujilati cupingnya, sambil kuremas dadanya yang masih terbungkus BH dan daster basahnya, namun terlihat juju menikmatinya.. terus kujilati sampai kedada atas depannya yang montok.<br /><br />Tak puas dengan balutan pakaian basahnya itu, kutarik keatas dan kubuka daster basahnya, lalu pengait BHnya namun ternyata juju gak pakai Cd, wow ....<br />Kini tubuh telanjang juju telah siap untuk kunikmati, dengan kesan basah dari air shower itu membuat tubuhnya makin nampak indah dan mengkilap mulus.<br />Langsung kudaratkan mulutku di puting susunya yang mengeras karena nafsu dan dinginnya air pagi itu...kusedot meski bercampur air, kujilati, terus hingga kurasakan juju menggeliat merasakan sensasi kenyotan bibirku.<br /><br />Kulanjutkan permainan bibirku menyusuri perutnya...lalu sampai di hutan kecil yang nampak basah oleh air..terus sampai kesela-sela selangkangannya..yang tanpa kuperintahkan sudah dibuka lebar oleh juju, mengharap aku memasuki area itu dengan lidahku, seperti saat pertama kali kemarin... namun tidak ku lakukan.. sengaja, biar membuatnya sedikit tersiksa...hehehe..<br />justru aku bangun lagi dan mematikan kran air shower itu..lalu kutarik tangannya ke kloset duduk, dan menyuruhnya duduk. Nah, barulah kedua kakinya kubuka lebar, dengan duduk yang sedikit kutarik ketepi, supaya mudah buatku bermain lidah divaginanya yang menggairahkan itu...<br /><br />Dengan bertumpu lututku, ku mulai mainkan lidahku divaginanya..dengan tangan meremas dada montoknya. Membuat juju terdengar melenguh keenakan, dan kaki yang terus bergoyang menahan sensasi yang kuberikan pada vaginanya.<br />Kujilati terus hingga kurasakan kedua paha juju mulai menjepit kepalaku dan berkata ”juju, mau keluar den...okhhh...okhhh...okhhh...okhhhh...” dan kurasakan jambakan tangannya di kepalaku pun melemah... yah.. Juju sudah sampai klimaksnya yang pertama.<br /><br />Tubuhnya yang mulai mengering dari air shower tadi nampak memunculkan warna kemerahan di wajahnya, akibat sensasi klimaksnya tadi...<br />”enak banget den, sumpah...nikmat den, maaf ya den,...nanti juju balas deh..” ucap juju sambil menarik tubuhku untuk berdiri, kuikuti tarikan tangan nya dan kini aku sudah berdiri dengan penisku tepat di depan wajahnya.<br />Tanpa bicara lagi, juju langsung mengulum penisku..<br />Hangat kurasa penisku didalam mulut juju.. tapi badan kedinginan nih.<br />Untuk beberapa saat kubiarkan rasa dingin menyergapku setelah mandi tadi, sambil menikmati sepongan juju...<br /><br />Lalu kuhentikan gerakan kepala juju yang asyik mengulum dan menyedot penisku.<br />Ku tarik tangannya ke arah tempat tidur, sambil kusambar handuk yang menggantung tak jauh dari pintu kamar mandi. Kusapu sisa air di badanku lalu kuberikan pada juju untuk dirinya mengeringkan juga sisi air di tubuh montoknya..<br />Aku duduk lebih dulu di tepi ranjang, dengan penis yang masih berdiri tegak sambil menikmati pemandangan tubuh juju yang sedang disapu handuk olehnya..<br />Kulihat juju senyum genit saat mengeringkan selangkangannya, ku hanya senyum, sambil memegang penisku...<br /><br />Dilemparkannya handuk basah ku kelantai oleh juju, lalu dengan senyum genit juju ternyata bergoyang erotis di depanku, wow....wow...., juju memberiku hiburan lain, juju striptease didepanku,.. gila.. belajar di mana nih pembokat, gara2 bergaul dengan majikannya pasti nih.<br /><br />Dengan meliuk-liukkan tubuh mulusnya juju terus menari didepanku dengan terus mendekatiku, sambil merangkak juju mendekatiku dengan sorot mata sayu kearah penisku..<br /><br />Menikmati tarian telanjang juju membuat penisku semakin tegak berdiri..<br />Juju semakin dekat, mendekatkan mulutnya ke penisku...meraba pahaku dengan dada montoknya, dan langsung mengulum penisku dengan menggila.<br />”oookkkhhh.....enak juuuu” desah ku agar juju semakin semangat.<br />Ternyata benar, juju makin kuat menyedot penisku yang memenuhi mulutnya..<br />Kubiarkan sensasi sedotan juju, benar-benar kunikmati permainan juju pagi ini.<br />Setelah sekitar lima menit juju menyedotnya, kuangkat kepala juju.<br />Juju berdiri tepat didepanku kini.... memberiku kesempatan memainkan kembali puting susunya, kujilati...membuat juju melenguh perlahan.<br />Akupun berdiri sambil terus kuremas dada montoknya, memutar tubuh lalu mendorong juju ketempat tidur sambil tetap menciumi dadanya lalu turun keperut dan hutan lebat di selangkangannya.... juju mulai basah lagi, terangsang.<br />Akupun ikut naik ketempat tidur..<br /><br />Tiba-tiba juju terbangun dari rebahannya, menarikku hingga terlentang, langsung menyambar penisku dengan bibirnya,... gila gak puas – puas nih juju nyepong... tapi kubiarkan.. enak brur.. juju hebat nyepongnya,..<br />Melihat penisku yang total tegang, juju menghentikan sedotannya, merayap naik keatas tubuhku, membuka kakinya dan siap menelan habis penisku dengan vaginanya yang basah itu.<br /><br />Kubiarka juju beraksi kali ini, dimasukkan penisku ke vaginanya, dipegang dan dituntun kearah bibir vaginanya,menekan dalam-dalam...<br />Sreeettt...sluuuppp....kurasaka penisku melesak masuk..hangat...ooookhhhh<br />Tahu akan kesukaanku yang selalu mendiamkan penisku sejenak dalam vaginanya, setelah masuk semua batang penisku dalam mememknya, juju hanya menciumi puting susuku tanpa menggerakakn pinggulnya, hangat terasa vagina juju....<br /><br />”ooohhkkkkhh enak ju, vaginamu hangat banget,,,,” bisikku<br />Juju Cuma senyum lalu menggigit bibirnya merasakan sensasi hangat yang sama.<br />” penis aden juga hebat, besar keras...juju suka den, biarin lama didalam ya...” pintanya,<br />Aku hanya tersenyum....<br />Namun tiba-tiba kurasaka ada gerakakn memijat pada batang penisku, ternyata juju gak tahan juga, dan mulai menggoyang penisku dengan santai, enak gila...<br />” enak juu, goyanganmu mantap...” ucapku<br />Mendengar itu juju makin bersemangat,memutar lalu mangangkat pantatnya seolah ingin mematahkan penisku.....<br />”oohh ahhh oohhh ” terdengar suara juju sedikit berisik kali ini<br />”enak den... penis aden enak banget...oh ah oahkkhh...” juju meracau..menikmati batang penisku di dalam vaginanya, akupun juga merasakan sensasi lain dari juju kali ini...<br />”terus juuu” pintaku...<br /><br />Juju makin menggila, mungkin juju benar-benar ingin memuaskan ku pagi ini...<br />Seiring goyangan juju yang menggoyang seluruh ranjangku pagi ini, kuremas dada montoknya sesekali kuangkat tubuhku mendekati putingnya dengan bibirku, kusedot kuat membuat juju menggelinjang dan makin membuat gerakan memutar dahsyat di pinggulnya....kubantu gerakakn pantatnya dengan remasan di pantat kenyalnya dan kadang kuangkat sedikit lalu turun lagi, mengocok penisku...<br /><br />”deeeenn juju mau pipis lagi niiihh...” seru juju sedikit teriak tertahan.<br />” terus juuu goyang aja...” jawabku<br />Kurasaka ada yang meyedot penisku dari dalam vagina juju, membuatku serasa ingin keluar juga...<br />”iya juu, saya juga mau keluar niihhh...” seru ku<br />” iya den... ohhhhh ahhh” jawab juju dengan wajah memerah dan goyangan yang makin menggila....<br />”iya..ya..ya..ya...ohhhh ohhhh ohhh ....” juju meracau dan bergetarrr<br />”terus ju...” pintaku melihat juju menegang dan mulai melemah gerakaknnya....<br />Tak lama kurasakan ada yang muncrat dari penisku...sambil ku tarik pantat juju makin rapat ketubuhku...kulepaska pejuhku di dalam vagina juju...<br />”oookkkhhh....ohhhh”....teriakku...<br /><br />Kurasakan nikmat sekali vagina juju pagi ini...Seiring robohnya tubuh lemas juju di atas tubuhku, kurasakan ada yang meleleh keluar dari vagina juju....hangat....nikmat... mengiringi akhir pacuan mesum ku bersama pembokat seksi ini...<br />Kubiarkan tubuhny tetap diatas tubuhku untuk beberapa menit....kupeluk..... akupun ikut melemah dan memejamkan mata... menikmati sisa-sisa kenikmatan pagi ini....<br /><br />Tak lama juju membuka mata...<br />“maaf den juju ketiduran, abis capek banget,....keenakkan...”ucapnya sambil senyum dan mengangkat tubuhnya bergerak kesampingku....penisku pun terlepas dari vaginanya... sudah melemas...basah, sisa pejuh kaki berdua.<br />“ju, nyonya mu itu apa gak suka lagi sama cowok ya...?” tanyaku<br />”ah enggak kok, Buktinya masih mainin penis mainan itu..” jawabnya lugu<br />”aku pengen ngentot dia ju” ucapku<br />”apa???” juju sedikit mengankat tubuhnya melihat wajahku , kaget<br />”yang bener aja den, masa tante sendiri di embat?’ lanjutnya<br />”kan ada juju den” tambahnya, sambil tangannya memainkan penisku, seperti tak rela kalo aku main dengan perempuan lain, wah gawat...<br />”abis dari dulu, aku tuh udah nafsu banget ama tanteku itu” kilahku<br />”kadang sampe mimpi basah..” ucapku berbohong sambil kulihat wajah juju lalu dadanya yang masih telanjang disampingku..<br />”masak sih den?” juju melongo<br />” iya juuu.., kamu mau bantu kan?’ tambahku<br />”apa...????//// wah aden tambah gila nih?” juju kaget<br />”tenang aja juu, aku yang atur, kamu bantu aja,....” rayu ku<br />” gimana bisa den?” juju tak percaya<br />” bisa ju, pokoknya kamu bantu aja ya...” pintaku sambil kedekatkan bibirku keputing juju, mencoba mencari kenikmatan selanjutnya..... jujupun membantu menarik kepelaku tambah menempel didadanya... kusedot...jilat...dan yang lain kuremas dengan tanganku...<br /><br />Juju menggelinjang.......kuhabiskan pagi ini dengan juju yang bahenol dan goyangannya yang mantap,sampai dua kali.....lumayan.....pegel...tapi langsung dapat pijatan dari juju.....gila enak banget pagi ini.....ngentot dua kali trus dipijat.... setelah itu akupun tertidur lagi dengan mimpi ngentot ama tanteku...dan rencana sudah kuatur dengan juju.... juju bersedia dengan imbalan gentot..... hahahah hahahaha....... sekali dayung dua vagina ternikmati.....Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-63620565919316935602010-04-15T22:23:00.001-07:002010-04-15T22:23:37.806-07:00Pengalaman ML Di Kamar Rumah SakitSebenarnya aku suka ketawa geli kalo inget ma peristiwa ini, sekaligus juga ngeri. Gimana tidak itu pengalaman aku ngelakuin seks di tempat umum.<br /><br />Siang itu aku jenguk Cika pacarku yang opname di rumah sakit. Saat aku nyampe ternyata banyak keluarganya yang datang jengukin cika. Setelah basa basi dan ber helo2 ma beberapa sodara akhirnya aku duduk di deket ranjang sambil ngobrol ma sodara-sodaranya.<br /><br />Setelah setengah jam berlalu akhirnya satu persatu sodaranya pamit pulang. Dan akhirnya tinggal aku ama mamanya.<br />"Nak Ferdi, abis ini tante mo ada arisan di rumah tetangga. Jadi tante minta tolong jagain Cika ya".<br />"ia tante" jawabku.<br />"Yaudah, Cik... kamu tenang2 dulu ya mama tinggal, kan uda dijagain ama Ferdi" kata mamanya ke Cika.<br />"Ia ma, tenang aja... mama ke arisan aja" jawab Cika.<br />Dan mamanya Cika pun meninggalkan kamar.<br /><br />Kamar yang dipake ngerawat Cika ternyata enak juga, meskipun bukan kelas VIP. Dan dikamar ini ada 2 ranjang dan kebetulan ranjang di sebelah lagi kosong.<br /><br />"Kamu tadi dari mana Fer?" Cika mulai membuka percakapan.<br />"Dari rumah lah, emang dari mana lagi..." jawabku.<br />"Besok kamu kuliah ga?" Cika kembali bertanya.<br />"Ya ialah Cik..."jawabku lagi.<br /><br />Tiba2 Cika ngasih isarat supaya aku mendekat padanya. Dan akupun beringsut mendekati ranjang Cika.<br />"Ada apa?"tanyaku.<br />Tanpa berkata apa2 tiba2 Cika dah megangin celanaku. Dan langsung ngremas isi celanaku.<br />"Wah..." bisiku.<br />"Kamu kan sakit Cik? Jangan macam2 ah..."<br /><br />"Fer, kok rasanya aku pengen liat kontolmu ya.." kata Cika sambil senyum2. Dalam hati aku mikir, gila kali nih cewe.<br />"Cik, ini kan di rumah sakit... jangan gila ah..." kataku ke CIka.<br />"Fer... kamu blom pernah ML di rumah sakitkan...aku pengen nih.. sensasinya pasti bikin puas dehh...Plisss..."rengek Cika.<br /><br />Tangan Cika yang semula hanya meremas kini mulai membuka resletingku, dan langsung ngluarin senjataku dari sarangnya. Kemudian dia mulai mengelus lembut senjataku yang masih terkulai.<br />"Fer...kok nggak bangun sih dedeknya...biasanya kalo ku pegang langsung tegang loh..." kata Cika heran.<br />Terus terang aku ngerasa takut ketahuan orang, makanya kontolku ga bereaksi waktu di remas2 Cika.<br /><br />"Sayang kamu tenang aja, ga usah takut..." kata Cika lirih sambil mulai nyiumin kontolku. Mulai agresif Cika ngocokin senjataku, sambil sesekali dijilat dan di ciumnya. Ngerasa usahanya belum berhasil bangunin senjataku dia mulai membuka mulutnya dan memasukkan kontolku yang masih lemas.<br />"Kalo gini pasti bangun deh Fer..." kata Cika.<br />Dan bener, setelah di emut oleh Cika ada sedikit getar2 di sekitar sekitar kontolku. Kurasakan sedikit demi sedikit mulai menggeliat.<br /><br />"Nah tuh kan...si dedek mulai bangun..hihihi.." Cika cekikikan ngeliat aku mulai nggak bisa nahan.<br />Terus aja senjataku dimain2in di dalam mulut Cika, padaha;l di luar kamar banyak banget orang yang lewat berlalu lalang. Perasaan takut tar ada orang yang tau dengan sensasi kenikmatan di oral ma Cika bertarung di otakku. Gimana coba kalo tiba2 ada perwat masuk, ato ada sodara nya yang dateng menjenguk. Apa nggak kelabakan ntar...wahh... taulah...<br />Yang jelas sekarang aku sedang di buai kenikmatan di oral ama Cika.<br /><br />Makin lama aku makin nggak bisa nahan, bener2 terangsang banget...apalagi suasana rumah sakit mmberi sensasi yang belum pernah aku rasa sebelumnya, meski aku dan Cika dah sering ML sebelumnya.<br /><br />"Fer...tau nggak... aku juga dah basah nih..."kata Cika sambil buka selimutnya. Ternyata CIka hanya memakai daster aja nggak pake celana dalam. Aku raba selangkangannya, dan emang bibir vaginanya dah basah banget.<br />"Fer...masukin dunk..." pinta Cika.<br />"Yah Cik...gimana? tar kalo da orang masuk gimana?" aku takut2 juga kalo ketahuan.<br />"Nggaklah... kamu di situ aja, biar posisi tidurku agak miring..."kata Cika.<br /><br />Dan Cika mulai menggeser pantatnya ke tepi ranjang.<br />Dengan perasaan deg2an aku mulai ngarahin senjataku ke vagina Cika.<br />Pelan2 aku masukin sambil sesekali ngelihat ke arah pintu dan jendela kamar rumah sakit.<br />Blesss.... Akhirnya masuk juga kontolku ke selangkangan CIka. Dan perlahan mulai ku gerakan pantatku maju mundur. Pelan banget karena takut ada yang denger.<br />"Fer... cepetin dunk sayaang... masa gerakanmu nggak kerasa apa2..." kata Cika. Rupanya dia juga pengen bgt ngerasain gerakan2 yang cepet seperti biasanya.<br />Dan akhirnya aku memberanikan diri mulai mempercepat gerakan pantatku. Maju mundur, semakin lama semakin terasa nikmat sehingga secara nggak sadar gerakanku juga bertambah cepat juga nyodokin vagina Cika.<br /><br />"ouuhh..enak banget Fer kalo gini...sssttt... teeerrruusss... sayang..." rintih Cika. Rupanya memang dia bener2 pengen ngerasain ML di rumah sakit. Setelah sekali lagi kutoleh pintu, tanpa ragu2 lagi aku mulai menggenjot pepek Cika seperti biasanya, cepet dan agak kasar.<br />Cika bener2 seperti menikmati genjotanku, matanya sampe terpejam pejam karena merasa nikmat.<br /><br />"Terrruusss Feeerrrr...""teruuusss..." kata Cika.<br />"Aku ga kuaattt Feerr..., aku mau keluarrr" rintih Cika sambil semakin erat mencengkeram tepi ranjang.<br />Aku juga yang semakin nggak tahan, semakin mempercepat gerakanku. Keringat kami sama2 membasahi badan. Hingga akhirnya Vagin* Cika terasa mencengkeram kuat kontolku.<br /><br />"Feeerrrrr.... aku keluuaaarrrr..."<br /><br />Ternyata Cika dah orgasme duluan. Sementara spermaku juga dah di ujung senjataku karena terus di remas oleh vagin* Cika.<br />Dan akhirnya.... "Ciiiiikkkkk...."<br />Aku orgasme juga di dalam vagin* Cika. Aku ngerasa begitu spermaku keluar, vagina Cika malah menyedot nyedot batang kontolku.<br /><br />Sensasi nikmat yang luar biasa... belum pernah aku ngerasa seperti ini sebelumnya. Aku lihat wajah Cika tersenyum puas, dia bisa orgasme juga bisa bikin aku muncrat. Benar2 pengalaman yang tak terlupakan.Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-7194661778731338872010-04-15T22:21:00.000-07:002010-04-15T22:23:06.355-07:00Hukuman Untuk PacarkuSebagai perkenalan nama saya bili,mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri.Lita Pacarku masih sekolah kelas 3 di bangku sma swasta,kami baru 4 bulan menjalin hubungan.untuk diketahui lita memiliki bentuk badan yang proporsional,tinggi badannya sekitar 170 dan badannya sangat sexy dengan bentuk lekuk tubuh yang ideal,rambutnya hitam lurus panjang sebahu.wajahnya yang cantik terkesan lugu seperti boneka,karena matanya yang kemayu dihiasi bulu mata lentik dan alis mata yang indah sangat cocok dengan kulitnya yang putih bersih. Lita pun gemar menggunakan pakaian yang terbuka dan sering mengenakan celana jeans pendek ketat yang memperlihatkan kemulusan pahanya dan betisnya yang menurutku sangat sexy.aku sangat menyayanginya dan sungguh bahagia bisa mendapatkannya,karena selain cantik rupanya diapun sangat baik ramah dan sopan atau banyak orang bilang inner beutynya juga dapat menarik perhatian semua cowok.sebelum akhirnya ada suatu kejadian yang mengubah semua pandanganku.<br /><br />Kejadian ini bermula saat aku sedang mengikuti perkuliahan,tiba-tiba hp-ku bergetar dan ada 1 pesan masuk dari lita pacarku yan berisi "yank kita perginya nanti sore saja yaa,ta lagi mau nyuci pakaian dlu..okeh.,".Lita memang sebelumnya mengajakku untuk pergi mencari baju stelah aku selesai mengikuti perkuliahan.setelah selesai akupun tak langsung pulang kekosanku karena malas kalo dikosan sendiri. akhirnya aku memutuskan untuk kerumah lita saja menunggu sampai sore pun tak apa,karena setahu saya orang tua lita sedang menghadiri acara pernikahan sodaranya diluar kota.tanpa bilang akupun langsung meluncur kerumahnya.<br /><br />Sesampainya dirumah lita pacarku,aku melihat rumahnya sangat sepi meski ada sebuah mobil yang parkir didepan rumahnya,akupun mendekat dan ternyata pagar rumahnya tidak terkunci,pintu rumahnya tertutup rapat aku sengaja berputar lewat belakang rumahnya karena tempat menjemur dibelakang rumahnya,ketika berputar kulihat ada sebuah ember yang berisi pakaian yang sudah dicuci dan belum dijemur,kemana lita dlm hatiku,pintu belakangpun tertutup rapat,aku pun berinisiatif untuk mengejutkannya jika dia sedang tertidur dikamarnya,kamar lita memiliki jendela yang besar.ketika dekat dengan jendela aku terkejut mendengar suara bincang-bincang suara lita dan seorang laki-laki,penasaran ingin tahu siapa org tersebut akupun mengendap untuk mengintip lewat celah jendela yang terbuka.dan betapa terkejutnya aku melihat lita yang masih mengenakan daster tidurnya sedang bermesraan dikamar tidurnya yang akupun belum pernah masuk kedalam.terlihat daster lita sudah tidak karuan tersingkap dan lebih gilanya cowok tersebut sudah tidak mengenkan celana,hanya baju saja,terlihat penisnya yang besar mengacung.tangan kiri cowok tersebut menyeinap dibalik dasternya,dan tangan kanannya mengelus dan terlihat mengocok Me**K lita yang sudah tidak mengenakan Cd.<br /><br />Marah,jengkel,Benci dan dalam keadaan emosi aku memaki maki lita dalam hati,,Bajingan dasar Perek Murahan,sungguh sangat miris persaanku saat itu.tubuh milik pacarku sedang dijamah orang lain yang aku kenal orang itu adalah teman kuliahku.sangat kacau sekali perasaanku.kini tidak terdengar lagi perbincangan mereka hanya lenguhan dari lita yg sekali kali terdengar.tangan kanan dwi temanku kini menuntun tangan lita menuju kontol nya yang memang lebih panjang dari milikku.sekitar 16 cm panjangnya dan tangan lita kini menggenggamnya perlahan mengocok kontol dwi kontan membuat dwi merem melek. Anjing gw aja belum pernah pikirku.tangan kirinya terus bergerilya meremas payudara pacarku dari balik dasternya dan tangan kanannya terus menggosok-gosok bibir memek lita yang aku pun baru melihatnya sekarang,sangat indah dengan bulu-bulu halus dan yang tidak banyak dan terlihat sekali kali lubang memek lita yang dibuka oleh dua jari dwi dari situ terlihat lubang memek lita yang berwarna merah muda sangat kecil seukuran jari lentik.<br /><br />Entah kenapa perasaan aku yang tadi sangat emosi kini berubah menjadi bergairah untuk terus melihat apa yang sedang lita lakukan.meski posisi mereka menghadap ke arahku namun mereka tak akan melihat kehadiranku karena dari tempatku sangat gelap dan memang hanya sebuah gang sempit sisa dari bangunannya dan pagar.sedangkan kamar lita sangat terang oleh lampu yang menyala.kini dwi mulai berinisiatif untuk membuka daster pacarku,dengan mudah dia meloloskan dasternya dari atas.dan ternyata lita tidak mengenakan BH,dan terpampang jelas payudaranya yang mancung dan masih ranum,saat aku masih takjub dengan payudara milik lita,dwi sudah menyambarnya dan mengenyot Puting milik pacarku yang belum pernah kujamah.rasa menyesal menghampiriku kenapa bukan aku duluan!<br /><br />Ciuman dwi kini beralih ke payudara yang satunya dan kemudian ke bibir mungil milik lita.mulut mereka beradu dan terlihat saling hisap.sialan melihat pacarku sedang disetubuhi aku malah terangsang,ingin sekali aku ikut dalam acara mereka.sekian lama waktu berselang,mereka sudah dalam keadaan bugil dan terlihat lita pacarku sudah terlentang pasrah menunggu langkah dwi.selanjutnya,<br /><br />dwi tidak langsung memasukkan kontolnya tetapi dia mulai dengan menjilati memek lita yang sangat lezat yang seharusnya menjadi milikku.lama dwi menjilati milik lita kini dia bersiap memasukkan kontol nya ke lubang memek pacarku. awalnya dia menggesek gesekan kontol nya kelubang memek pacarku yang sudah mengkilap. diangkatnya kedua paha lita dengan kedua tangannya sementara tangan lita memegangi kontol dwi yang terus melakukan penetrasi ke memeknya.<br /><br />Dalam hati aku terus memaki maki.dalam keadaan tidak sadar aku memegangi kontol milikku yang sudah tegang,akupun nekat dengan membukacelana panjangku hingga batas lutut dan mulai mengelus kontol ku.sementara itu kepala kontol milik dwi sudah hilang dihisap memek pacarku.dan tidak beberapa lama setengah kontol dwi sudah masuk dan dihimpit dinding memek lita yang legitt.mulut lita menganga tangannya meremas punggung dwi dan yang satunya meremas sprei tempat tidur yang sudah acak acak.dwi pun langsung menghentakkan pinggangnya dan plok terdengar bunyi yang cukup keras,kini kontol dwi terbenam seluruhnya di memek pacarku yang belum pernah aku jelajahi.sesaat dwi terdiam lalu menciumi bibir lita yang masih meringis.tidak ada darah dan kemungkinan lita memang sudah pernah melakukannya sebelum ini.<br /><br />Tangan dwi meremas payudara lita lalu mencoba untuk menarik kontolnya lalu memasukannya lagi,terlihat kontol dwi sudah mengkilap oleh cairan lita.hal ini membuatku hancur dan kecewa,jika pacarku selingkuh hanya sekedar selingkuh tak apa,tapi kenapa sampai melakukan persetubuhan yang aku pacarnya sendiri belum pernah merasakan nikmatnya tubuh itu.dan dwi yang aku tahu dia juga sudah memiliki seorang pacar adik angkatan di tempatku kuliah.sialan kenapa dia merusak lahan milikku dalam hati aku memaki.tak tinggal diam akupun merekam semua kejadian itu dengan menggunakan hp milikku sambil sesekali mengocok kontolku.kini dwi mulai mengocok kontolnya di memek pacarku,diapun sambil terus mengocok kontollnya didalam memek lita sambil mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan pada lita berikut yang dapat saya dengar:<br /><br />Dwi : sayang enak enggak??enak mana sama bili??<br />Lita : enak kak, mmh belum pernah kak.<br />Dwi : apa belum pernah sama bili?oh iya yah kan aku yang merawanin km di kosan bili<br />Lita :teruss kak..akkh.<br />Dwi : enak banget ngentot km sayang.<br /><br />Tak berselang lama kocokan kontol dwi semakin cepat,tubuh pacarku kini tersentak sentak tangannya terus menekan pantat dwi,lalu dwi pun berteriak akh sayank mau keluar nih...akkhh...saat tubuh dwi terangkat tapi justru tangan lita pacarku malah menekan pantat dwi yang sudah terangkat hingga merapat kembali dan terdengar lenguhan dari keduanya hampir besamaan..arrrrrrghhh.ahh ahh..keduanya saling berpelukan dan aku tahu jika keduanya sudah orgasme dan pej* milik dwi dikeluarkan didalam memekk lita pacarku..dan pasti meyirami dan memenuhi rahim milik lita terlihat lumeran pejuh dari memek lita yang keluar melewati kontol dwi yang masih menancap dan mulai mengecil.saat itu aku langsung mulai merapihkan pakaianku dan langsung cabut.<br /><br />Setelah kejadian tersebut..bayangan-bayangan tiap adegan masih terekam jelas dalam ingatanku dan sekali kali aku juga melihat hasil rekaman saat pacarku ML dengan dwi temanku,ketika meliahat adegan video tersebut slalu saja membuat kontolku langsung tegak spontan.<br /><br />Gundah sekali perasaanku,marah dan sangat benci ingin sekali menghukum lita pacarku atas perbuataannya itu.dan terbesit sebuah pikiran kotor dalam benakku kalo aku ingin menghukumnya dengan menyuruhnya ML dengan teman-teman cowok di sekolahnya didepanku.Namun hal tersebut pasti akan ditolaknya,pikiranpun semakin picik.aku akan menjebak pacarku sendiri yang sudah berselingkuh dan ML dengan temanku dwi.3 hari setelah kejadian itu akupun berpura-pura tidak tahu atas perbuatan lita terhadapku,dan bertindak seperti biasanya.aku sengaja datang kesekolahnya tanpa lita tahu,dan mencari tahu tentang teman cowok lita baik sahabat atau bahkan teman yang tidak disukai lita.ada beberapa teman kelasnya yang aku tahu ada 3 orang,yaitu bayu,raden dan epul..dan satu lagi anak sekolah tersebut yang sangat bengal dan aku yakin bahwa lita sangat tidak menyukainya.<br /><br />Setelah bertemu akupun langsung merencanakan ideku untuk mengerjai lita.mereka semuapun satuk kata setuju dengan rencanaku.pada hari sabtu saat lita pulang cepat akupun menjemputnya dan mengantarnya pulang dengan sepeda motor,sesuai dengan rencanaku akupun tidak langsung mengantar lita untuk pulang tetapi menuju rumah leo teman sekolah lita yang sangat bengal.aku berdalih pada lita bahwa aku ada urusan sama leo.setelah masuk kedalam akupun disuguhi minuman dan berbincang sejenak..lalu leopun masuk kembali keruangannya.lita yang memang sedang kehausan langsung meminum air sirup orange tanpa basa basi.lama menunggu leo kami pun sempatkan untuk bercumbu sambil berciuman..namun entah kenapa ada yang aneh dengan lita karena matanya sangat mengantuk dan benar saja dalam sekejap lita sudah terkulai tertidur pulas di sofa rumah leo.lalu suara orang mengetuk pintu terdengar dan terlihat epul,bayu dan raden sudah tiba..<br /><br />Saya yang sudah merencanakan hal tersebut mulai ragu,langsung kugendong tubuh lita yang tertidur ke sebuah kamar milik leo dengan ranjang yang empuk dan cukup tinggi.kurebahkan tubuh lita yang masih mengenakan seragam sekolahnya.lalu kubuka satu persatu kancing bajunya dan kutanggalkan pakainya..lalu rok nya pun tidak luput untuk ku lucuti.,kini tubuhnya hanya dibalut BH warna krem dan cd warna putihnya.sengaja aku tidak menutup pintu kamarnya agar teman"nya dapat melihat tubuh gadis yang hanya mereka bayangkan saja disekolahnya.dan menurut info dr teman-temanya itu lita memang pandai dan banyak yang suka padanya bahkan banyak yang onani dengan memikirkan menyetubuhi lita.dan kini tubuh yang mereka bayangkan tergolek di ranjang dan hanya mengenakan BH dan cd tentu membuat mereka tidak sabar,dan akupun mencoba mengingatkan mereka untuk sesuai rencana dimana aku yang pertama melakukannya dan kemudian baru mereka.<br /><br />Kini ketiga orang temannya itu hanya duduk di tepi ranjang dan hanya melihat apa yang aku lakukan terhadap tubuh pacarku ini.ada sensasi sendiri ketika tubuh indah milik pacarku dilihat oleh orang lain.kini aku ciumi lita dari bibirnya hingga lehernya..lalu kubuka pengait BH-nya dan semua yg didalam kamar terdiam menunggu.setelah kaitannya terbuka lalu kuangkat BH milik lita..dan benar saja..teman-temannya semua takjub melihat keindahan tetek milik lita pacarku..bahkan mereka terlihat ada yang sudah membuka celananya dan mengocok kontolnya..terlihat epul mengocok kontolnya dan raden menggosok gosok kontolnya dari luar sementara bayu merekamnya dengan HP miliknya.<br /><br />Aku langsung melahap tetek milik lita pacarku yang tertidur lelap pengaruh dari obat tidur yang di masukkan kedalam sirup td.karena tidak mau berlama-lama aku langsung melucuti pakaianku sendiri hingga bugil lalu aku pelorotin cd milik lita dan terlihatlah memekk lita yang masih berwarna merah muda yang sudah pernah dimasuki oleh kontol dwi.aku ciumi aroma memeknya dan aku jilati belahannya dan aku kulum bibir memeknya sambil menjulurkan lidahku masuk kedalam lubang memeknya yang hangat dan menjilati kelentitinya yang menonjol keluar..lalu aku hisap hingga membuat lita melenguh..tak sabar aku pun langsung menggosok gosokan kontolku ke memeknya yang sudah terlihat cairan lendirnya..epul yang dari tadi sudah tidak sabar kini dia sudah bugil dan naik keatas ranjang dan berlutut tepat disamping wajah pacarku..tanpa basa basi diapun mengocok kontolnya tepat diatas wajah lita,sesekali tangannya yang nakal meremas tetek lita.tak mau ketinggalan raden dan bayu ikut telanjang dan kami pun sudah bugil semua.epul yang berada di samping kanan wajah yang masih mengocok kontolnya diatas wajah pacarku dan raden disammping kirinya ikut tidur disebelah lita namun agak kebwah sehingga wajah raden tepat berada ditetek lita tanpa ragu di menjilati tetek bagian kanan lita pacarku,memang tubuh indah pacarku membuat orang tidak tahan.<br /><br />Aku mencoba untuk tak peduli terhadap tindakan mereka bahkan menambah hasrat gairah seksku semakin meningkat dimana tubuh indah pacarku dijamah oleh teman temannya sendiri.kini aku mulai mencoba memasukkan kontolku kedalam memeknya dan mudah saja untukku memasukknya karena memang sudah sangat basah memekknya menerima rangsangan rangsangan itu.kontolku sudah masuk sepenuhnya kedalam memek pacarku yang sudah pernah dimasuki kontol dwi selingkuhannya.waw meski tidak perawan namun memekknya tetep seret dan peret menjepit batang kontolku yang berukuran hanya 14 cm dan berdiameter 4 cm.aku langsung menggoyang goyangkan mengocok kontolku seperti yang dilakukan dwi padanya.tubuh lita ikut tersentak sentak dan terlihat wajahnya yang meringis kesakitan walaupun tidak sadar sepenuhnya.melihat aku yang menusukk nusuk memek lita membuat epul semakin berani dia menempelkan kontol miliknya yang berukuran panajang sekitar 17 cm dan berdiameter 5 cm ke pipi pacarku,sambil berkata kata kotor.nih makan kontolku sayang ujarnya.epul masih asik terus mengeyot dan meremas puting lita.aku semakin cepat saja mengocok knto*ku..epul tersu menempelkan kontolnya ke muka lita pacarku dan kata kotornya terus terucap<br /><br />epul terus melanjutkan menempelkan kontolnya ke pipi lalu ke leher lita yang indah karena lipatan lipatan daginya yang menambah keseksian lalu naik keatas bagian dagu dan bibr mulutnya seakan akan menyuruh lita menciumnya dan terus naik hingga ka bagian matanya yang masi terpejam dan alisnya tak luput dari gesekan kontol milik epul,bahak cairan bening yang keluar dari kontolepul dioleskannya di bibir merah milik lita.,lalu tanpa segan dia mencium bibir lita pacarku.selesai mencium bibirnya kini epul semakin berani dia berbaring disamping tubuh lita namunagak keatas dimana kontol milik epul sejajar dengan wajah lita, tangan kiri epul menarik kepala lita pacarku hingga menengok ke arah kontolnya.<br /><br />Kini tepat mulut mungil merah pacarku berhadapan dengan kontol epul yang berjarak hanya 1 cm.epul langsung menggosok gosokan kepala kontolnya yang ada sedikit cairan bening yang keluar ke bibir mungil pacarku,dan dengan tangan kanannya di mencoba membuka mulut lita dan ingin mengentot mulut lita.setelah mulut lita terbuka epul langsung memasukkan kontolnya kedalam mulut lita.membuat kenikmatan tersendiri untuknya separuh kontolnya sudah masuk kedalam mulut lita.epul tidak mau kalah mengentot mulut pacarku memaju mundurkan pantatnya dan merasakan sentuhan dari tiap rongga mulut lita.melihat kejadian tersebut membuatku tidak tahan lagi,kupercepat gerakanku dan hingga akhirrnya dengan sedikit teriaakaan akkkhhh....aku sampai pada puncaknya tubuhku mengejang dan kontolku menancap penuh di memek lita sperma miliku menyirami seluruh rongga memek lita yang telah berselingkuh dan terasa sedikitnya 4 semburan spermaku.<br /><br />Kini aku terkulai lemas lalu kucabut kontolku dan aku terbaring di ranjang,kini raden yang nampaknya akan mengambil alih tempatku.,dan bayu terus merekam kejadian kejadian tersebut sesekali diapun ikut mencium dan mengenyok buah dada indah milik temannya itu.kini raden akan merasakan kenikmatan memek lita pacarku dan sekaligus teman sekelasnya itu.tanpa basa basi raden langsung mengarahkan kontolnya yang panjangnya tidak jau beda dengan punyaku ke memek teman kelasnya itu.dengan mudah dia memasukan dan langsung mengocok memek pacarku dan memutar mutar seakan mengoyak seluruh memeknya agar semua bagian memeknya tersentuh oleh kontol miliknya.epul kini terlihat semakin cepat gerakannya mengentot mulut lita dan epul pun mengeranng aaahhkk ennnaaaak sambil menekan kepala lita dan membenamkan kontolnya jau lebih dalam di mulut lita saat itu<br /><br />Aku menyadari bahwa epul mengalami orgasme sperma yang langsung masuk dan meyemprot rongga mulut lita tentu saja membuat pacarku tersedak.,dan dia pun tersadar dari tidurnya namun masih lemah epul langsung menarik kontolnya keluar dan mulut lita menganga penuh oleh cairan sperma epul dan ketika sudah sadar lita seakan ingin bicara namun tak bisa,karena masih penuh oleh cairan sperma epul dan diapun mencoba menelan sperma yang sudah di ujung tenggorokan.dan mengeluarkan sisa sisanya hingga meluber,diapun terkejut ketika melihatku,bili apa yang kamu lakukan,kamu jahat ucapnya,sambil badannya terguncang guncang akibat sodokan kontol raden yang lagi asik.<br /><br />saya : kenapa sayang?enakkan? hahaa..<br />lita :tolong cukup jangan lakuin ini lagi dia berbicari dengan sisa sisa sperma epul<br />yang lengket dimulutnya.<br />saya : kamu yang jahat duluan!!ujarku dengan nada kesal.kamu asik ngentot sama dwi dirumahmu sedangkan aku belum pernah mencicipi tubuhmu ini. sekarang rasakan hukumannya ngentot sama temanmu enakkan. aku baikkan?? tanyaku<br />Lita : hmmmp rupanya saat dia ingin mencoba menjawab pertanyaanku mulutnya langsung disumbat oleh kontol milik bayu yang panjangnya hanya 12 cm dan<br />berdiameter 5 cm.<br /><br />Udah sekarang sayang rasakan aja yah nikmati ajah toh semua temanmu ini ujarku.raden pun ikut mengoceh..aduh ta enak banget memekmu dah lama banget aku pengen ngerasain memekmu ini ta sambil terus memaju mundurkan pantanya ngentotin pacarku.ayo rasain kontolku ini ta..enakkan.ntar kalo enak lo boleh minta ke gue lagi ta..goyangin dong pantat mu ta.sambil raden menampar keras pantat lita.litta pun tak bisa berkata kata karena mulutnya masih disumpal kontol milik bayu.yang sedang asik ngentoton mulut teman kelasnya itu.wahh mulutmu enak ta ayo kulum teruss. sambil memaju mundurkannya.tiap hari kek gini enak ta habis pulang sekolah dikelas enak pastinya.hahaha bayu pun sangat senang dengan kemenangaanya itu.tak lama kemudian raden mengerang tubuhnya mengejan tandanya di mengalami orgasme dan spermanyapun dikeluarkan didalam.raden tergletak lemas kini giliran bayu yang akan mengentot memek teman kelasnya yang pandai dan cantik itu.dengan lemah pacarku memohon pada bayu untuk menyudahinya..<br /><br />lita :bayu jangan bay...tolong sudah cukup<br />bayu : udah kamu nikmatin aja lita sayang.toh pacarmu aja ngijinin koq.<br />bayu mengangkat paha lita dan menancapkan kontolnya ke memek lita..<br />Lita : ahhhhhh..,jangan bay.<br />bayu : udah masuk nih kontolku di memekmu,<br /><br />Lita hanya bisa melenguh lenguh dan sambil tangannya mendorong tubuh bayu yang sudah kesetanan.melihat seperti itu kini bayu mulai memegang tangan lita dan seperti adegan perkosaan yang lain bayu langung menggenjot kontolnya...sinta hanya mampu menggerak gerakan kepalanya kekanan dan kekiri sambil matanya terpejam menahan rasa hasrat birahinya karena malu pada temannya itu dan tentunya karena aku.beberapa menit berselang kocokan kontol bayu semakin cepat dan kini bay melepaskan genggaman tangan lita dan beralih memegang pinggul lita dan terus mengocoknya,dan terlihat pacarku sudah tidak menolaknya lagi padahal tangannya bebas dan dia hanya meremas sprei dan yang satunya memegangi buah dadanya sendiri yang padat dan ranum yang terguncang oleh hentakan pantat bayu.<br /><br />Melihat tidak ada perlawanan lagi dari pacarku kini bayu leluasa menggenjotnya dan diselingi dengan ciuman ciuman di tetek milik lita dan saat bayu mencium bibir pacarku nampaknya pacarku malah membalasnya bibir mereka bergumul lama.saat sedang asik aku pun mulai memancing mancing pacarku,,nah enaakan sayang ngentot didepan pacarmu ini ujarku.kedua insan tersebut semakin hangat bercinta membuatku kembali bergairah..mereka terus berciuman dan aku mulai bergerilya..ditengah asiknya mereka berciuman karena bayu yang menggenjot dan mencium pacarku aku selipkan tangan kananku diantara himpitan kedua tubuh lita dan bayu yang menempel erat tepat di buah dada lita.aku remas dengan keras payudara lita yang dihimpit oleh tubuh bayu yang menempel erat antara dada bayu dan buahdada milik pacarku litta.lama aku meremas payudara lita yang terhimpit tubuh bayu dan akhirnya bayu melepaskan ciumannya dari bibir litta kini ia fokus menggenjot memek litta mebuat celah bagiku untuk bermain di bagian atas.<br /><br />Langsung saja aku lumat bibirnya yang sudah menjadi milik banyak orang bahkan aroma sperma masih sangat kuat.aku cium bibirnya sambil meremas teteknya yang padat itu.tak lama kemudian bayu mempercepat gerakannya namun disaat sebelum bayu orgasme nampak tubuh pacarku sudah bergetar terlebih dahulu matanya terpejam badannya kaku dan dan mulutnya menganga melenguh kerasss...arrrhg.dan beberapa saat kemudian giliran bayu yang meradang..dan mengejang ahhh litta pereeek enaak bangettttt memekmu ujarnya dengan kencang.dan membenamkan seluruh penisnya dan menyemprotkan seluruh sperma miliknya itu.bayu langsung terkulai lemah.saat itu pula kontolku yang sudah tegang kembali langsung aku suruh lita untuk mengulumnya dan lita hanya bisa menurut saja karena sudah terlanjur pikirnya.<br /><br />Namun seketika aku sedikit terkejut ketika melihat tubuh gelap yang sudah telanjang dengan kont*nya yang mengacung tegak sangat besar dan panjang seperti ukuran orang luar.yang saya taksir saat itu panjangnya mencapai 22 cm dan berdiameter 6 cm..dia mendekat ke arah litta dan sekarang sudah berada di antara selangkangan pacarku siap untuk menusk memek lita..lita yang mengetahui kedatangannya terkejut dan langsung bereaksi kenapa dia harus meyetubuhi ta juga ujarnya dengan kesal.ta ga mau sama dia,lita tampaknya menolak.namun leo tetap memaksa untuk merobek memek pacarku dengan kontol yang dia miliki itu.lita sontak bangkit ketika kepala kontol leo sudah didepan menempel bibir memek imut miliknya itu,melihat hal tersebut aku langsung bersikap dengan kembali menahan tubuhnya dan tanganya seakan mempersilakan leo untuk leluasa mengentot memekk pacarku itu.seakan mengerti leo langsung saja menek kontol nya untuk masuk ke dalam,awalnya mengalami kesulita dan lita kini hanya menangis dan tak berdaya.mungkin dia menyesali perbuatannya.pada sodokan yang ke tiga akhirnya kepala kontol leo sudah dapat masuk menembus memek pacarku lita terbelalak dan meringis kesakitan.dan dengan sedikit dorngan kini kontol leo sudah masuk setengahnya..terlihat bagian atas memek lita mengembung karena memeknya sangat penuh terjejali kontol milik leo..tahu memek lita yang belum terbiasa dengan ukuran kontol miliknya leo sengaja mendiamkan beberapa saat untuk mebiasakkannya.<br /><br />kontol milik leo yang hitam legam dan berotot itu kini sudah masuk 3/4 nya lalu leo menariknya dan mendorongnya perlahan lahan..hingga akhirnya mulai dengan gerakan mengocok...aku sungguh tak percaya memek imut milik pacarku yang cantik ini dimasuki kontol dengan size besar dan berwarna coklat kehitam hitaman seperti orang negro..dengan berhati hati aku menyaksikan memek lita pacarku dimasuki batang kontol yang urat-uratnya terlihat sangat tangguh.apakah lita sanggup menaklukannya.bayu kembali melanjutkan rekamanya dengan merekam kejadian itu..dan mengolok ngolok lita..ayoo perek lo senengkan dapaetin kontol gede??hahaha ujar bayu.nanti lo dapeti deh rekaman ini..kini kocokan dan genjotan leo sudah semakin stabil dan mulai menambah kecepatannya.melihat lita yang sudah tidak melawan aku melepaskan peganganku.dan aku menyuruh lita untuk mengulum kontol miliku.<br /><br />Lama posisi seperti ini kemudian aku pun kembali mengalami orgasme dan menyemburkan spermaku dimulutnya..aku pun menyingkir dan kini pacarku berada ditangan leo sepenuhnya.bosan dengan posisi itu leo kemudian membalikkan psosisinya.sekarang pacarku lita berada di atas sedangkan leo dibawah.nampak pacarku terlihat canggung mungkin jarang atau malu kalau dia diatas.litta pun hanya terlihat merapatkan tubuhnya di pelukan leo,melihat tubuh pacarku sedang diatas tubuh orang lain dalam keadaan bugil dan memeknya dijejali kontol berukuran besar,ini menjadi suatu sensasi yang luar biasa.melihat litta pacarku yang hanya terkulai lemas membuat leo tak sabar diapun menegakkan badan lita dan menyuruh litta menggenjotnya sambil tangannya yang kekar menampar nampar pantat pacarku hingga merah.ayooo pere* cepat kau goyang ujar leo kasar pada lita.litapun kini mencoba menggoyangkan panatatnya..nah gitu donk,,katanya mau jadi perek profesional..ayo yang bagus gerakannya.lita mulai bisa mengontrol keadaannya.dia mulai menggenot kontol milik leo dan terlihat kontol leo tak bisa masuk sepenuhnya ke damam memek pacarku.<br /><br />Kini tangan leo bebas meremas remas buah dada yang ranum itu dan menggigit gigitnya hingga terlihat merah merah disekeliling tetek pacarku itu.tak berapa lama goyangan lita semakin cepat dan dia mengejang kembali mengalami puncaknya.dan kembali tubuh telanjang lita yang putih mulus kembali terkulai lemah diatas dada leo yang kekar.epul yang sudah bergejolak kembali melihat adegan tersebut langsung bangkit dan menuju dibelakang diantara kedua paha litta..karena belum puas leo kembali melanjutkan gerakkannya dengan mencabut kontolnya lalu memasukannya lagi dan mencabutnya dan memasukannya lagi dan saat leo mencabutnya terlihat lubang memek lita pacarku sudah sangat lebar yang semula hanya berukuran jari lentik kini sudah terlihat seperti lubang sumur yang dalam dan lebar mungkin aku perkirakan 4 jari bisa masuk kedalam.lita terkulai tak berdaya dengan kondisi kontol leo yang berukuran besar masih menancap tegak.<br /><br />Tiba tiba saja epul mengambil posisi tepat dibelakan litta dengan posisi mau dooggy style kupikir kontol leo blm lepas mau apa dy??hatiku berdebar bertanya tanya.ternyata epul ingin memaksa kontolnya ikut masuk kedalam memek lita,,owh..dengan satu kontol milik leo saja sudah sesak apalagi ditambah milik epul.apa muat membuatku penasaran.dan ketika mencoba untuk menekan masu kontol miliknya pacarku tersentak dan menjerit kesakitan...namun epul tetap memaksa dan akhirnya kontol milik epul bisa masuk waw 2 kontol sekarang bersamaan masuk di dalam memek pacarku.mereka mulai menggenjot bersamaan secara pelan pelan sebelum akhirnya semakin cepat dan cepat aku tak tahu kondisi dari lita sendiri mungkin sekarang dia sudah tak sadarkan diri..hingga akhirnya kedua kontol tersebut bersamaan menyemburkan spermanya didalam memek lita. dan kami pun membiarkan litta untuk beristirahat sementara 3 teman kelasnya epul,bayu dan raden berpamitan terlebih dahulu karena ada ekstrkulikuler pramuka di sekolahnya dan sebenarnya lita pun termasuk anggota ekskul tersebut.<br /><br />Tak terasa 3 jam kami meyetubuhi pacarku bersama teman teman sekolahnya.tak ada penyesalan sedikitpun.karena ini merupakan hukuman untuknya.setelah satu jam dia tertidur akupun membangunkannya yang belum berpakaian dan aku daj leo pun belum berpakaian.lalu aku mengajak pacarku mandi bersama dan leopun tak mau ketinggalan untuk ikut mandi bersama.<br /><br />Kami bertiga mandi bersama aku menggosokkan tubuh litta bagian belakan dan leo pun ikut ikutan menggosok bagian depanya tubuh pacarkau.sontak membuat kami berdua kembali bergairah.leo mengulum buah dada lita dan nampak lita pasrah saja menerimanya bahkan sudah bisa menikmatinya ketika tangan leo mengocok memeknya yang sudah lebar itu..kini giliranku yang memegang kamera hp dan melihat persetubuhan pacarku dengan leo kembali.saat itu leo mengangkat kai litta dan meletakkannya di atas westafel kamar madi dan mulai memasukann kontol besarnya itu kedalam memek litta hingga keduanya kembali berorgasme..setelah selesai mandi aku pun langsung mengantar pulang litta dan tidak banyak bercerita karena memikirkan pikirannya masing masing.dan menurut sumber info terpercaya dari teman lita pacarku.<br /><br />Semejnak kejadian tersebut,kini lita pacarku menjadi bulan bulanan pemuas nafsu seks teman teman sekolahnya,bahkan dikalangan tertentu lita di cap sebagai perek murahan.karena hanya dibayar 50rb atau 20 ribu bahkan ada yang hanya memberi 5 ribu saja untuk mencicipi tubuh indahnya.hal tersebut dikarenakan ulah bayu yang memanfaatkan rekaman tersebut untuk melakukannya bahkan dia yang seperti germo dengan menyuruh lita melakukan hubungan seks atau ML dengan teman-temannya untuk keuntungannya sendiri mendapatkan imbalan dari setiap yang memakai lita pacarku.karena jika menolak bayu mengancam lita bahwa video yang di dapatkan atas kejadian waktu itu akan diberikan pada orang tuanya yang memiliki sakit jantung dan sebagai seorang yang dihormati dan disegani.Bahkan menjadi rahasia umum jika ada salah seorang guru yang pernah memakai lita sebagai alat pemuasnya.Entah aku harus bangga atau apa atas kejadian ini.tapi yang jelas kemarahanku terhadap dwi belum tuntas aku berniat untuk membalasnya dengan mengerjai pacarnya yang juga tidak kalah cantik dari litta dan memang pacarnya terkenal sangat agresif dan di cap gatalan itu.<br /><br />Pembalasan dengan pengorbanan besar<br /><br />Setelah kejadian demi kejadian antara aku dan pacarku Lita,kini hubungan kami tidak jelas,dibilang Putus namun aku dan lita masih sering berhubungan sex dan dibilang belum putus tapi sekarang aku sudah mempunyai pacar baru.<br /><br />Yah pacar baruku bernama amel,dia sudah lama kukenal dan sangat tidak asing lagi ditambah Lita sangat mengenal amel,karena dia adalah sahabat dekat Lita dan sekaligus teman sekelasnya di SMA,<br /><br />Sungguh keterlaluankah aku ini,berpacaran dengan sahabatnya.aku mengenal amel karena sering jalan bertiga saat aku masi dengan lita.Sosok amel yang memiliki rambut sebahu dan tinggi lebih pendek dari lita sekitar 167cm tidak kalah cantik dari lita.kulitnya sama putih dan jujur perawakan tubuhnya lebih membuatku bergairah,dengan tubuh yang lebih padat dari litta lalu bagian leher amel yang memiliki lipatan daging kenyal dan bagian pantatnya yang lebih semok pasti membuat mata laki-laki ingin melumatnya habis habisan.<br /><br />Secara keseluruhan jika dibandingkan amel dan litta dalam keadaan bugil emmh,amel memiliki nilai lebih yang tidak dimiliki lita.yah,amel yang memiliki wajah khas keturunan arab dengan hidung mancung dan ukuran payudaranya yang terlihat lebih kenyal ditambah tingkah laku amel yang polos dan malah cenderung lugu menambah hasrat seksku berlebih padanya.<br /><br />Keluguan dan kepolosan amel tentu sudah kuketahui semenjak aku kenal dengannya.Hal itu terlihat dari beberapa kejadian sebelum aku berpacaran dengannya.Saat itu Lita bersama Amel datang ketempatku.Ketika mereka datang aku baru saja selesai mandi,dan aku hanya mengenakan handuk saja.aku melihat lita dan amel duduk di balkon depan pintu kamarku,jujur saja memang sewaktu didalam kamar mandi ada sedikit pikiran isengku ketika tahu akan kedatangan mereka berdua.<br /><br />Hati kecilku ingin sekali bercinta dengan amel sahabat lita.tanpa ada rasa was was aku pun berjalan menghampiri mereka dan berniat untuk masuk kekamar dan memakai pakaianku.<br /><br />ketika tanganku akan membuka pintu kamar,tanpa diduga lita saat itu sedang entah kesurupan apa sehingga dia berbuat iseng dengan menarik handuk yang aku lipatkan menutupi bagian vitalku dan satu-satunya yang menutupi tubuhku.tangan kananku yang memegang gagang pintu dan tangan kiriku yang memegang ember kecil tempat perlatan mandiku tak bisa berbuat apa".<br /><br />waaow gilaa,dan bodohnya aku malah berbalik kearah mereka dengan kondisi tubuh aku yang bugil.Sekilas aku melihat lita terbelalak dan amel pun hanya melongo sambil tersenyum aneh dan tidak mencoba menutup matanya atau berpaling ke arah lain ketika melihat aku bugil didepan mereka dengan kondisi kontol aku sedang ereksi karena pikiran kotorku terhadapnya.<br /><br />spontan kejadian itu membuatku malu bukan maen,tapi ada sedikit kepuasan tersendiri ketika jagoanku terlihat oleh amel yang sering kujadikan dia objek untuk melakukan onan*.bahkan ingin sekali aku melakukan onani dihadapannya didepan persis mukanya yang polos dan lugu itu lalu kusemprotkan cairan spermaku kemukanya yang cantik sehingga melumuri mulutnya dan bahkan hingga buah dadanya. Kurang ajar si lita ucapku dalam hati,namun berterimakasih pula padanya haha..<br />setelah kejadian itu aku yang sudah berpakaian rapih akan bersiap siap untuk hang out bersama mereka.tiba tiba saja amel berucap<br /><br />amel : bili maafin amel yah,tadi gak sengeja ngeliyat punya kamu,maaf yah.abisnya silita sih nih iseng ajah<br />Lita : (sambil tertawa)hahahaaa...alah udah lo jg seneng kan mel,km kan suwka juga ma bili pacarku kan,,hayoo ngaku?<br />amel : iih lita apaan siiy,,enggak bil enggak koq,sekali lagi maaf yah bil(dengan muka yang penuh keluguan dia memohon maaf)<br />aku : (dengan muka yang merah karena malu dan serba salah,namu sedikit bangga mendengar percakapan mereka).Oh iya udah gpp mel santay aja kali,ya udah yuw cabut.(dalam hatiku bicara,aduh mel kalo km mau lebih juga aku kasiih kalii hahahahaaa Horaaay sorak hatiku gembira).<br /><br />Dari situ aku tahu akan kepolosan dan keluguan amel.sejak berpacaran dengannya amel sangat penyayang dan perhatian orangnya bahkan lebih lembut dan cenderung penurut.<br /><br />Amel sebelumnya tidak pernah berpacaran karena memang tidak pernah dikasih ijin oleh orang tuanya,teman-teman taw sendiri bagaimana keluarga keturunan yang sangat taat dan agamis.<br /><br />Aku dengannya pun berhubungan tanpa sepengetahuan orang tuanya.Awalnya susah sekali meyakinkan dia agar mau berpacaran denganku dengan alasan takut.dan akhirnya kita setuju untuk backstreet (bukan backstreet boy bro hahaha intermezo).<br /><br />Satu bulan aku berpacaran dengannya,kamipun saling menyayangi satu sama lain,dan karena ada rasa takut untuk kedua kalinya kecolongan entah pikiran jahat apa yang merasuki aku,agar aku duluan yang mencicipi tubuh sintal yang tentu lebih indah dari milik lita.<br /><br />Mungkin garis besarnya saja yang kuceritakan tentang kisah hilangnya keperawanan amel selengkapnya mungkin akan kuceritakan dilain story.<br /><br />Yah..akhirnya dengan susah payah dan sedikit kerja keras aku berhasil mendapatkan keperawanan amel dikamarku yang sering kujadikan tempat berhubungan sex dengan lita.<br /><br />kejadiannya di siang hari sepulang amel sekolah,aku menjemput amel dan ditengah perjalanan turun hujan yang tidak begitu besar,amel dan akupun sepakat untuk mampir dulu ketempatku.<br /><br />sesampainya ditempatku akupun langsung mengajak amel untuk masuk kekamar,dan kondisi kosanku saat itu sangat sepi.<br /><br />Melihat kondisi amel yang baju seragamnya agak basah dan terlihat menjadi transparen BH nya terpampang jelas berwarna Pink.Aku pun berinisiatif untuk menyuruhnya mengganti pakaian yang memang biasanya amel membawa kaos ganti persiapan.Hal itu dilakukannya karena amel dan aku backstreet jadi kalo amel sudah pulang kerumahnya tentu akupun tak bisa jalan dengannya sehingga aku dan amel pacaran setelah amel pulang sekolah langsung tanpa mengantarnya pulang.(huft Susahnya kalo cinta dilarang wkwk).<br /><br />Amel yang memang penurut tanpa banyak kata diapun mengeluarkan kaos gantinya yang berwarna putih.Diapun agak sedikit bingung melihat kearahku dan mungkin bertanya tanya pada hatinya,apakah aku harus mengganti pakaianku disini didepan dia. Seketika amel tersenyum padaku lalu berkata<br /><br />Amel : sayang,mel mau ganti baju,sayang jangan ngintip yah menghadap ke belakang<br />dulu.(Sambil tangannya menutup pintu rapat-rapat dan menguncinya dan gorden pun tak luput ditutupnya hingga tak ada celah sedikitpun).<br />Aku : iya iya...deuuh sama pacar sendiri aja pelit.(haha..dalam hatiku senang kapan lagi lihat yang beginian).<br />Amel : huh dasar cowok,senengnya liyat yang buka bukaan (dengan nada kesal diapun berbalik membelakangiku dan terlihat tangannya kini mulai membuka satu persatu kancing baju seragamnya).<br /><br />Setelah semua kancing bajunya sudah lolos,nampak bajunya terlihat longgar dari pandanganku.perlahan amel meloloskan lengan kananya dari baju itu,tampak bahu amel yang putih mulus dan kenyal terbalut tali BH berwarna pink.lalu lengan bagian kirinya,dan bagian punggung amel sudah terlihat,lalu setelah semuanya tanggal amel menggantung bajunya di balik pintu.<br /><br />Waaw sungguh pemandangan yang luar biasa,sosok cewek polos dan lugu dihadapanku tanpa baju hanya BH yang membalut buah dadanya yang seakan ingin tumpah keluar.disini dituntut kesabaran seorang cowok dalam menghadapi situasi ini (pasal 1 ayat 2 : jangan terburu buru nanti bisa berabe).<br /><br />Dikamar yang terkuci rapat bersama sang pacar yang tanpa baju hanya BH yang berwarna pink(sungguh cowok mana yang engga punya pikiran mesum).<br /><br />Hasrat seksku udah di ubun ubun,(karena kondisi darurat Pasal 1 ayat 2 tidak diberlakukan wkwkwkw).Aku yang memang sudah TB(terangsang Berat) langsung mendekat kearahnya,kupeluk tubuh nya yang putih dan padat yang hanya terbungkus BH,kedua tanganku langsung mendarat tepat di kedua bukitnya yang memang terlihat lebih mancung yang masih terbungkus BH.<br /><br />Amel sontak kaget dan matanya tajam memandangku,tak ambil pusing lalu kuteruskan dengan menciumi bagian lehernya yang berlipat itu sambil tangan meremas remas bongkahan daging yang mononjol dan mencoba menyelinap masuk dibalik bh-nya.<br /><br />Amel hanya melenguh dan kepalanya terdongak keatas matanya terpejam sambil menggigit bibir bagian bawahnya sendiri.<br /><br />Meski amel tidak pernah melakukan hubungan sex namun untuk diketahui,amel sering menonton film porno dan lebih senang film luar yang pemerannya ganteng dan memiliki ukuran besar.hal tersebut dikarenakan doktrin dari aku dan lita.Dimana aku mengoleksi banyak file file film porno baik indo maupun luar.tidak jarang juga kami bertiga menonton bareng sebagai kegiatan iseng atau hanya lita dan amel.jadi meski lugu dan polos tentu dia memiliki pengetahuan dari hal tersebut.<br /><br />Aku yang sudah tidak tahan langsung membuka kait BH dipunggunya,dan ketika kait itu terlepas terdengar amel terkejut dan sedikit melenguh,,ketika aku meloloskan tali BH dari kedua lengannya spontan kedua tangan amel langsung menutupi buah dadanya yang sempat terbuka bebas dan mengacung.<br /><br />Aku rasa tindakan yang dilakukan Amel hanyalah sia sia belaka,karena buah dadanya yang ranum mancung tidak bisa sepenuhnya tertutup oleh tangannya yang kecil dan lembut itu.alhasil tangannya hanya menutupu bagian putingnya saja.<br /><br />Melihat hal seperti itu membuatku tersenyum geli,dan memunculkan keisenganku,langsung saja kubuka pengait rok seragamnya dengan cepat dan huwaaalaaa...rok amel dengan mudah jatuh kelantai.<br /><br />amel semakin bingung dan terlihat sangat panik,karna itu aku langsung memeluk erat tubuhnya mencoba menenangkannya dengan kata kata sayang dari mulutku mencoba membuainya.<br /><br />hangat sekali tubuhnya,,ditambah aroma parfumnya yang bercampur dengan aroma asli tubuhnya,aku mencium lehernya menghisap aromanya dalam dalam seakan mencium bidadari.<br /><br />kembali aku melakukan pemanasan dengan menciumi bagian leher dan memijit halus buah dada bagian bawahnya dan perutnya ku usap usap karena tangannya masih rapat menutupi daging kenyal itu.lalu aku membalikan tubuh amel dan kulumat bibirnya perlahan kuturunkan tangannya dan menuntun tangan kanannya menuju kontolku yang masi terbungkus celana jeans.kutaruh tangannya yang lembut itu dan ternyata hanya diam saja,lalu ku remas tanganya itu agar dia mengikuti untuk meremas kontolku juga.<br /><br />kini kontolku sudah tegang sepenuhnya dan nampaknya amel merasakan itu,lalu perlahan kubantu dia untuk menurunkan ret sleting celanaku dan langsung kutari CD ku turun dan gloeeng!! kontolku yang ngaceng berat nongol seketika menyentuh tangan amel yang putih dan lembut.<br /><br />sambil terus melumat bibirnya yang tipis dan mungil kusapu seluruh rongga atas mulutnya dan bibirnya kuhisap hisap aku tuntun kembali tangan amel yang bergetar untuk menggenggam kontolku sambil mengucapkan kata kata perangsang,ayo sayang kocokin kontol bili donk,km kan udah pernah liyat dulu sekarang ini jadi milikmu sepenuhnya sayang,dengan ragu diapun menggenggam kontolku dan berusaha mengocok kontolku.<br /><br />karena memang belum berpengalaman kocokannya pun sungguh tidak berasa,namun yang kurasakan dan membuatku semakin tegang adalah sensasi dari sentuhan tanganya yang lembut yang dulu hanya bisa kubayangkan saja saat mandi,kini benar benar menyentuh dan mengocok kontolku.(perek juga km yah pikirku)<br /><br />kejadian demi kejadian berlangsung,hingga akhirnya aku pun dapat memerawani amel.memang ada sedikit bercak darah di kontol miliku saat kumasukkan ke memek amel yang ternyata lebih imut dan lebih sempit dari litta,dihiasi bulu rambut yang tidak banyak bagian dalam memeknya berwarna pink dan kelentitnya sangan imut menonjol.<br /><br />saat itu aku tumpahkan spermaku berkali-kali,yang pertama ku tumpahkan di bagian mulutnya yg langsung dia telan seluruhnya,dan yang kedua dibagian dadanya dan perutnya.<br /><br />Sesaat setelah selesai aktivitas sex kami,terlihat mata amel berkaca dan sesekali air matanya menetes,aku memahami hal tersebut dan mencoba menenangkanny lalu menghiburnya membuat dia percaya.<br /><br />Baru setelah beberapa minggu amel sudah tidak merasa canggung lagi akan aktivitas sex nya yang pertama.Bahkan aku beberapa kali kerap mengajaknya untuk pergi berlibur ke luar kota dan kami pun biasa menginap di hotel satu kamar berdua dan tentu sudah pasti kami melakukanya lagi hehehee.<br /><br />Tak terasa sudah lama juga aku dan amel berpacaran,namun entah kenapa rasa marahku pada dwi yang dlu mengerjai lita belum padam.mungkin karena janji aku pada diriku untuk membalasnya dengan mengerjai pacarnya dwi yang aku tahu dari informasinya bernama Nonix.<br /><br />Nonix tinggal di sebuah kontrakan yang cukup besar dan memang katanya kontrakan itu sangat ketat peraturannya.Dimana tamu pria hanya diperbolehkan masuk di ruang tamu saja yang sudah disediakan dan pintu gerbang hanya dibuka hingga jam 9 malam<br /><br />Namun bagaimanapun caranya aku harus menuntaskan dendamku ini. Pada waktu itu sehabis menjemput amel dari sekolah aku sengaja mampir kekosan nonix pacar dwi untuk mencari tahu informasi lebih lanjut.Aku dan amel akhirnya tiba dikosan nonix yang saat sebelumnya aku tahu jika nonix sedang pulang ke kota kelahirannya.<br /><br />Dibalik pagar aku melihat ada penjaga kosan,masih muda dan mungkin seumuranku.akupun berbasa basi bersamanya.Namun sejenak ada ide dipikiranku sapa tahu penjaga kosan ini bersedia membantuku atas misi ini agar lebih mudah.Kalo tidak ya mungkin aku akan cari jalan lain.<br /><br />Lalu aku berjalan menarik tangan penjaga itu sambil berkata pada amel untuk menunggu sebentar,dan amel pun mengangguk menuruti perintahku.<br /><br />Aku dan penjaga kosan itu yang aku ketahui ternyata bernama Rudi terlibat perbincangan yang sengit,karena aku membujuknya untuk membantuku mengerjai si nonix.<br /><br />Nonix tidaklah lebih cantik dari Amel maupun Lita,mukanya biasa saja namun body nya memang mantaf,bisa dibilang body ento*an,karena siapapun yang melihatnya bawaannya pasti pengen ngentotin dia ampe pingsan.tubuhnya yang langsing ditambah dengan gayanya yang modis menambah kepopulerannya di kampus.Tingkah lakunya yang terbilang genit dan sangat centil membuat orang semakin sulit membedakannya dengan Pere*.<br /><br />Setelah kuceritakan maksud dan tujuan ku datang kekosan ini lalu Rudi pun sempat berpikir agak lama untuk memikirkan keputusan apa yang akan ia buat.Nampak Keraguan di raut wajahnya. aku pun mencoba meyakinkan dia..<br /><br />aku : Gmn bang rud setuju gak rencanaku??<br />rudi : aduh gimana yah,aku juga dari dulu sebenernya pengen banget tuh ngentot non Nonix.Tapi aku ragu<br />aku : udah ntar bang rudi aku kasih uang jajan deh,gmn??<br />Rudi: uang siy aku gag butuh den,tandasnya<br />aku : (semakin bingung). Lalu bang rudi maunya apa??<br />Rudi: engh,,anu den, yang diluar gerbang itu pacarnya aden yah?<br />aku : (penuh curiga),kalo iya kenapa bang??<br />Rudi: ya udah,gini ajah..(sambil jari telunjuknya diangkat keatas mengarahkannya padaku).kalo aden ngasih kesempatan aku buat nyicipin pacar aden,pasti rudi bantu rencana aden.gmn??<br />aku : (engh dasar kampret).Waduh gmn yah bang,kalo yang lainnya mau bang? yang gak kalah cantik..gmn??<br />rudi : wah kalo bukan dia mah ogah ah den,aku pengennya ngentot pacar aden yang cantik kya arab dan bodynya yang semox itu,(tandasnya sambil nyelonong mau ninggalin aku).<br />aku : (dengan terpaksa menarik tanganya dan mengiyakan permintaanya).ii iya deh<br />bang kalo abang minta itu mah.tapi sekali aja yah!<br />Rudi: (dengan muka kemenangan) wah asiik nih..dia lalu memberikan no.HP nya agar aku<br />dapat menghubunginya.<br /><br />Lama kami berbincang akhirnya akupun langsung pulang dan memikirkan bagaimana cara menyampaikannya pada amel.sesampainya dikosanku akupun Terlarut dalam lamunan terkejut setelah mendengar suara amel.<br /><br />amel : heh koq bengong yank??<br />aku : oh iya gpp<br />amel : emang ada urusan apa td yank sama penjaga itu.<br />aku : (Kesempatan bagus nih).engga yang cuma masalah hutang<br />amel : Hutang apa?<br />aku : ya aku terlilit hutang jumlah besar,dan yang bisa membantu cuma km mel.dia<br />minta km sebagai bayarannya melayani dia semalam.(aku pesimis kalo dia akan mau).<br />aku :ya sudahlah mel aku gak memaksa km sayank.aku cinta kamu...<br />Amel : (langsung memelukku sambil berbisik).aku bersedia yank,klo itu membantu sayank akan aku lakukan apapun itu.<br />aku :sungguh mel??km bersedia ML dengan penjaga itu??<br />amel : klo itu bisa menyelesaikan masalah sayank aku rela yank<br /><br />Entah haruskah senang atau apalah,disisi lain aku senang karena mempermudah misi aku mengerjai Nonix tetapi disisi lain apakah aku rela membiarkan Penjaga itu menjamah tubuh amel pacarku yang nikmat dan tentu lebih cantik dari nonix.<br /><br />Akhirnya kuhubungi penjaga itu dan memberitahukannya waktu untuk penjaga itu menyetubuhi pacarku.waktunya adalah seperti biasa sepulang amel sekolah dan bertempat di kamarku.Gilaaaa..Tubuh pacarku yang selalu menjadi pujaanku akan digumuli orang yang tidak kukenal dekat dihadapanku dan diruanganku pula.<br /><br />Tepat Pukul 1.30 siang hari aku menjemput amel yang akan kubawa ketempatku dan kuserahkan tubuh mulusnya pada penjaga kontrakan milik nonix,sungguh sebuah pengorbanan yang besar,entah bodoh atau apakah diri ini.sesampainya ditempatku aku dan amel sempat melakukan pemanasan dengan berciuman dan amel sempat mengocokan kontolku dan mengulumnya,namun belum pun ku puas pintu kamar ada yang mengetuk,aku segera merapikan pakaian dan membuka pintu.<br /><br />Sudah kuduga,ternyata penjaga itu tepat waktu namun aku semakin kesal karena aku sendiri belum menuntaskan hasratku,kini aku harus menyerahkan tubuh amel pacarku untuk di ento* dan dikerjai oleh tubuh penjaga yang gelap dan mungkin juga bau badan,aku sendiri belum tahu dan tidak memikirkan seberapa besar kontol tuh orang dan apakah amel sanggup menghadapinya.<br /><br />aku pun keluar kamar meninggalkan amel dikamar yang terduduk disudut kamar memikirkan nasibnya nanti.Aku berbicara pada Rudi sejenak dan menyuruhnya untuk memperlakukan pacarku dengan baik jangan main kasar,jangan keluarin didalam,dan waktumu cuma 1,5 jam aku mencoba mengingatkannya.Oke den tenang aja,sekarang aden mau ikut didalam apa mau diluar ajah?tanyanya.Enggaklah bang aku diluar ajah (akupun memilihn diluar saja karena mungkin aku gak sanggup melihat tubuh pacarku digerayangi dicium dan atau suruh mengulum kontolnya bahkan mengentotnya).<br /><br />Setelah itu aku persilakan rudi masuk kamar untuk memulai aksinya sementara aku duduk di balkon depan kamar.Setelah rudi masuk diapun menutup pintu kamar perlahan-lahan dan terdengar bunyi ceklek,yang kutahu itu adalah kunci gerendel belakang pintu kamarku.<br /><br />Rasa takut,gelisah sekaligus penasaran membayangkan pacarku didalam kamar dengan seorang pria yang tidak dia kenal dalam keadaan terkunci membuatku semakin tidak karuan.<br /><br />akhirnya aku putuskan untuk mengawasinya lewat jendela ventilasi yang memang selalu terbuka.Dengan bantuan kursi sebagai pijakan aku dapat melihat jelas ke dalam kamarku.<br /><br />Terlihat amel pacarku masih terduduk di sudut tembok diatas tempat tidurku yang memang tidak menggunakn ranjang dengan posisi duduk menyandar pada tembok lututnya ditarik kebelakang sehingga pahanya terangkat.dan Amel saat itu masih menggunakan Seragam sekolahnya lengkap,karena menggunakan rok dengan posisi duduk seperti itu selas memperlihatkan cd nya yang berwarna merah itu,entah pacarku sadar atau tidak akan hal itu.<br /><br />Sementara itu si Rudi tanpa basa basi melucuti pakaiannya sendiri hingga bugil,dan waaow..sebuah batang hitam dan berbulu lebat mengacung dengan ukuran jumbo.Ukuran kontol rudi ternyata 2xlipat dari milikku..<br /><br />dia langsung menuju arah amel pacarku yang masih terbelalak melihat ukuran kontolnya rudi,antara percaya atau tidak.Dulu amel yang gemar menonton film bokep luar yang memiliki ukuran big kini tepat berada dihadapannya mengacung dan siap mengoyak ngoyak mahkotanya.<br /><br />Rudi yang memegangi kontolnya yang sudah tegak mengacung menarik tangan amel yang halus dan lembut itu lalu menuntunnya untuk menggenggam kontol besarnya yang bau itu,dengan gemetar pacarku amel mulai menggenggam dan nampak sekali tangan amel sangat kecil dihadapan kontol rudi dan tak sanggup menggenggam penuh kontol itu.<br /><br />Rudi : Kenapa?gak usah takut santai ajah ya..gmn gede mana sama punya pacarmu?<br />Amel: ii iiyaa bang,,ngh anu bang gede punya abang<br />Rudi : emang non suka punya sapa?kontol punya ku apa kontol punya den bili?<br />Amel: (dengan takut dan gemetar)ess ssu su suka punya abang..<br />Rudi : (tertawa penuh girang) Hahahahaa tenang ini jadi milik km sekarang.<br />Amel: ii iya bang.<br /><br />tak lama kemudian tangan kanan rudi memegangi kontolnya dan mendekatkan ke wajah cantik pacarku yang tak berdaya,dia pun menggesek gesekan kontolnya keseluruh bidang wajah ame,bagian dagu,pipi,bibirnya yang mungil dahinya telinganya tak luput dari sentuhan kontol rudi.Rudipun mengguncang-guncangkan kontolnya dimuka amel pacarku,seolah olah sedang menampar-namparnya,amelpun hanya pasrah dan matanya berkedip kedip setiap kontol itu menampar wajahnya.<br /><br />Lalu kini tangan kiri rudi membelai belai rambut amel yang lembut dan sesekali menggelitik telinga amel. tak lama kemudian rudi menyuruh pacarku untuk membuka mulutnya dan mengeluarkan lidahnya panjang panjang<br /><br />Rudi : non sekarang buka mulut non dong truss keluarin lidah non yah..<br />(amel pun menurut saja perkataanya)<br /><br />terlihat lidah amel yang berwarna pink kemerahan yang imut dan memang tidak besar keluar dari mulutnya.tanpa ada kata kata Rudi langsung menggosokan kontolnya kelidah amel yang menjulur.<br /><br />Setelah menggosokannya kini rudi berniat memasukkan kontolnya yang besar kedalam mulut amel yang kecil.Non buka mulutnya yang gede yah,biar gak kena gigi non,dan amel pun membuka lebar-lebar mulutunya..<br /><br />Rudi langsung menjejalkan kontolnya kemulut amel,dan nampak pacarku amel seperti ingin muntah,karena memang sebelumnya amel tidak pernah melakukan oral saat bercinta dengan aku.tentu satu hal yang membuatku kembali iri.<br /><br />Rudi :kenapa non?enek yah..baru pertama kali yah ngulum kontol<br />Amel : emhh emmh emmh (tidak bisa menjawab karena mulut kecilnya penuh oleh kontol rudi)<br />Rudi : udah tar juga biasa<br /><br />Rudi kini mencoba memajukan lagi kontolnya,dan nampak amel sperti mau muntah bahkan cairan liur dari mulutnya pun keluar,matanya terpejam,mungkin hal ini dikarenakan kontol rudi menyentuh rongga terdalam mulut pacarku.<br /><br />Disamping aku yang merasa iba melihat hal tersebut,namun aku juga merasa ikut terangsang dan selalu penasaran dengan apa yang akan dilakukan rudi terhadap pacarku yang cantik ini.<br /><br />Rudi memaju mundurkan kontolnya seperti orang ngentot tak memperdulikan amel yang nampaknya susah bernapas.lama dalam posisi seperti itu,akhirnya rudi melepaskan kontolnya dari mulut amel yang sudah lemas,dan ketika dicabut, kontol rudi kini sangat basah dan lengket akibat air liur dari mulut amel,dan air liur itu juga terus menetes dari mulut amel pacarku,<br /><br />setelah itu rudi duduk disamping amel dan melihat amel yang masih lemas karena mulutnya yang sudah di ento*,rudi langsung melucuti pakaian amel pacarku,satu persatu kancing seragam itu dibuka hingga terlepas semua dan membuang baju amel sembarangan.dan tidak mau lama-lama diapun mengangkat BH amel dan terpampanglah buah dada amel yang memang mancung dan putingnya yang pink nampak tegang karena terangsang..<br /><br />Amel sempat menutup Buah dadanya yang terbuka itu dengan kedua tangannya,karena mungkin malu buah dadanya yang indah harus ia tunjukkan pada orang yang sama sekali tidak ia kenal.<br /><br />Kenapa ditutup non?susu non bagus bangett kalo non jadi pere* kyanya mahal nih non tarifnya.mending tangan non kocokin kontol aku aja ucap rudi yang semakin membuatku kesal.Sialan tuh orang nyamain pacar aku sama pere*,udah disepong sekarang udah liat buah dada pacar aku.namun jujur aku sangat terangsang dengan segala perbuatan yang dilakukan rudi pada pacarku.<br /><br />Perlahan tangan itu mulai menyingkir dari buah dadanya,dan tanpa dituntun kini amel menggenggam kontol rudi,mungkin sudah terlanjur atau mungkin dia sudah menginginkannya.<br /><br />melihat hal itu rudi langsung meremas remas buah dada mancung yang hanya pernah kurasakan kini rudi pun merasakan kekenyalannya.sekaligus merasakan nikmat karena kontolnya dikocok kocok tangan amel pacarku yang sangat setia.yang kuyakin hanya pernah memegang kontolmiliku.<br /><br />Amel sudah tidak dapat menahan hasrat seksnya lagi ketika rudi mulai mengenyot buah dada miliknya,mulut amel terbuka menerima rangsangan itu, dan kini tangan yang satunya memegangi kepala rudi dan menekan nekan kedalam agar mulut rudi tidak terlepas dari buahdadanya yang cantik.sambil mengeyot tangan rudi membuka pengait BH amel yang masih terpasang dan melepasnya lalu membuang BH amel kesembarang tempat.<br /><br />Rudi lalu menidurkan amel dan diapun langsung memeluk amel merapatkan tubuh hitamnya yang bau dan sudah berkeringat,kini tubuh mereka berhimpit tak ada celah,terlihat keringat rudipun menempel di tubuh amel pacarku yang sudah bugil atasnya.buah dada amel melebar karena tergencet badan rudi.sialan dalam hatiku,tubuh mulus pacarku kini dikotori keringat bau milik rudi.<br /><br />rudi terus menciumi dan melumat bibir amel dalam kondisi memeluknya,kini tangan amelpun sudah melingkar di leher dan punggung rudi.amel pun mencoba membalas ciuman ciuman rudi dan lidah mereka saling menjilat.sekarang mereka sudah seperti sepasang kekasih yang sedang merajut cinta.<br /><br />sialan juga si amel,sudah lupa apa siapa pacar sebenarnya dia (dalam hatiku memaki).tangan rudi menyelinap kebawah dan aku tahu dia pasti mencari pengait rok milik amel.dan seketika rok amel pun dengan mudah dipelorotin olehnya sekaligus bersamaan denga cd warna merahnya juga.kini amel sama sama telanjang dengan rudy.sialan lagi lagi aku melihat pemandangan seperti ini,tubuh pacarku sendiri tanpa busana sedang bugil bersama pria lain dan aku hanya bisa menyaksikan amel yang menerima rangsanga rangsangan darinya.<br /><br />Rudi pun bangkit dan melihat keindahan memek pacarku amel.wah non,memek non keliatannya masi rapet nih ujarnya,rudpun langsung saja memposisikan kaki amel agar terlentang lebar.kini memek amel dengan gundukan indah dan bulu yang tipis terpampang jelas oleh laki laki itu,yang amel tidak kenal.rudy langsung membenamkan kepalanya diantara selangkangan pacarku amel.<br /><br />Amel pun mendesis penuh nikmat ketika lidah rudi menyapu memeknya,dan sesekali memasukkan lidahnya ke lobang memek pacarku.amel semakin kelojotan dan kedua tangannya menekan nekan kepala rudy agar tidak terlepas dari memeknya.<br /><br />Dan aku melihat amel kelojotan dengan kepalnya yang menggeliat geliat dipadu dengan tubuhnya yang meliuk liuk,kini sudah mengejang hebat denga suara lenguhan yang agak keraas..arrrrggghh<br /><br />wah non keluar yah?enak nih cairan memek non.lalu rudi bangkit dan kembali menindih amel yang masih lemas karena orgasme pertamanya.rudi kembali menciumi dan menjilati wajah amel yang sangat cantik itu.karena posisi amel yang terlentang kemudian ditindih oleh tubuh rudi,terpampang jelas memek pacarku sekarang menempel dengan kontol besar rudy,apakah muat kontol gede itu masuk kedalam pikirku.<br /><br />rudi terus menciumi bibir,leher dan buah dada pacarku hingga dirasa cukup diapun bangkit dan memposisikanuntuk mengentot pacarku.melihat seperti itu ternyata membuat pacarku amel bereaksi,diapun tentu sudah tahu ukuran batang kontol rudi.KIni amel pacarku membuka lebar lebar kedua kakinya dan ditekuk agar memekknya terbuka lebar juga.terlihat lubang memek amel mekar,Rudi menggosok gosokan kepala kontolnya di bibir memek pacarku,wah sialan ada kontol lain yang sudah menyentuh memek pacarku pikirku.<br /><br />Rudi mulai melakukan penetrasi penetrasi,namu sering gagal,maka membuat pacarku amel berinisiatf dimana tangan kananya membantu membuka lebar lebar memek miliknya dan tangan kirinya mencoba menuntun kontol milik rudi menuju Lubang kenikmatan miliknya,dan benar saja kini kepala kontol rudi sudah masu,amel pun meringis menahan sakit.dan tak berselang lama kepala kontolnya sudah tidak terlihat terbenam oleh memek pacarku,karena sudah banya lendir yang keluar maka dengan mudah rudy memasukkan sisa batang kontolnya dan bleeeeeesssss kontol rudy masuk menerobos dinding memek pacarku,amel pun kembali melenguh,,ahhhhh..<br /><br />Rudy : gmn enakkan<br />amel : iya bang ennnaakk emmh<br />rudy : nanti kalo non ketagihan dan mau kontol abang lagi,non sms ajah jgn bilang" pacar non<br />amel : ii iyaa bang ntar mel sms tp jgn ketahuan pacarku ya bang<br /><br />Emmh dasar aku denger gobloook!!(sahutku dalam hati),Perek juga nih si Amel pacarku sekarang..bodo amat.tapi memang ini membuatku semakin bergairah tanpa sadar aku sudah membuka ret slettingku dan mulai mengocok kontolku sambil melihat adegan demi adegan pacarku yang sedang disetubuhi orang yang tak dia kenal.<br /><br />Meski tak bisa masuk sepenuhnya kini setidaknya seluruh ruangan di memek pacarku amel sudah tersentuh kontol orang lain.<br /><br />Sayang kita mulai genjot yah ungkap rudy (sayang sayang pala lo peyang, itu pacar aku bangsat!! dalam hatiku memaki).<br /><br />dan langsung saja rudy mulai menggenjot memek amel pacarku,terlihat buah dada amel terpental pental karena hentakan dari rudy yang mengentot memeknya.melihat itu rudi langsung menangkap kedua buah dada pacarku dan meremasnya sambil terus menggoyang pantatnya. lama posisi tersebut membuat amel bosan,<br /><br />amel : bang gantian donk amel yang diatas<br />Rudi : Boleh non,sok ajah non yang nguleg yah..<br /><br />kini mereka berpelukan dan langsung membalikan posisi tanpa terlepas kontol rudy dari memek pacarku.lalu amel menegakkan tubuhnya dan mulai menggenjot dengan menaik turunkan pantatnya dan memutar mutaar pantatnya menkmati kontol rudy.<br /><br />tangan rudi tak tinggal diam dia terus meremas buah dada dan memilin milin puting susung milik amel pacarku yang imut.aku sungguh tidak melihat sosok amel yang sebenarnya yang pendiam dan polos dan lugu.kini berubah seketika menjadi garang tidak jauh beda dengan pere*.<br /><br />Lama melihat adegan pacarku ngentotin kontol orang membuat aku tidak tahan,aku pun bergegas pergi kekamar mandi,dan mulai mengocok kontolku sambil membayangan adengan pacarku disetubuh orang.dan crooot crooot croootttt ahhh....kontolku menyemburkan sperma.sungguh ironis pacarku sedang asik ngentot sama orang aku malah justru onani dan membayangkannya.<br /><br />setelah membersihkannya..akupun kembali ketempat semula mengawasi mereka,,dan terkejut aku ketika mereka sudah berganti posisi doggy style dimana amel tepat menghadap kearah tempat aku mengintip,amelpun melihatku,dan tersenyum.<br /><br />eh sayang koq ngintip siih,ahh emmh ahh emm ujar amel sambil memeknya terus disodok rudy.Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-20681079344808188922010-04-15T22:19:00.000-07:002010-04-15T22:20:53.617-07:00Awal Kisah Tak BerujungShit.... Pagi itu aku terbangun kesiangan, setelah semalaman berkutat di depan RedHat Enterprise Linux 5 yang harus segera online untuk menghandle seluruh office network di tempatku bekerja. Bergegas tanpa membuang waktu, kuhabiskan 5 menit di kamar mandi hanya dengan bilas-bilas dan gosok gigi ala kadarnya. Handphone-ku sudah menunjukkan waktu 8.30.<br /><br />Damn, jam 9.30 aku harus memberikan training pada para pengungsi mengenai kegunaan internet bagi komunikasi jarak jauh dan pengembangan bisnis. Padahal, waktu minimail yang harus kutempuh dari rumah sampai ke kantor adalah 1 jam bila kondisi jalan normal (tidak terlalu macet), dan 1 sampai 2 jam apabila macet parah. Dan benar apa yang kutakutkan, motorku memasuki gerbang kantor jam 9.15, dan aku lihat para peserta training sudah memenuhi ruangan pelatihan. Untunglah co-trainer-ku memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi internet, sebelum aku memberikan materi.<br /><br />Aku segera menyalakan komputer di ruanganku, dan bergegas mengambil buku materi yang akan menjadi "senjata"ku hari ini. Setelah menikmati seteguk kopi yang telah tersedia di mejaku, aku segera berjalan menuju ruang pelatihan. But, wait! Who is that? Apakah mataku tidak salah melihat pagi ini? Duduk di depan ruang pelatihan, sambil membaca copy buku materi pelatihanku, Pipiet. Apa yang dia lakukan disini? Sambil bertanya-tanya dalam hati, aku membuka suara dan menyapa dia yang sepertinya tidak menyadari kehadiranku di hadapannya.<br /><br />"Pipiet ya..?", tanyaku spontan.<br />"Eh... Yohan. Sudah ku duga ini pasti kamu.", katanya sambil menunjuk buku materi pelatihan karanganku itu.<br />"Bahasanya kamu banget, sampai hafal. Ngapain kamu disini?" tanyanya sambil menjabat tanganku.<br /><br />Aku cuma melotot sambil mengucap, "Aku disini ya kerja donk. Masa belanja. Kamu nich ada-ada aja.", timpalku.<br />"Lah kamu sendiri disini ngapain? Mau ikut trainingku?" tanyaku menyelidik.<br />"Ngga. Aku khan sekarang kerja sebagai pendamping para pengungsi ini". "Yaudah, kamu jangan pulang dulu ya nanti. Aku ngajar dulu." kataku sambil bersiap-siap beranjak ke dalam ruang pelatihan.<br /><br />--- A LITTLE BIT FLASHBACK ---<br /><br />Pipiet adalah mantan pacarku, atau lebih tepatnya mantan TTM-ku. Dia tidak pernah secara resmi menjadi pacarku, karena saat kami menjalin hubungan, selalu ada orang lain yang sedang resmi menjadi pacarku. Dua kali kami putus sambung di masa kuliah, tapi itu tidak membuat hubungan kami tak bisa menjadi sepasang kekasih. Satu-satu-nya hal yang menjadi penghalangku untuk menikahinya dulu adalah perbedaan agama kita yang tidak bisa ditembus dengan cara apapun.<br /><br />Kami memang sepasang kekasih, yang tidak pernah mengumumkan hubungan kami secara resmi. Hanya rekan-rekan kami yang terdekat saja yang tahu bagaimana hubungan kami sebenarnya. Pipiet adalah orang pertama yang mengajariku "french kiss". Dia adalah seniorku sebenarnya, senior setahun diatasku. Dia jugalah yang menjadi panitia penerimaan mahasiswa baru, ketika aku baru memasuki masa pekuliahan. Ketertarikanku sudah timbul sejak minggu pertama masa orientasi mahasiswa baru, ketika aku terpilih untuk menjadi pimpinan regu. Saat itu, dia berperan sebagai "senior yang baik" diantara senior-senior yang "kejam" pada saat itu.<br /><br />Hubungan kami menjadi lebih erat, ketika aku bergabung dengan kegiatan kemahasiswaan yang sama dengannya. Ketika kelompok kami akan mengadakan kegiatan, kami ditunjuk sebagai team pencari dana, dimana akhirnya kami sering keluar dan pergi bersama, untuk mencari sponsor tentunya. Hal ini membuat kami semakin akrab, dan walau tidak pernah diresmikan, kami menjadi sepasang kekasih (walau saat itu sebenarnya aku sedang jalan dengan seorang teman satu angkatan).<br /><br />Suatu hari, ketika Pipiet sedang bertandang kerumahku, membahas tentang beberapa calon sponsor yang akan kami dekati, secara tidak sengaja radio yang sedang aku dengarkan memutar lagu "Semoga" milik Katon Bagaskara. Saat itu, tiba-tiba Pipiet diam, dan termenung beberapa saat. Kemudian, terluncurlah cerita dari mulutnya, bagaimana dia mendambakan seorang pasangan hidup yang mau mengerti dia apa adanya. Spontan, aku termenung, dan terdiam. Hal yang sama aku lontarkan, sebab pada saat itu memang hubunganku dengan pacarku sedang tidak harmonis dan diwarnai keributan. Perbincangan kami rupanya telah membawa kami terhanyut pada emosi diri<br /><br />Dan entah siapa yang memulai, kami telah berciuman. Dasar masih yunior, ciumanku hanya sekedarnya, dan rupanya ini membuat penasaran Pipiet.<br />"Kamu kok ciuman kaya gitu sih... Emang belum pernah ciuman yang hot ya?", tanyanya.<br />"Belum.", jawabku polos.<br />"Mau ngga aku ajarin French Kiss?", tanyanya lagi.<br />"Jelas mau donk.", jawabku kegirangan. Dan sejak saat itu, setiap kali kami bertemu, french kiss adalah kegiatan rutin yang pasti kami lakukan.<br /><br />Suatu hari, ketika kami sedang pergi keluar kota untuk menemui seorang calon sponsor, aku meminjam mobil teman, sehingga kami bisa lebih leluasa dalam bepergian. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba Pipiet membisikkan sesuatu,<br /><br />"Yo, kamu mau ngga bercinta dengan aku?".<br /><br />Aku terkejut. Hampir saja aku lupa menginjak rem, karena tiba-tiba mobil di depanku mendadak berhenti.<br /><br />"Apa?", tanyaku tak percaya dengan apa yang aku dengar.<br />"Kenapa? Kurang jelas ya aku ngomongnya? Atau kamu jadi salting sampai hampir lupa ngerem kaya gitu?", tanyanya menantang.<br />"Kamu ngga lagi mabok khan, Piet?", timpal-ku meyakinkan.<br />"Ngga, aku sadar kok. Kamu mau ngga bercinta sama aku?", ulangnya sekali lagi.<br /><br />Aku tidak menjawab. Ku lihat di depan ada sebuah hotel bintang 2, dan segera kubelokkan mobil yang kukendarai, kuparkir di tempat yang tidak terlalu mencolok. Tanpa bicara, kugandeng Pipiet yang tercengang karena kenekatanku, dan segera ku buka sebuah kamar.<br /><br />Setelah kami berdua ada di kamar, aku memandangnya tak percaya.<br /><br />"Kamu serius ngajak bercinta?", tanyaku tak percaya.<br />"Kapan aku pernah ngga serius", katanya seolah menantang.<br /><br />Aku menatapnya dalam-dalam, dan sejurus kemudian, kami berciuman. Saat itu, tak hanya berciuman yang kami lakukan. Aku membelai rambutnya yang panjang, dan tiba-tiba, Pipiet melepaskan ciumannya, dan berpindah untuk menciumi leherku. Tangannya mulai membelai dadaku, dan mulai menyingkap kemejaku, membelai perutku. Dasar waktu itu aku memang masih yunior, aku hampir tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Menonton film porno memang sudah beberapa kali aku lakukan, tapi aku sadar benar, bahwa apa yang terjadi di film porno tersebut hanyalah berbasis nafsu saja, sementara apa yang terjadi sekarang, berbeda karena perasaan kami yang bermain, bukan hanya nafsu.<br /><br />Tak tahu siapa yang memulainya, kami telah melepaskan seluruh penutup tubuh kami, dan aku diam tercengang, melihat mulusnya tubuh Pipiet yang selama ini hanya dapat aku bayangkan saja.<br />"Kalau kamu cuma mau ngeliatin aja, mendingan kita pulang dech.", katanya menggoda.<br />"Sini, pegang dadaku.", katanya memberikan perintah. Aku seperti kerbau yang dicocok hidungnya, segera mengulurkan kedua tanganku dan mulai memegang payudaranya.<br /><br />Pipiet pun mulai mengelus kejantananku. Kami berciuman lagi, sambil terus meraba. Tanganku mulai turun membelai vaginanya, bulu pubesnya tipis dan jarang. Sangat terawat. Ketika jariku menyentuh klitorisnya, dia menggelinjang dan mendesah.<br /><br />"Um... Ah...". "Ini saatnya", pikirku. Aku segera melepaskan ciumanku, dan mulai mengeksplorasi tubuhnya. Ciumanku mendarat di lehernya, dan turun ke payudaranya, sambil tanganku tak lepas membelai vaginanya.<br /><br />Pipiet mendesah, seolah menahan gejolak birahi yang dirasakannya.<br /><br />"Ah.....". Suara yang semakin membangkitkan gairahku. Aku mulai tidak mencium lagi, tapi mulai mengkombinasikan ciuman dengan jilatan, dan Pipiet semakin dibuat mendesah karenanya. Jilatanku mulai mengeksplorasi kedua payudaranya. Aku mulai liar. Ku jilat, ku kulum, apapun aku lakukan. Setelah puas bermain dengan payudaranya, aku turun dan mulai menjilati perutnya yang datar. Pipiet mulai menggelinjang kegelian. Semakin kebawah, aroma kewanitaanya mulai kuat tercium, dan mulai membuat isi kepalaku menjadi gila. Tanpa menunggu lebih lama lagi, aku turun dan mulai memainkan lidahku pada klitorisnya. Ini membuat Pipiet semakin menggila.<br /><br />Tiba-tiba, Pipiet mendorongku, menidurkanku dan dia mulai bersimpuh di dekat selangkanganku yang telah berdiri karena menahan nafsu. Dia memegangnya, dan mulai menciumi kepala penisku. Sejurus kemudian ia memasukkan penisku ke mulutnya, mulai mengulumnya hingga separuh penisku amblas nyaris ditelannya. Kali ini aku dibuat semakin gila. Lima menit berlalu, dan akhirnya aku sudah tidak tahan lagi. Kurebahkan tubuh Pipiet, dan kubuka kedua kakinya, hingga vaginanya kini terbuka lebar didepan mataku.<br /><br />Kuposisikan penisku untuk memasuki vaginanya, dan aku mulai menekan kepala penisku ke dalam vaginanya. Tak lama, penisku amblas ditelan vaginanya, dan Pipiet mendesah kencang.<br /><br />"Ah..... Ough.....". Aku mulai menggoyangkan pantatku maju dan mundur, berlahan. Hal ini membantunya membiasakan vaginanya dengan penisku. Dan ternyata hal ini juga yang membuatnya semakin tidak nyaman. Desahan-desahan mulai keluar dari mulutnya, dan hal ini semakin membuat aku bersemangat memompakan penisku di dalam vaginanya.<br /><br />Kami hanya mempraktekan satu gaya saat itu, missionary style. Tapi, Pipiet mencapai orgasme-nya dua kali. Saat hampir sampai orgasmenya yang kedua, akupun hampir mencapai ejakulasiku. Dan pada saat Pipiet mencapai orgasmenya, aku juga mendapatkan ejakulasiku. Kami berdua berteriak bersamaan, seolah melepaskan tekanan yang menghimpit kami selama ini. Aku rebah, dan kami terdiam beberapa saat lamanya. Entah apa yang ada di dalam kepala Pipiet saat itu, tetapi aku merasakan sebuah babak baru dalam hubunganku dengan Pipiet, dan pada saat yang bersamaan, aku juga merasakan bahwa kami tidak akan pernah dapat bersama.<br /><br /><br />--- END OF THE FLASHBACK ---<br /><br />Jam 16.30, waktu yang ditunjukkan arlojiku ketika aku mengakhiri sesi pelatihan hari itu. Aku meninggalkan ruangan pelatihan, dan berjalan menuju ruanganku. Ketika aku lihat bahwa Pipiet masih setia menunggu di depan ruangan training. "Piet, punya waktu sebentar ngga. Kita bicara sebentar di ruanganku." kataku sambil mengajaknya ke ruangan kerjaku. Ketika Pipiet sudah masuk ke ruanganku, pintu segera aku tutup, dan aku segera menciumnya, tepat di bibir, sambil sedikit ku lumat. Pipiet tidak menunjukkan perlawanan ataupun penolakan.<br /><br />Ketika kusudahi ciuman itu, kupersilahkan Pipiet untuk duduk, dan akupun duduk di belakang mejaku. Kami terdiam beberapa waktu, dan Pipiet memecahkan keheningan itu,<br /><br />"Yo, aku ngga pernah bisa melupakan kamu. Aku tahu kamu sudah berkeluarga, tapi aku masih sayang sama kamu".<br />"Aku juga Piet", timpalku. "Yo, aku tahu ini tidak benar.<br /><br />Tapi kalau kamu sedang bosan dengan istrimu, kamu jangan berbuat yang macam-macam sama orang lain ya". "Kalau kamu lagi ribut sama istrimu, aku bersedia menjadi pelampiasan kamu. Yang penting kamu jangan macam-macam sama orang sembarangan.", katanya yang membuatku terbelalak kaget.<br /><br />Dan peristiwa hari inipun, menjadi awal dari sebuah cerita panjang yang tak berujung.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-52034467207709091022010-04-15T22:18:00.002-07:002010-04-15T22:19:25.291-07:00Nia Mantan Waktu Kuliahwaktu itu gw kul tingkat 3,singkat cerita adalah satu cewek ini..Nia<br /><br />love at first sight,akhirnya jadian juga sama dia hehehe..beneran niatnya mah ga mupeng tapi emang bodinya asik bro & sis,senyumnya menggoda :P .Nia menado cina semester 1,beda fakultas sama gw,tingginya 160cm an lah..putih,ga bule,beda..kakinya agak jenjang karena badannya lumayan kecil,mukanya manis,nah boobs nya 36 an tebakan gw sih,belakangan gw tau size nya 36 B haha<br />pacaran jalan 6 bulan mulai lah tuh,skip ya? tar kalo pada suka gw ceritain detail2 di petualngan kita yang beda beda hehe..sekarang gw mau ceritain pengalaman gw waktu di rumahnya Nia pulang kuliah & u know lah<br /><br />Siang itu gw anterin Nia ke rumahnya,balik kampus,naik bus berdua.sampai di rumahnya emang biasanya ada nyokapnya doang,kakaknya di luar kota & bokapnya kerja.<br /><br />"siang Tante.."<br />"eh kamu," sambil senyum tante sofi yang dah lama kenal gw dari pertama kali gw dateng ke rumah nia selalu ramah & nawarin gw macem2,makan,buah,minuman wah pokonya banyak lah .<br /><br />Gw duduk di living room as usual. jadi living room ke arah kamar nia,kamar ortu nya & kamar mandi tuh bersebelahan pintunya. sementara tante sofi selalu liat acara TV siang tuh,posisinya membelakangi living room jadinya dia ga bisa liat kita,cuma kalo balik badan ya bisa kan ga ada sekat ruang . saat Nia menuju masuk kamarnya,nyokapnya dah depan TV asik sendiri. Nia sempet ngintip ke arah mama nya itu,terus melirik ke arah gw.<br /><br />Siang itu dia rapih banget,pake rok selutut tapi tipis :P hehe terus bajunya kaos gitu V neck coklat lengannya 3/4. sexy banget lah. pas mau masuk kamar dia lirik gw & pelan2 bersandar ke arah pintu kamar mandi nya ( sebelahan sama pintu kamar nya nia) terus kedua tangannya tuh megang boobs nya gila horny berat !! sial nih anak dalam hati gw. terus dia senyum waktu ngeliat gw mupeng kan? dia malahan buka pintu kamarnya,tapi ga masuk ke dalam nya,siap2 aja gitu,tante sofi masih asik banget liat TV, gw rasa ketiduran (ternyata bener).<br /><br />Nia naikin roknya ke paha,sedikit sedikit ..gila gw langsung tegang banget tuh sange banget siallll kenapa juga nih anak ya?ada nyokapnya..akhirnya dia nekat banget,bajunya di buka & rok nya juga,gw deg2an setengah mati takut nyokapnya bangun tiba2..wah kacau tar..nia buka baju & roknya juga,shit man! mulus banget badannya,dadanya itu lho..bra nya dah hampir ga muat :P 'kreekkk' tante sofi bangun !! cepet2 nia masuk kamar & tutup pnitu,gw pura2 baca sms, bener aja tante sofi ke kamar mandi,..abis itu dia keluar & ke dapur ambil minum.<br /><br />Nia keluar kamar dgn t shirt ke gedean & celana pendek..wah muluuuus hehehe<br />"sayang mama ngantuk, kasian tuh pacar kamu ajak makan dulu sayang."<br />"iya mam ini juga mo di ajak makan.."jawab nia se adanya.<br />tante sofi masuk kamar,klik' suara kunci kamar,TV masih nyala tuh,suaranya lumayan kan buat kamuflase.<br /><br />Nia duduk langsung di pangkuan gw (menghadap gw) nyium gw,,<br />" gila kamu mama kan baru masuk " gw bilang ke nia<br />"bodo aku horny banget !!" langsung dia nyiumin gw<br /><br />Tangan nya buka retsleting gw. daritadi dah konak banget,'aku kangen sama ini sayang' seraya tangan nya terus usaha ngebongkar CD gw..anjrit kacau nih...gw tahan aja<br /><br />"sayang aku ga mau ah..mama nanti bangun kalo mau kita keluar aja nanti kapan gitu"<br />" ga mau aku mau sekarang !!" nia bisikin kata2 itu.<br /><br />wah gawat,akhirnya gw bujuk2 & dia mau gw cium aja sambil tangan gw masuk ke dalam pantie nya..wah seru gw pangku nia di atas gw,sambil tangan sebelah kanan gw masuk ke dalam pantienya,gw terus ciumin bibir mungilnya,,<br /><br />"terus sayang ..shhhh aku mau sampe sebentar lagi..accchhhh sayang.."<br /><br />sambil terus gw fingered clitnya,sekali sekali gw masukin juga jari gw ke dalem mq nya...masih sempit hehe tapinya basah huhuhuhuu ...lanjut 5 menit kemudian Nia orgasm..semua badannya mengejang,gw d peluk,d cium...nafasnya ter engah-engah,tapi senyumnya manis hehe<br /><br />"makasih sayang.. kamu belum apa2 " ya<br /><br />iyalah gw sibuk merkosa clit & mq nya pake jari2 gw!!! tapi tenang dah pake handy clean (oops sorry bkn iklan..maaf om momod) denger kayak gitu sebenernya mau banget gw setubuhi nia ini,badannya berpeluh tapi harumnya itu beda banget sama peluh biasa,ini peluh kenikmatan hahahahaha....<br /><br />"ga apa sayang,daripada ketauan mama nanti" lalu nia balik lagi duduk deket gw,mukanya hepi banget cuy haha gw berhasil !! ga taunya dia ketiduran..sebentar lah kira2 15 menitan gitu...dah mau sore nih,nia bangun<br />"maaf sayang aku ketiduran.."<br />"aku pulang ya?" jawab gw singkat "ada tugas belum di ketik"..<br />"yah aku kan masih kangen sayang..kamu belum apa2 juga daritadi.." wajahnya memelas tapi mupeng juga, gila nih cewek emang..<br />"hmm gapapa sayang nanti aja lain kali" gw bangun dari duduk ambil tas & langsung menuju pintu,...tapi gw masih nahan horny & tegang banget nih titit hahaha...pas gw mau jalan ke pintu nia mendadak nyium gw,gak mau di lepasin, pintu rumah kan sebelahan sama kamar nyokapnya tuh,wah sange nih anak gw pikir,,,<br /><br />Sambil ngeladenin ciuman nia yang bertubi tubi gw balik badan & menempelkan badan nia ke dinding kamar nyokapnya..gw taruh tas gw d sofa..<br /><br />"daritadi kamu bikin aku horny,sekarang tanggung akibatnya.."bisik gw ke telinganya..<br /><br />nia tersenyum nakal & terus nyiumin leher gw,gw ber lutut & langsung narik celana pendek karet yang d pake nia, nia masih terus menggeliat sementara gw mulai gerilya d daerah selangkangannya, mampus mampus deh kalo ketauan ...terus gw ciumin paha nia yang mulus bersih...posisi nia berdiri bersandar ke tembok kamar nyokapnya...gw cium pelan mq nya yang d shaved bersih ( just the way i like it ) masih basah banget sama cairan tadi dia orgasm, lantas gw lumat habis mq nya..<br /><br />"sayang ampun..geli banget" desisnya "kalo ga kuat aku bisa teriak.."<br />"teriak aja ,kan kamu yang daritadi godain aku.."sambil terus gw lumat clit, sekali2 lidah ini gw tusukan jauh kedalam mq nya.<br />"..achhh..sayang ampun.." "hehe enak aja kamu ampun2an..daritadi aku mau pulang ga boleh,sekarang nikmatin aja.."ga betah gw lama2 cuma jilatin mqnya, gw masukin lagi jari gw,,<br />"ahhhh sayaaaang.." desis nia yang takut ketauan nyokapnya...<br /><br />Cepet banget dah basah banget mq nya..kedua tangannya megangin rambut gw & mencoba nahan badannya yang tengah orgasm hebat buat yang kedua kalinya...ini saat nya!! ga lama2 gw berdiri gw buka retsleting celana gw & gw tahan kedua tangan nia di atas kepalanya dgn tangan kiri gw<br /><br />"jangan teriak !!" gw bisikin sambil gw turunin CD gw, titit yang tegang itu pun muncul hehe,shaved juga samaan hahaha...<br />"sayang ampun ..aku masih geli banget,jangan masukin sekarang ga bakalan tahan aku sayang.." mohonnya<br />"percuma kamu berontak,aku lebih kuat..makin kamu ampun2an makin horny aku..ini hukumannya daritadi kamu godain aku.."<br /><br />Gw pegang batang kontol gw,ga perlu d kasi pelicin lah gw pikir toh nia dah basah banget,dgn sekali bidik (udah hafal lubangnya hahahaha) gw tusuk mq nia "sayaaaang...ampun.." matanya memejam...anjrit sempiiit ,seraya menggigit bibir bawahnya..man it's so HOT !!<br /><br />gw tarik sedikit..sedikit sampe ampir keluar liang mqnya...denyutan nya ,gila banget !! gw tancep lagi sedalam dalamnya, gw liat kakinya nia sampai jinjit menahan badnnya...tangan kiri gw masih megangin kedua tangan nia d atas kepalanya & tangan kanan gw sekarang meluk pinggangnya,..gerakan gw makin liar & ganas,,nia pasrah ga bisa teriak tapi minta ampun terus,,hehehe enak aja,gw lepasin pelukan gw dr pinggangnya,tangannya juga gw lepasin ..<br /><br />"ampun sayang.." tapi titit masi nancep ..empot ayam nya gokiiilll !! "lepasin tshirt kamu!!"<br />"hah?kamu dah gila?aku nude?"cuma dari gerak bibirnya aja gw baca...<br />"mau lepasin sendiri atau aku yang paksa" jawab gw pelan? .<br /><br />Akhirnya nia nyerah..man,badanya muluuus toketnya langsung gw emut kiri kanan...gokil banget,telanjang bulet d samping dinding kamar nyokapnya, di perkosa pula ...<br /><br />Nia ga bisa apa2,gw angkat kaki kiri nia dgn tangan kanan gw & tangan kiri gw meluk dia.bibirnya gw ciumin..<br />"mmmh...sayang...kamu ga pake kondom kan?" tanya nia..<br />"ga pake...aku mau keluarin dlm mq kmu..." jwb gw se adanya, msh asik bgt nikmatin denyutan mq nya yg basah & sempit...<br />"jangan sayang aku takut"<br />"ya udah diem jangan berisik nanti mama bangun!" horny berat gw,<br /><br />Sekitar 10menitan gw angkat juga kaki kanan nya,mau ga mau nia ga bisa nahan titit gw untuk ambles semua ke dalem mq nya" sayaannnng...ampun " tangan nia memeluk gw & nia gw gendong,gw terus gerakin pantat gw maju mundur. makin cepat dalam...ganas & LIAR !!! badan nia gw pepet ke tembok"plak ''plak plak..' suara punggung nia beradu tembok,gw rasa temboknya getar tuh hehehe<br /><br />" ahhh sayang kamu harus isep semua nih.."gw lepasin nia dr gendongan gw...nia langsung brlutut depan gw & memmasukan kontol gw yang basah cairan mq nya sendiri ke dalam bibir mungilnya...tangannya ngocok2 kontol gw sambil terus nyepongin..<br />"aghhh..." semburan demi semburan mani gw ke dalem mulut nia...gw tahan kepalanya supaya ga bisa lepas dari kontol gw...mau ga mau semua mani gw di telannya...gila enak banget,liat nia telanjang bulet berlutut nelan mani gw,dia bangun & senyum sama gw<br /><br />" kamu gila sayang.." ujar nia<br />" makanya lain kali jangan coba2 aneh2 lagi" jwb gw cepet2 gw naikin CD & ngancingin celana jeans gw,retsleting maksudnya hehehe.nia mindik2 masuk kamarnya & ganti baju baru,bibirnya masih ada sedikit mani yang tersisa..tapi ga masalah sexy banget ,puas banget,.horny banget !! sukses!! gw kecup dahi nya pamit pulang... hee terus gw balik ke rumah..<br /><br />ini cerita beneran,just share mudah2an rekan sekalian suka ya? kalo suka tar gw buat lagi petualangan sex gw jaman dulu hehe makasih semuanyaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-62945289168242142962010-04-15T22:18:00.001-07:002010-04-15T22:18:45.089-07:00Cinta Pertama ?Kalau ada yang tanya siapa cinta pertamaku mestinya kujawab Adri, pacarku dulu di SMA (nama lengkapnya Adrianto). Memang dialah laki-laki pertama yang berani menggandeng tanganku waktu kita jalan bersama pulang dari sekolah. Malahan dia juga yang pertama kali mencium aku, pulang dari bioskop di suatu malam minggu. Waktu dia dan aku berpisah, setelah lulus ujian untuk melanjutkan kuliah di kota yang berbeda, hanya untuk dialah aku pernah meneteskan air mata haru. Sampai bertahun-tahun, setelah lama kami berpisah, fotonya masih kusimpan. Sekarang sih tidak lupa, tapi masih ada. Maksudnya foto yang asli itu kini sudah hilang, tapi beberapa bulan yang lalu adiknya sempat mengirim foto Adri lewat e-mail. Foto dia yang dulu dan fotonya bersama keluarganya. Sekarang masih tersimpan di laptopku. Pasti tidak berani ku-afdruk, takut kalau suamiku melihatnya dan kurang suka.<br /><br />Tapi kalau aku ditanya siapa laki-laki pertama yang pernah dan telah meninggalkan kesan yang khusus, malah sensual, terpaksa aku jawab orangnya bukan Adri. Soalnya orang yang pertama kali 'nekad' mencoba menggugah 'birahi'ku memang bukan Adri. Orang itu masih tetanggaku juga, lebih muda dari aku kira-kira 4 - 5 tahun. Di kemudian hari dia malah jadi saudara, karena menikah dengan yang masih keponakanku sendiri. Biarpun keponakan tiri, karena hubungan perkawinan pamanku. Kalau tau dia bakal jadi saudara mungkin dulu aku akan lebih hati-hati. Tapi pada siang itu siapa yang tau apa yang akan terjadi<br /><br />Siang yang tak terlupakan itu aku sedang santai di rumahku, sebuah rumah yang pada jaman itu terletak di pinggiran kota kecil di sebuah daerah pertanian. Kedua orang tuaku sedang di luar rumah, begitu juga kakak-kakakku. Kuhempaskan tubuhku di ranjangku, yang pintunya terbuka ke arah taman samping umah yang cukup rindang. Pintu ke dalam rumah dalam keadaan tertutup. Kukeluarkan buku stensilan 'porno' yang tadi dikasih Dewi, teman sebangku di sekolah. Karena iseng, sambil menunggu sore kubaca saja. Lagipula juga ada rasa ingin tau seperti apa buku2 stensilan yang sering dihebohkan teman-temanku di sekolah. Dengan santai dan enteng mulai kubaca buku stensilan itu ... Awalnya perasaanku biasa-biasa saja, sambil membaca kadang-kadang aku senyum simpul membayangkan ceritanya. Tapi lama kelamaan ceritanya makin seru ... wah jadi Cerita Seru nih ... apalagi waktu isi sudah mulai berkisah tentang adegan-adegan cumbu rayu, lepas busana, dan oral sebagai pembukaan. Kurasakan nafasku agak sesak dan jadi sedikit lebih cepat daripada biasanya. Biarpun kipas angin menyala kencang (jaman itu di rumahku belum ada AC), suhu tubuhku rasanya memanas. Wah stensilan yang kubaca itu rupanya mulai punya efek ...<br /><br /><br />“Selamat siang mbak” ... Suara seorang laki-laki muda membuat aku terkejut seperti disamber geledek. Tanpa aku sangka-sangka ada orang yang berani masuk ke taman samping dan masuk ke kamar lewat pintu samping itu. Kucoba sembunyikan buku stensilan ke bawah bantal, tapi agak terlambat. Apalagi ukurannya agak besar panjang dan lebarnya. Kulihat Pram berdiri di pintu yang terbuka memandangiku dengan tatapan yang agak aneh. Tentu saja, biasanya dia melihatku dalam keadaan rapih. Sekarang aku sedang berbaring di tempat tidur, dasterku agak terkuak. Berhubung tadi tanpa sadar mengelus-elus pahaku sendiri sambil membaca buku stensilan itu. "Ada apa dik Pram?" ... kataku gugup sambil mencoba merapih-rapihkan bantal dan dasterku. “Maaf mbak langsung kemari, soalnya kok di ruang depan gak ada orang,” katanya santai. Lalu dengan santai juga dia duduk di pinggiran ranjangku. "Wah kurang ajar" umpatku dalam hati. “Ini mbak ada surat untuk bapak,” sambil menyerahkan sebuah amplop tertutup. Aku tidak tau isinya apa dan juga tidak ingin tau. Memang orang-tuanya Pram menyewa tanah sawah milik orang-tuaku. Mungkin isi amplop itu uang sewa, uang bagi hasil atau jangan-jangan surat pemohonan menunda pembayaran J<br /><br />Bukannya cepat keluar kamar, Pram malah mengajak ngobrol kesana-kemari. Sesekali kulihat matanya melirik ke pinggiran buku stensilan yang pinggirannya menyembul dari bawah bantal. Tiba-tiba tanpa sempat kucegah tangannya menarik buku stensilan dari bawah bantal. Dia menyeringai kepadaku dan mulai membaca. Sempat aku mau marah bercampur malu ... Tapi akhirnya kubiarkan saja dia membacanya. Anak kecil inilah dia. Suasana di kamarku hening. Sekali-sekali kudengar Pram melepas nafas yang rupanya dia tahan-tahan. Aku yakin pasti buku stensilan ini mulai ber-efek pada Pram. “Aku belum pernah lho mbak?” ... suara Pram memcah keheningan. “Belum pernah apa,” tanyaku. Ia tersenyum malu-malu, “Seperti yang di buku ini.” Langsung kutimpali dengan agak sengit, ”Ya jangankan kamu yang masih hijau, aku juga belum pernah.” Lalu untuk mempersingkat gangguannya kuminta dia meninggalkan aku. “Mbak mau bobo dulu ah,” sambil kubalikkan tubuhku membelakanginya.<br /><br />Tadinya kupikir dia akan langsung keluar kamarku. Baru aku sadar bahwa dia masih di sini, waktu tangannya terasa memeluk pinggangku. Aku sempat bingung. Tadinya aku mau langsung marah, tapi takut kalau Pram nanti cerita ke orang-tuaku. Jadi aku pura-pura tidur. Ternyata beberapa saat kemudian dia makin berani. Dicium-ciumnya bahuku yang terbuka. Akhirnya terpaksa aku membalikkan tubuh. Ternyata aku membuat gerakan yang salah ... Pram yang umurnya lebih muda dari aku itu langsung menindihkan dadanya di atas dadaku dan menekankan bibirnya pada bibirku. Aku mau berontak, tapi kedua tanganku dipegangnya. Aku mau berteriak, tapi enatah bagaimana ada rasa takut juga. Rupanya dia mengira aku menikmati perbuatannya. Disingkapnya bagian atas dasterku yang memang longgar, lalu diarahkannya bibirnya ke puting dadaku. Mudah sekali, karena akupun tidak mengenakan bra. “Jangan Pram, jangan ...” Aku mencoba mem-protes. Tapi suaraku terdengar kurang meyakinkan. Soalnya birahiku tersulut juga. Adri, pacarku, termasuk pemuda yang sopan dan santun, jadi dengannya aku tidak pernah mengalami sensasi-sensasi yang seperti ini.<br /><br /><br />Tiba-tiba dilepasnya kedua pergelangan tanganku, tapi seketika itu juga kedua tangannya memegang lututku. Setelah dia renggangkan mulailah dengan ganas bibirnya menciumi pahaku. Perasaanku dibuat Pram terlambung tinggi ... Apalagi waktu ia menekan vaginaku dengan dagu dan bibirnya. Walaupun ada celana dalam tipis yang melindunginya, rasa nikmat seperti menjalari tubuhku. Waktu Pram membuka bajunya, karena mungkin mulai basah oleh keringat, tanpa sadar aku membantunya supaya mudah tanggal.<br /><br />Sensasi birahi menghanyutkanku jauh ... Tiba-tiba Pram melorot celana dalamku turun, sebelum kusadar apa yang sedang terjadi dia sudah berhasil melepasnya tuntas. Sekarang lidahnya terasa menjilati vaginaku. Aku makin hanyut dan tidak mampu lagi bepikir jelas. Pram menggeser tubuhnya dan melepas celana jeans-nya. Lalu menggeser lagi dan memposisikan dirinya berlawanan arah dengan posisi tubuhku. Jadi kami sudah berhadapan dalam posisi 69. Sambil terus menciumi pahaku dan menjilati vaginaku tangannya menarik tanganku kebagian celana dalamnya yang menonjol. Mulanya agak ragu, tapi akhirnya kuremas-remas juga dengan bergairah. Pram mengangkat kepalanya dan menatapku. “Lepas mbak celananya,” katanya meminta dengan lembut. Entah kasihan atau memang aku juga sudah membara, akhirnya kulorot celana dalamnya turun. Penis anak muda ini mengacung keras di depan wajahku. Aku sempat terpana, “Wah besar juga.” Tadi melihat tubuhnya telanjang aku sudah mengagumi otot-ototnya yang sudah terbentuk. Sekarang melihat penisnya aku jadi kagum juga. Mungkin panjangnya ada 17 cm atau lebih, gemuk dengan dengan urat-urat halus yang terlihat jelas. Akhirnya kuelus-elus sambil sekali-sekali kukocok-kocok ... Sampai akhirnya dia memintaku, “Mbak kayak yang di-stensilan itu dong.” Kurang mengerti kutanya, “maksud kamu?” Masih dengan tatapan malu-malu wajah yang tampan dengan kumis yang tipis itu menegaskan, “Emutin mbak.” Aku tersenyum pura-pura bingung. Tadinya memang sudah terpikir, tapi gengsi dan rasa malu mencegahku.<br /><br /><br />Mulai kukecup-kecup lembut penis Pram yang keras itu. Tadinya hanya kepalanya, tapi akhirnya seluruh batangnya. Pram mendesah keenakan, sambil mendorong-dorong maju penisnya kearah wajahku. Akhirnya kubuka mulutku juga, langsung kujilat-jilati. Tadinya ada rasa jijik juga, tapi lama kelamaan aku mulai menikmatinya juga. Apalagi sensasi yang kurasakan waktu mengulum dan mengemutnya. Baru aku sadar bahwa orang tidak perlu guru tentang ini. Dari baca buku stensilan dan membuka diri (juga hati), secara alamiah gairah birahi akan menunjukkan jalan. Lama kelamaan Pram mulai tidak tahan juga, begitu juga aku aku. Karena sudah dijilati dari tadi aku duluan aku mencapai orgasme. Rasanya bebas dan lepas, tanpa ragu aku mengerang nikmat. Sensasi yang kurasakan jauh lebih nikmat daripada waktu aku masturbasi.<br /><br />Tidak lama kemudian Pram berbisik, “Lepas ya mbak.” Segera kumundurkan kepalaku hingga penisnya lepas dari emutan mulutku. Rasanya aku belum bisa. Kutawarkan dengan kocokan tanganku saja, tapi Pram tidak mau. Tiba-tiba dia bangkit dan merubah posisi tubuhnya. Sekarang dia berada di bawah pahaku yang mengangkang lebar. Aku menjerit kecil, “Jangan Pram, kalau itu mbak nggak mau, mbak masih perawan.” Pram tersenyum meyakinkan diriku. “Nggak kok mbak aku masukin sedikit, kepalanya aja,” begitu katanya. Kubiarkan ia melakukan itu, tapi dengan syarat sambil aku yang mengocok penisnya. Dia mengiyakan, akupun melakukannya. Tidak berapa lama kemudian Pram mengerang panjang. Penis yang tadi kepalanya dijepit oleh bibir vaginaku aku jauhkan. Akibatnya sperma kental putih Pram menyembur dan tumpah ke atas perut dan dadaku. Rasanya hangat ... Baru kali itulah aku tau baunya sperma seperti apa. Pram sempat memeluk dan menciumi aku, tapi segera kusuruh dia membersihkan diri sebisanya dan keluar dari kamarku. Terus terang malamnya aku tidur dengan rasa puas.<br /><br />Setelah siang itu aku selalu berusaha menghindarkan Pram, khususnya kalau dia ingin mengajakku ke suasana intim seperti waktu itu. Sesering mungkin Adrian kuminta mengantarku atau datang kerumahku, terutama pada malam minggu. Setelah lulus ujian akupun meninggalkan kota kelahiranku. Sengaja aku tidak menemui Pram, walaupun dia berusaha mencari-cari aku. Setelah aku lulus menjadi sarjana, lalu bekerja dan akhirnya menikah, baru aku mendapat kabar tentang Pram. Terutama karena dia menikah dengan kerabatku sendiri, yang masih terhitung keponakan. Tapi entah bagaimana pada waktu pulang kampung, hampir-hampir aku tidak pernah bertemu dengannya. Bertahun-tahun berlalu, akhirnya aku sudah mencapai umur 36 tahun. Karirku sudah mulai mapan, begitu juga kehidupan rumah-tanggaku. Pada suatu waktu aku terpaksa pulang ke kota kelahiranku secara mendadak. Masalahnya ada yang harus aku tanda-tangani di depan notaris atau PPAT, sehubungan adanya balik nama atas tanah dari eyangku kepada aku. Karena anak-anak belum libur dan suamiku sibuk di kantor, terpaksa aku pergi sendiri. Tadinya aku mau bolak-balik saja, tapi karena terlalu lelah, setelah urusan balik nama selesai kuputuskan untuk menginap di rumah masa kecilku. Sekalian liat-liat apa yang harus diperbaiki di situ. Betapa terkejutnya aku waktu mengetahui bahwa yang dititipi merawat rumahku adalah Hesti, keponakan jauhku, istri Pram. Maklumlah kakak-kakakku tidak ada tinggal di kota ini, sedangkan orang-tuaku diajak untuk tinggal di tempat salah-satu kakakku.<br /><br />Malam itu Hesti dan Pram membawakan makanan kesukaanku, bahkan menemaniku makan. Suasana kota kecil memang cukup sunyi jam 19.00 keatas. Awalnya aku agak gelisah juga berada terlalu dekat dengan Pram, walaupun ada Hesti, dan walaupun apa yang pernah terjadi dengannya mungkin sudah 17 atau 18 tahun yang lalu. Tapi Pram bersikap sangat santun dan begitu meladeni, jadi kupikir dia sudah menganggapku saudaranya, malah terhitung tantenya. Tadinya mereka menawarkan untuk menemaniku menginap, tapi kutolak dengan alasan ingin menikmati rumah masa kecilku. Apalagi rumah Pram dan Hesti tidak jauh dari rumah orang-tuaku atau rumah masa kecilku, di mana aku bermalam. Demikianlah setelah bersih-bersih diri dan wajah, sesuatu yang rutin kulakukan tiap malam, kubaringkan tubuhku yang penat di tempat tidur. Aku tersenyum-senyum kecil mengenang peristiwa hampir 20 tahun yang lalu di kamar dan ranjang yang sama pada waktu aku remaja, menjelang dewasa. Ranjang peninggalan orang tuaku yang kuno ini memang kuat dan awet sekali. Satu hal saja yang membuat aku merasa agak kurang nyaman, yaitu karena pintu kamarnya agak rusak sehingga tidak bisa dikunci.<br /><br />Aku baru saja terlelap sejenak, ketika kurasa ada nafas hangat yang menghembus di leherku. Sensasi dan suasananya agak mencekam, tapi rasanya aku tidak takut. Kubuka mataku pelan-pelan, di keremangan kamar yang hanya diterangi lampu kecil di meja rias. Kutegas-tegaskan pandanganku sampai akhirnya terlihat wajah Pram menatapku lembut, “Tante ... mbak ... sayang ...” Kutegakkan tubuhku, terus terang aku agak kaget juga. Wajah Pram masih tampan, malah lebih gagah daripada dulu. Bidang dadanya, otot-otot lengannya jauh lebih terbentuk daripada dia di kala remaja. Tentu saja dia tampak lebih jantan dibanding ketika ia menggumuliku di siang itu, bertahun-tahun yang silam.<br /><br />“Ada apa ... Kenapa kamu di sini ... Mana Hesti?” demikian tanyaku seperti dengan suasana hati yang agak kacau. Aku tersinggung dia ada di sini, dan yang pasti kuatir kalau Hesti tau, tapi sejujurnya juga ada rasa senang dan tersanjung. Pram meraih tanganku dan mengecup-ngecupnya. “Tenang mbak, Hesti ada di rumah ... Saya tadi pamitan mau ke rumah teman, mungkin agak lama jadi dia nggak usah nunggu,” Pram menjelaskan. Sekarang dia tidak lagi memanggilku tante seperti kalau ada Hesti. “Terus kenapa kamu di sini,” tanyaku ketus. “Kangen mbak ... bertahun-tahun saya nunggu ada kesempatan ini. Terutama sejak kamu pergi menghilang begitu aja,” kata-katanya mengalir dengan lancar. Aku agak terlanda juga oleh emosi Pram, ada sesuatu yang kosong yang dia penuhi malam ini. Sesuatu yang dulu Adri tidak bisa mengisi, malah suamikupun tidak. Apalagi dengan kesibukan kerja yang kadang-kadang membuat perasaanku hambar. Aku tidak tau harus bilang apa, apalagi perasaanku juga semakin tercekam.<br /><br />Kupandangi laki-laki yang sedang berlutut di sebelah ranjangku. Tanpa bisa kukendalikan lagi kedua tanganku merangkul kepalanya. Di dadaku wajahnya mendarat mesra, membangkitkan gairah hidupku. Ia menggeliat, bibirnya mencari bibirku, lalu diciumnya aku. Lembut, lalu ganas, dengan perasaan yang mungkin sudah lama terpendam. Aku membalasnya, membiarkan birahi remaja yang sudah lama padam hidup lagi. Pada usia yang sudah jauh lebih tua ternyata nafsu kami berdua bisa kembali menggebu-gebu seperti dulu. Kami saling melepas busana. Aku yang terbaring terlentang ditelanjanginya, sambil bibir dan lidahnya melumat bibir dan wajahku, lalu dada dan ketiakku, tanpa lupa memuji harum tubuhku, katanya aku semakin berumur semakin cantik dan menggairahkan. Dengan sebisanya kulepas bajunya, kutelan air liurku melihat tubuh telanjangnya. Masih seperti dulu, tapi dalam versi yang lebih gagah dan dewasa. Kucoba juga mencium dan menggigit-gigit lembut bahu dan dadanya, sampai ia mengerang keenakan. Aku sadar ketika Pram meloloskan celana dalamku, tanpa menduga apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Tapi waktu jilatan lidahnya meninggalkan perutku, melanda celah pahaku dan akhirnya menyapu bibir vaginaku tak tertahankan akupun menjerit. Oooh lama sekali ini tak kualami, yang pasti tidak dengan suamiku. Malah dia yang selalu mewajibkanku melakukan oral kepadanya. Timbul keinginan di hatiku untuk memberi yang terbaik buat Pram.<br /><br /><br />Kugapai bahunya, kuminta ia bergeser ke atas. Tubuhnya bergerak seperti kuarahkan, mengangkang di atas perutku. kuusap-usap pinggangnya. Pram melenguh, dan mendesah sewaktu kulorot celana dalamnya. Penisnya yang keras mengacung di hadapan wajahku. “Mbak, ayo mbak, kayak dulu ...” erangnya memohon. Langsung kupenuhi permintaannya. Kucium dan kujilati kejantanan yang dulu pertama kali membuka gerbang birahiku di masa remaja. Setelah puas menjilati penis Pram, kumasukkan dengan kerinduan yang seolah terpendam bertahun-tahun, tapi sebenarnya oleh keinginan kembali ke libido masa muda yang beberapa tahun terakhir ini seakan padam. Suara erangan Pram membuatku senang dan semakin bersemangat, apalagi penisnya itu begitu keras dan kuat. Ada rasa nyaman di antara gairah birahi yang menggelora.<br /><br />Kadang-kadang Pram sulit mengendalikan diri, dipegangnya kepalaku dan digerakkannya penisnya mundur maju dalam mulutku. Karena ukuran dan tingkat ketegangannya beberapa kali aku hampir tersedak. Kalau sudah begitu kutahan nafasku, kupegang pantatnya dan kutahan sejenak, tapi dengan emutan yang semakin kuat. Ini membuat Pram senang. Dinikmatinya itu sambil tangannya meremas-remas payudaraku dengan lembut. Akhirnya aku tak tahan lagi. Kuminta Pram memasuki diriku, “Sekarang ya sayang, mbak juga udah kangen.” Dikeremangan Pram tersenyum dan tanpa menunggu lama digeserkannya tubuhnya turun. Direnggangkannya kedua pahaku, diusap-usapnya dengan penisnya yang keras dan besar itu. Lalu ia mendorong masuk ... “Hmm dulu hanya boleh kepalanya ya, sekarang semua ya mbak,” Pram sempat berbisik lembut.<br /><br />Tapi aku menanggapi dengan jeritan kecil, ternyata kepunyaan lelaki jantan ini agak besar juga. Diapun bergerak lebih lembut, memang Pram orangnya peka juga. Setelah semakin dalam penis Pram masuk ke liang vaginaku barulah dia menggerakkannya maju mundur lebih keras. Aku hanya bisa mendesah dan mengerang oleh nikmat, sewaktu penis Pram masuk semakin dalam. Hingga akhirnya tubuh kami menyatu, dan tubuh Pram bergerak lembut naik turun di atas tubuhku. “Pram, aduh Pram ...” ternyata belum 10 menit aku sudah mencapai orgasme yang pertama. Perpaduan antara kebutuhan fisik dan dahaga jiwaku membuatku sangat siap untuk tidak lama-lama mencapai klimaks. Pram tersenyum, dilembutkannya gerakan penisnya, tapi hanya sebentar. Tidak lama kemudian ia mulai bergerak dengan dahsyat, tapi sekarang dengan lebih bervariasi. Dimiringkannya tubuhku, lalu didorongnya penisnya masuk vaginaku dari arah belakang menyamping.<br /><br />Aku kehabisan kata-kata. Hanya dapat mengucap, ”Aduh enak sayang, enak sekali.” Sementara malam bergerak menuju subuh Pram muncul dengan variasi lain-lain. Dimasukinya vaginaku dengan gaya ’doggy style,’ setelah itu dimintanya aku mengambil posisi di atasnya. Penisnya terasa dalam menghunjam liang vaginaku, membuatku melambung menuju puncak kenikmatan. Ketika akhirnya aku terkapar letih, dalam pelukannya, aku merasa bukan hanya puas, tapi juga bahagia. Sambil merasakan kecupan-kecupan lembut Pram di bahuku kubayangkan tahun-tahun di mana aku terpisah darinya. Pram yang resminya bukan cinta pertamaku, tapi yang pertama membuka wawasan bercinta kepadaku. Pram jugalah yang kini memenuhi dahagaku, setelah lama aku tak terpenuhi di padang gurun kehidupan yang kering gairah cinta. Ketika Pram beranjak dari ranjang kenangan kami, untuk kembali ke rumahnya, aku melihat dirinya dengan cara yang berbeda ketimbang sebelumnya. Dia bukan seorang lelaki yang lebih muda usianya daripadaku, dan dulu kuanggap anak kecil; juga bukan suami keponakan jauhku, tapi laki-laki yang punya sejarah dalam kehidupanku.<br /><br /><br />Sebelum akhirnya aku kembali ke Jakarta, dua hari setelah kedatanganku, masih sempat Pram memenuhi hasrat diriku. Kupikir memang dia punya libido yang tinggi dan kuat bersenggama, tapi menurut pengakuannya sendiri justru karena berhubungan seks dengankulah dia menjadi perkasa. Terus terang kata-katanya membuatku merasa tersanjung juga. Sewaktu pamitan Hesti kupeluk dengan kehangatan seorang bibi, tetapi kepada Pram yang kuberi adalah pelukan seorang perempuan yang mencintai dan telah dicintai ... Tentunya itu tidak kulakukan di depan Hesti. Di sepanjang jalan menuju Jakarta hanya Pram yang terbayang di benakku. Baik sosok Pram yang dahulu, maupun sosok Pram sekarang. Ternyata kedua gambaran dirinya itu sama-sama memberi kehangatan di hatiku. Mungkin karena aku membayangkan dirinya dengan cara pandang cinta. Entah cinta yang keberapa, pertama atau bukan tidak jadi soal untukku. Yang pasti cintanya adalah cinta yang utama dan tak akan pernah kulupakan.<br /><br />NB:<br />Walaupun menggunakan nama samaran semoga dia yang pernah menjalin cinta denganku membaca cerita ini (kalau dia anggota Forum DS). Kalau sewaktu membaca dia sekedar tersenyum saja, aku sudah merasa senang dan bahagia. Terima kasih ya sayang. Semoga kamu selalu sukses dan bahagia dengan istri dan anak-anak kamu.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-14307043131474600722010-04-15T22:17:00.000-07:002010-04-15T22:18:09.047-07:00Cinta Dan Nafsucerita ini adalah hasil pertapaan, ini hanyalah fiktif belaka jika terjadi kesamaan ato kemiripan mohon maaf yang sesegera mungkin, jangan dipendam!!<br /><br />Kejadiannya dimulai 4 atau 5 tahun yang lalu. Waktu itu produksi di perusahaanku sedang booming sehingga diadakan penerimaan karyawati baru. Diantara sekian banyak pelamar ada satu yang jelas kulihat sangat berbeda. Kulitnya putih bersih, raut wajahnya cantik, dan bulu-bulu halus tampak jelas hitam kontras dengan warna kulitnya. Aku segera ke bagian personalia meminta data-datanya, setelah kulihat CV-nya yang cukup baik, aku meminta kepada personalia untuk dijadikan asistenku, akhirnya setelah melewati proses yang cukup rumit dia menjadi asistenku.<br /><br />Mula pertama dia bekerja, aku sudah dapat melihat kecerdasannya dalam menangani pekerjaan, semua pekerjaan yang kuberikan dapat diselesaikannya dengan baik. Seperti pepatah Jawa bilang “Witing tresno jalaran soko kulino” Kebersamaan akan menumbuhkan rasa sayang, begitu pula yang terjadi denganku. Aku yang pada mulanya sudah tertarik pada pandangan pertama kian jatuh dalam perangkap asmaranya. Kucoba mengakrabkan diri dengannya, keluar makan bareng sering kami lakukan, tapi sampai saat itu aku belum berani macam-macam kepadanya, karena dia pernah mengungkapkan bahwa dia sudah mempunyai pacar.<br /><br />Memang sejak saat dia mengungkapkan bahwa dia sudah punya pacar, keinginanku untuk menjadikannya sebagai kekasih sudah hilang.<br />Setelah melewati masa pendekatan yang cukup panjang, akhirnya aku bisa mengajaknya Weekend. Karena saat itu katanya pacarnya sedang ditugaskan ke luar kota. Aku membawanya menuju pantai Ancol yang romantis. Sambil menyantap nasi goreng kami mengobrol panjang lebar, dari situ kuketahui bahwa ternyata dia berasal dari keluarga Broken, ayahnya kawin lagi saat usianya baru 3 tahun, hingga dia merasakan kurang kasih sayang dari ayahnya.<br /><br />Kurengkuh dia dalam pelukanku, kubelai rambutnya yang hitam. Ombak di laut semakin beriak menyaksikan kemesraan kami. Perlahan kukecup keningnya, dia memejamkan matanya, bibirnya yang sensual sedikit terbuka seakan mengundangku untuk melumatnya, namun aku tidak berani gegabah, aku hanya mencium pipinya.<br /><br />“San, boleh Bapak mengekspresikan rasa sayang Bapak”, bisikku lembut di telinganya. Dia hanya diam mungkin masih mencerna arti kalimatku.<br />“Kalau Bapak memang sayang sama Santi, jangan sekali-kali Bapak mengecewakan Santi”, jawabnya manja.<br />“Bapak tidak pernah mengecewakan wanita, Sayang” jawabku lembut. Kurapikan rambutnya yang diterpa angin laut dengan jari-jariku, tiba-tiba Dia mengambil tanganku dari keningnya dan mencium dengan bibirnya.<br />“Santi sayang sama Bapak! Santi nggak mau kehilangan Bapak”, air matanya terasa hangat di jari-jariku. Kuseka air matanya dengan sapu tanganku.<br />“Bapak tidak akan meninggalkan Santi”, janjiku. Bibirnya tersenyum tipis mendengar janjiku.<br /><br />Perlahan kudaratkan bibirku di bibirnya, terasa hangat menjalar ke seluruh tubuhku, aku melumat bibirnya dengan perlahan.<br /><br />“Kenapa Santi tidak membalas ciuman Bapak..”<br />“Santi tidak mengerti, Pak!”<br />Aku hanya diam dan berfikir, benarkah anak jaman sekarang belum mengenal arti ciuman.<br />“Memangnya Santi tidak pernah melakukannya dengan pacar Santi?”<br />“Belum, Ppak..”<br /><br />Akhirnya setelah saya ajarkan secara singkat, dia mulai dapat membalas lumatan dan permainan lidahku. Tanganku mulai menjalajahi dadanya, kuremas perlahan dengan gerakan memutar, sementara bibirku mulai menjelajahi lehernya yang indah. Kubuka kancing bajunya yang paling atas, jari-jariku segera menerobos ke dalam bajunya yang sudah terbuka, aku merasakan tonjolan lembut, tidak besar namun halus sekali. Jari- jariku berputar mencari puting buah dadanya, sementara bibirku sudah sampai di belakang telinganya. Susah sekali mencari puting buah dadanya, karena masih belum tumbuh, putingnya masih mungil dan rata dengan gundukan buah dadanya, pertanda belum terjamah oleh siapa pun. Perlahan tapi pasti putingnya mulai mencuat ke atas, jari-jariku semakin aktif memilinnya dengan gerakan memutar. Sementara tangannya menekan tanganku sehingga tekanan pada buah dadanya semakin keras.<br /><br />“Pak.. nikmat, teruskan..” erangan yang keluar dari mulutnya semakin membuatku semangat, tapi aku masih sadar bahwa aku di tempat terbuka. Aku segera menghentikan aktivitasku dan merapikan kancing bajunya yang terbuka.<br />“Kenapa, Pak?” tanya Santi keheranan.<br />“Ini kan tempat umum Sayang, bagaimana kalau kita sewa cottage saja.”<br />“Tidak mau! Santi takut.”<br />“Nggak apa, Bapak tidak akan berbuat macam-macam terhadap Santi”, aku merayunya.<br />“Santi tidak akan mau, Pak!” tegasnya.<br />Aku tidak memaksa lebih lanjut, aku hanya diam.<br />“Bapak marah ya sama Santi.”<br />“Tidak Sayang, Bapak hanya sedikit pusing.”<br />Aku rengkuh dia dalam pelukanku.<br />“Kenapa?” tanyanya polos.<br /><br />Aku sungguh bingung menjelaskannya, aku pusing karena sedang ‘on’, Batang kejantananku terasa berdenyut-denyut terus.<br /><br />“Bagaimana kalau kita teruskan di mobil, Sayang” ajakku. Dia mengangguk.<br />Setelah setelan jok kurebahkan, aku kembali mencumbuinya, meneruskan kemesraan yang tadi tertunda meskipun di dalam mobil sempit tapi tidak ada seorang pun yang dapat melihat kami.<br /><br />Bajunya sudah kutanggalkan sehingga aku dengan bebas dapat mencumbui dadanya, saat lidahku yang hangat dan basah menjilati puting buah dadanya yang masih mungil, erangan lirih semakin sering keluar dari bibirnya. “Jangan berisik, Sayang” aku mengingatkannya, karena aku takut terdengar keluar. Tapi hanya sebentar saja, kembali mulutnya mengeluarkan erangan, terlebih saat puting buah dadanya kuhisap dan kugigit pelan. Gundukan buah dadanya yang halus kuhisap kuat-kuat sehingga meninggalkan bercak merah sesudahnya.<br /><br />Tanganku segera bergerak mengangkat roknya. Aku merasakan kulit pahanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus, kupilin-pilin pahanya yang gempal, dan saat tanganku bergerak menarik celana dalamnya, tangannya menahan tanganku.<br /><br />“Jangan Pak, yang satu itu jangan..” Aku yang sudah dikuasai nafsu tak mempedulikannya. Aku terus berusaha menanggalkan celana dalamnya tapi cekalan tangannya semakin kuat menahan gerakan tanganku. Aku tidak memaksa lagi.<br />“Kenapa?” bisikku, “Santi tidak sayang sama Bapak?”<br />“Bapak boleh mencumbu apa saja, tapi yang satu itu jangan, saya masih perawan, Pak!”<br />“Tapi dari erangan yang keluar, sepertinya Santi sudah pengalaman.”<br />“Santi sendiri tidak sadar, Pak. Bahkan pernah saat Santi masturbasi di kamar, Ibu menegur Santi, karena erangan Santi terdengar ke luar kamar, Santi sampai malu waktu itu, Pak.”<br /><br />Aku hanya mengangguk, berarti erangan-erangannya yang heboh tadi hanya bawaan sifat saja.<br /><br />“Ya, sudah! Santi bisa buat Bapak orgasme dengan tangan, bisa kan?” aku menyerah, pikiranku cuma satu, bagaimana melepaskan air maniku yang rasanya sudah mengumpul penuh di buah zakarku.<br />“Santi belum pernah, Pak!”<br />“Coba dulu dong, katanya Santi sayang sama Bapak.”<br />“Iya Pak”<br /><br />Aku ajarkan kepadanya cara onani yang membuat nikmat lelaki, setelah kurasa dia bisa. aku segera mengeluarkan senjataku yang sudah tegang.<br /><br />“Aw.. besar banget Pak.”<br />“Nggak apa, sini” aku bimbing tangannya ke senjataku.<br /><br />Aku mulai merasakan genggamannya yang hangat, perlahan jari-jarinya yang lentik bergerak ke atas ke bawah mengocok batang kejantananku, aku mulai merasakan nikmat, sembari rebahan di jok aku memejamkan mata membayangkan bahwa saat itu senjataku sedang terbenam di dalam kemaluan Tamara Blezinky artis idolaku. Berfikir seperti itu senjataku semakin mengeras dan berdenyut-denyut.<br /><br />“Pak, tangan Santi capek, Pak!” tiba-tiba saja Santi membuyarkan khayalanku. Aku yang sudah spanning langsung merengkuh lehernya dan membenamkan wajahnya ke dadaku.<br />“Lakukan seperti yang tadi Bapak lakukan terhadap Santi”, sambil mengarahkan mulutnya yang mungil ke dadaku.<br />“Loh, Bapak kan lelaki”<br />“Sama saja, San, laki-laki juga perlu rangsangan biar cepat orgasme” Tanpa dikomando dua kali mulutnya yang mungil mulai menciumi dadaku sementara jari-jarinya terus mengocok batang kejantananku,<br /><br />perlahan aku merasakan nafasku semakin memburu, butir-butir keringat membasahi seluruh tubuhku.<br /><br />“Terus, San.. Bapak mau keluar” Gerakan tangannya semakin cepat, kepala kemaluanku semakin mengkilat oleh pelumas yang dikeluarkan batanganku, sementara lidahnya yang runcing dan hangat terasa menggelitik puting dadaku bahkan dihisapnya, membuat sensasi tersendiri di seluruh aliran darahku.<br /><br />Setengah jam berlalu, aku merasakan batang kejantananku semakin menggembung, akhirnya berbarengan dengan hisapan kuat di puting dadaku, kukeluarkan spermaku hingga muncrat dan mendarat di perutku.<br /><br />“Sudah San, Bapak sudah keluar”, aku melepaskan genggaman tangannya di batang kemaluanku.<br />“Capek sekali tangan Santi, Pak!, rasanya sudah tak sanggup lagi digerakkan.”<br />“Bapak lama sih keluarnya.”<br /><br />Aku hanya diam dan mencium keningnya sebagai ungkapan rasa sayang dan puas atas segalanya.<br /><br />Sepanjang perjalanan pulang, kami semakin akrab dan mesra, kami membuat perjanjian bahwa kami boleh berpacaran dengan siapa pun asalkan kebersamaan kita tidak akan hilang sampai kapan pun. Aku hanya mengangguk setujuUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-19439630730931160972010-04-15T22:16:00.000-07:002010-04-15T22:17:29.111-07:00Antara Cinta Dan SekolahSaya adalah seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi ternama di jakarta.Saya berasal dari keluarga yang pas - pasan. Untuk hidup sehari -hari saja susah. Di sekolaHPun saya termasuk murid yang tidak terlalu pintar. Untuk naik kelas aja susah. Tetapi, aku bersyukur karena walaupun lemah di bidang pelajaran dan ekonomi, tetapi aku masih dikaruniai wajah yang cantik dan body yang aduhai. Dengan ukuran payudaraku yang 36B dan tinggi 170 cm serta berat 55 kg tak heran banyak pria yang mengejar-ngejarku. Tetapi tak satupun dari mereka yang kuperhatikan, hanya Erick, temanku sejak SD yang bisa menarik hatiku.<br /><br />Hubunganku dengan Erick pada awalnya hanya persahabatan saja. Namun lama kelamaan berubah menjadi rasa sayang dan cinta. Kami sudah berpacaran 2 tahun ketika aku duduk di bangku kelas 2 SMU. Hubungan kami pun belum terlalu jauh. Baru sampai pada tahap Petting saja. Itupun baru 1 kali kami lakukan. Karena kami takut kalau - kalau sampai keterusan. Erick sangat menghargai wanita dan dia ingin agar keperawananku tetap utuh sampai kita menikah nanti. Mungkin inilah daya tariknya yang tak dimiliki pria lain. Saya juga semakin mencintai Erick. Ini dikuatkan oleh suatu kejadian yang terjadi sewaktu kenaikan kelas saya ke kelas 3. Pada kesempatan ini, saya ingin membagi pengalaman saya tersebut.<br /><br />Suatu siang selepas pelajaran, saya sudah bersiap - siap pulang bersama Erick yang sudah menungguku di tempat parkir dengan Escudonya. Saya dengan Erick memang tidak sekelas. Dia dimasukkan ke kelas unggulan karena memang otaknya yang encer. Namun tiba - tiba, saya dikejutkan oleh suara Pak Yudhi yang memanggilku. Pak Yudhi adalah guru Matematikaku. Dia termasuk guru yang muda dan tampan yang ada di sekolahku. Dia baru berusia 25 tahun. Hanya berselisih 8 tahun denganku pada saat itu. Selain itu ia juga pintar dalam menarik perhatian murid - muridnya dalam menerangkan pelajaran. Itu sebabnya ia termasuk salah satu guru favorit di sekolah ini. Hubunganku dengan Pak Yudhipun sudah cukup dekat. Sebab memang dia itu guru yang asik buat dijadikan teman dan juga guru.<br /><br />“Ada apa, Pak?” sahutku<br />“San, Apa kamu tahu kalau nilai matematikamu jelek?” tanyanya<br />“Iya pak.” jawabku singkat<br />“Apa kamu gak takut gak naik kelas?” tanyanya dengan mimik heran<br />“Takut sih, Pak. Tapi mau gimana lagi. Kemampuan saya kan pas - pasan” jawabku dengan cueknya<br />“Kamu kan bisa belajar yang baik.” Sarannya.<br />“Saya sih sudah mencoba pak. Tapi tetap saja. Apa bapak bisa membantu agar nilai matematika saya mencukupi agar naik kelas?” Kataku sambil teringat kondisi kedua orangtuaku di rumah yang untuk hidup saja pas - pasan, apalagi mau menanggung biaya sekolahku yang harus bertambah 1 tahun lagi gara-gara gak naik kelas.<br /><br />“Bisa aja sih, Tapi ada syaratnya.” Katanya sambil memandang nakal padaku<br />“Apa itu pak? Kalau bisa pasti saya penuhi.” Jawabku dengan antusias<br />“Kalau kamu mau, kamu datang saja hari minggu nanti ke rumah saya. Ada yang mau saya sampaikan mengenai kenaikan kelasmu.” Katanya serius.<br />“Kenapa harus ke rumah Bapak? Kenapa tidak di sekolah saja?” Tanyaku heran<br />“Ya gak apa - apa sih. Cuma kalau di sekolahkan ngomongnya tidak leluasa. Emangnya kamu takut sama Bapak ya? Kamu kan sudah kenal cukup dekat sama bapak.” Katanya sambil tersenyum.<br />“Bukannya takut, Pak. Tapi bingung aja.” kataku.<br />“Ya udah. Tapi kamu mau kan?” Tanyanya penuh harap.<br />“Ya udah deh pak.” Jawabku<br /><br />Sayapun segera beranjak pergi menuju tempat parkir. Waduh Erick pasti kesel nih nunggu lama. Sayapun langsung menghampiri Erick yang udah nunggu dari tadi di mobil.<br /><br />“Hai, San.. Kok lama?” Sapa Erick<br />“Iya nih, Rick. Tadi dipanggil dulu ama Pak Yudhi.” Jawabku<br />“Pak Yudhi? Pak Yudhi yang guru Matematika itu?” Tanyanya heran.<br />“Iya, rick. katanya nilai matematika gue jeblok nih. Gue terancam gak naik kelas.” Keluhku.<br />“Waduh, San. Kalau lu gak naik kelas, lu jadi adik kelas gua dong.” Goda Erick.<br />“Ye.. Jangan harap ya! Tapi gua kasihan nih ama keluarga gua kalau gua ampe gak naik kelas.” Kataku tak mau kalah.<br />“Udah gak usah sedih. Kan masih ada Erick di sini yang siap membantu. Lu kapan ada waktu? Biar gua ke rumah lu buat ngajarin lu.” Katanya dengan bangga<br />“Bener nih, Rick? Hm.. Kapan yah? Kalo hari Sabtu sore bisa gak?” Tanyaku penuh harap.<br />“Kok Sabtu? Napa gak Minggu aja? Kan lebih asik.” dengan bingung dia bertanya.<br />“Ya gak apa apa sih. Cuma kan Minggu tuh waktu buat santai.” Kataku untuk menyembunyikan rencanaku untuk bertemu Pak Yudhi. Aku takut Erick berpikir yang macam - macam.<br />“Ye nih anak.. Mau naik kelas tapi masih pake acara santai - santaian lagi. Ya udah deh.” Katanya sambil mengacak-ngacak rambutku.<br /><br />Hari Sabtu sore Erick datang ke rumahku. Dia mengajariku Matematika. Namun, yang kuperhatikan justru cara dia menjelaskan yang lucu. Bukan pelajarannya. Akhirnya sampai pelajaran yang diberikan Erick selesai, tak satupun yang nyangkut di otakku. Aku hanya pura - pura mengerti untuk menyenangkan hatinya.<br />Selesai belajar, kami pergi makan malam di sebuah restoran ternama di Jakarta. Ditemani cahaya lilin yang romantis kami berbincang - bincang tentang berbagai hal, termasuk rencana kami untuk bertunangan selepas SMU. Setelah makan malam selesai, Erick mengantarku pulang. Kami sempat berciuman di mobil. Erick memang lihai dalam memainkan lidahku. Dia juga romantis sekali orangnya.<br />Akhirnya, hari Minggupun tiba. Saya berangkat ke rumah Pak Yudhi dengan naik angkot. Ketika saya sampai di alamat yang dimaksud saya agak terkejut karena ternyata rumah Pak Yudhi cukup besar untuk ukuran seorang bujangan. Saya mengetuk pintu.<br /><br />Tok.. tok.. Tok..<br /><br />“Iya sebentar” Terdengar suara pria yang kukenali sebagai suara Pak Yudhi.<br />Pintupun terbuka, dan terlihatlah wajah Pak Yudhi yang tersenyum kepadaku.<br />“Silahkan masuk, San. Maaf agak berantakan. Maklum masih bujangan” katanya sambil tersenyum.<br />“Gak apa - apa kok, Pak. Saya sih maklum aja.” Kataku.<br />Sayapun masuk ke dalam rumah itu. Setelah dipersilahkan duduk, Saya pun duduk di sofa yang berwarna biru muda itu.<br />“Mau minum apa, San?” Tanya Pak Yudhi.<br />“Ah.. Terserah bapak saja lah. Apa aja juga boleh..” Jawabku.<br />“Teh saja ya.. Kan masih pagi.” Katanya sambil beranjak ke dapur untuk membuatkan teh untukku.<br />“Waduh.. saya jadi gak enak nih, Pak. Masa’ Bapak membuatkan teh untuk muridnya.” Kataku dengan rasa tidak enak.<br />“Ya gak apa - apalah. Kan saya jadi guru kalau di sekolah saja. Kalau di rumah ya saya tetap Yudhi. Jadi jangan sungkan-sungkan ya.” Katanya sambil tersenyum.<br /><br />Kemudian Pak Yudhipun menyuguhkan teh untuk saya. Setelah menghirup seteguk, Pak Yudhipun memulai pembicaraan.<br /><br />“Sebenarnya saya hanya ingin mengajak kamu ngobrol, San. Katanya kamu berhubungan dengan Erick yang anak kelas 2a itu ya?” tanyanya.<br />“Iya pak. Kami sudah pacaran 2 tahun.” jawabku.<br />“Oh.. udah lama juga dong ya. Kalau bapak boleh tahu, hubungan kamu sudah sejauh apa sama dia?” tanyanya penasaran.<br />“Ehm..” Saya terdiam sejenak<br />“Oh ya udah gak apa-apa kok kalo gak boleh tahu. Bapak kan cuma iseng mau nanya.” katanya agak kecewa.<br />“Hm.. Kalau boleh tahu apa tujuan bapak memanggil saya ke rumah Bapak?”<br />“Ya kamu kan udah tahu. Ini mengenai kenaikan kelasmu. Kamu kan tahu kalau nilaimu itu pas-pasan. Terus kemarin kamu nanya Bapak apa Bapak bisa bantu. Ya Bapak mau bicarain cara membantumu itu.” katanya sambil tersenyum.<br />“Oh ya udah.. Bapak punya cara apa untuk membantu saya? Kalau uang sih saya tidak punya pak. Saya kan dari keluarga pas-pasan.”<br />“Tidak.. saya tidak minta uang. Saya tulus kok membantumu. San, apa kamu tahu kalau selama ini di kelas Bapak selalu memperhatikanmu. Sebenarnya Bapak tertarik sama kamu, San.”<br />“Hm.. Terus maksud Bapak?”<br />“Ya.. Walaupun ini tidak etis. Tapi maukah kamu menukar nilai kenaikan kelasmu dengan tubuhmu itu. Bapak tidak memaksa kok. Kalau kamu bersedia, saya berjanji akan menjamin kamu naik kelas. Kalau tidak ya gak apa-apa.”<br /><br />Saya terkejut dengan pernyataan Pak Yudhi barusan. Memang selama ini beliau selalu memperhatikan saya. Tapi saya menganggap perhatian itu adalah perhatian yang diberikan seorang guru terhadap muridnya.<br /><br />“Hm.. Bagaimana ya Pak. Tapi kenapa bapak memilih saya bukan yang lain?” tanyaku heran.<br />“Karena kamu adalah orang yang bapak idam-idamkan sejak dulu. Lagipula Bapak sering terangsang melihatmu di kelas yang kadang-kadang tidak mengenakan bra.” katanya agak sungkan.<br /><br />Kata-kata Pak Yudhi barusan membuat mukaku langsung merah seperti kepiting rebus. Memang selama ini saya kadang-kadang tidak memakai bra ke sekolah. Ini supaya sepulang sekolah, kegiatan saya dengan Erick tidak terhambat. Memang selama ini, kami sering melakukan ciuman-ciuman dan raba meraba sepulang sekolah di mobilnya Erick. Tapi saya tak menyangka hal ini pun diperhatikan Pak Yudhi.<br /><br />“Hm.. ” aku bingung harus berkata apa.<br />“Kamu tak perlu takut begitu, San. Bapak memberi kebebasan kok buat kamu. Kalau boleh tahu, apakah kamu masih perawan, San.”<br />“Hm.. iya, Pak. Saya dan Erick hanya sampai pada tahap Petting saja.”<br />Kataku sambil terbayang kondisi keluargaku yang memprihatinkan.<br />“Bagaimana, San? Apakah kamu mau?”<br />Kembali terbayang kondisi keluargaku jika aku tidak naik kelas. Tapi jika aku menerima tawaran Pak yudhi, berarti aku telah mengkhianati Erick. Aku benar-benar bingung pada saat itu.<br />“Hm.. Tapi apakah Bapak akan melakukan Penetrasi? Saya masih perawan Pak.. Saya agak takut. Katanya itu sangat sakit. Lagipula saya takut kalau saya menyakiti perasaan Erick.” kataku sedih.<br />“Kalau kamu takut menyakiti perasaan Erick, apakah kamu pernah berpikir kalau-kalau bisa saja Erick sudah pernah melakukannya dengan wanita lain sehingga dia tidak mau melakukannya denganmu?” hasut Pak yudhi<br /><br />Kata-kata Pak Yudhi itu ada benarnya juga. Sebab selama ini, ketika saya sudah sangat terangsang ketika petting dan meminta Erick untuk penetrasi, ia menolak. Apakah dia hanya Jaga image di depanku? Kembali godaan-godaan setan berkecamuk di kepalaku.<br /><br />“Lagipula kalau kamu takut sakit, tenang saja.. Bapak tidak akan memaksa melakukan penetrasi kok. Tapi kalau kamu setuju, Bapak baru akan melakukannya. Kamu berpikir saja dulu, saya ke dapur dulu sebentar ya..”<br />Pak Yudhipun beranjak ke dapur. Entah apa yang dilakukannya. Akupun kembali sibuk berpikir. Sampai akhirnya kuputuskan untuk menerima tawaran itu dan saya akan menolak sewaktu dia akan melakukan penetrasi. Sebab kalau sekadar petting saja, Erick pasti tidak akan curiga. Tak lama kemudian, Pak Yudhi kembali dengan membawa 2 buah gelas dan sebotol bir.<br /><br />“Bagaimana, San? Kamu sudah berpikir?” tanyanya penuh harap.<br />“Ya udah deh, Pak. Saya mau. Tapi ingat jangan sampai Erick tahu ya, Pak. Dan juga bapak harus menjamin kenaikan kelas saya.” kataku mantap.<br />Pak Yudhipun tersenyum. Senyumnya sangat menawan. Memang ia sangat tampan. Bahkan boleh dikatakan lebih tampan dari Erick.<br />“Terima kasih, San. Saya berjanji kamu akan naik kelas. Tunggu sebentar yah”<br /><br />Pak Yudhipun beranjak ke kamar. Saya merasa tegang juga melakukan hal yang biasa kulakukan dengan Erick kini kulakukan dengan Pak Yudhi, guruku. Tak lama kemudian, Pak Yudhi keluar dengan mengenakan kaus tanpa lengan dan celana panjang. Terlihat otot-ototnya yang menawan.<br /><br />“Kamu tegang ya, San? Kamu tenang aja. Oh ya, kamu jangan memanggilku dengan sebutan Pak lagi, Yudhi saja cukup.” katanya sambil duduk di sampingku<br />“Iya deh, Pak.. eh.. Yud” Aku masih canggung dengan panggilannya yang baru.<br />“Mari diminum dulu, San.. Mungkin dengan ini kamu akan merasa lebih baik.” katanya sambil menuangkan bir untukku.<br /><br />Sayapun meminum Bir yang diberikan Pak Yudhi itu. Kepalaku terasa agak pusing. Pak Yudhi yang paham akan kondisiku itu memijat-mijat kepalaku. Pijatannya terasa nyaman.<br /><br />Tanpa sengaja tangan Pak Yudhi menyentuh buah dadaku. Kebetulan pada waktu itu saya tidak memakai bra. Sehingga sentuhannya barusan membuat sensasi tersendiri bagiku yang sedang mabuk. Bibir kamipun bersentuhan. Yudhi mulai menciumiku. Dia melumat bibirku perlahan-lahan dari atas lalu ke bawah, lalu dia mulai menyelipkan lidahnya diantara kedua bibirku. sayapun membalas ciumannya dengan melumat kedua belahan bibirnya.<br /><br />Kemudian lidah kami saling berpagut satu sama lain. Aku menjilati seluruh mulutnya dan kuhisap lidahnya. Pandai juga guruku ini memainkan lidahku. Tak kalah hebatnya dengan Erick.<br /><br />Sementara kami berciuman, tangan Yudhi menjelajahi seluruh permukaan tubuhku. Seluruh permukaan tubuhku tak ada yang luput dari jamahannya. Akupun semakin bergairah diperlakukan seperti itu. Tanganku membalas perlakuan Yudhi dengan menjelajahi dadanya yang bidang. Tanpa sengaja tanganku menyentuh daerah bawahnya, terasa kalau ada sesuatu yang keras sedang mengganjal di sana.<br /><br />“San, bukain bajuku dong..” pinta guruku itu.<br /><br />Akupun menuruti permintaannya dan membuka bajunya itu dengan rasa agak canggung. Yudhi sepertinya memahami perasaanku. Dia kembali melumat bibirku dan tangannya mulai meremas payudaraku yang masih terbalut pakaian lengkap. Aku semakin terbakar gairah.<br /><br />Bajukupun satu persatu ditanggalkan. Kini aku hanya memakai celana dalam. Demikian juga dengan Yudhi. Penisnya terlihat menonjol dengan hanya dibalut dengan celana dalam berwarna hitam. Aku semakin bernafsu dibuatnya. Yudhi meremas-remas payudaraku dengan arah searah jarum jam. lidahnya menjilati celah antara kedua gunungku. aku serasa terbang ke langit ketujuh dibuatnya. Suatu perasaan yang belum pernah kudapat dari Erick. Akupun tak mau kalah, kutarik celana dalam hitamnya sampai merosot kebawah. Terlihat penisnya yang berukuran 17cm dengan bulu lebat. Penisnya lebih panjang sedikit dari punyanya Erick. Tetapi punya Erick lebih besar diameternya. Lalu aku mulai mengocok penisnya dengan tanganku. Dengan gerakan yang semakin cepat dan semakin cepat. Tampaknya penisnya sudah berereksi penuh. Akupun semakin bergairah melihatnya.<br /><br />“San, oralin aku dong..” pintanya<br /><br />Sebenarnya tanpa dimintapun, saya sudah pasti mau melakukannya. Melihat penisnya yang besar, aku semakin bernafsu saja. Dia dalam posisi duduk dan aku berjongkok di depannya dan mulai memasukkan penisnya ke dalam mulutku. Mulutku sampai terasa penuh oleh penisnya. Penisnya masuk sampai mendekati tenggorokanku. Aku mulai menjilati penisnya di dalam mulutku. Terdengar erangan kenikmatan dari mulutnya. Sementara itu, tangannya tetap meremas payudaraku. Remasannya menimbulkan rasa sakit. Namun nikmat yang ditimbulkannya, lebih luar biasa. Aku memang paling suka kalau payudaraku diremas dan dijilat.<br /><br />Setelah kuoral selama lebih kurang 5 menit, penis itu tetap perkasa. Sekarang dia membaringkan aku di sofanya. Diturunkannya celana dalamku. Aku masih agak malu dilihatin dia yang notabene adalah guruku di sekolah. Aku mengambil bantal untuk menutupi daerah wanitaku itu. Namun dengan gesit ia menyingkirkan bantal itu dan menjilati vaginaku dengan posisi berlutut di sisiku. Sensasi yang kurasakan sangat luar biasa. Ia dengan lihai menggelitik daerah sekitar vaginaku. Lalu dengan lidahnya ia memainkan klitorisku. Sensasinya sungguh luar biasa. Pandai sekali dia memainkan vaginaku. Vaginaku sampai sangat basah dibuatnya. Namun dia malah senang dengan menghisap cairan yang keluar dari vaginaku itu. Bahkan lidahnya semakin liar bermain di vaginaku. Desahanku sudah mirip dengan teriakan. Ia tampaknya masih belum puas mengerjaiku. Dia malah menusukkan lidahnya ke dalam vaginaku. Memang tidak sampai terlalu dalam. Tapi kenikmatan yang kurasa sungguh luar biasa.<br /><br />Diperlakukan seperti itu, aku tak bisa tinggal diam. Aku angkat pinggulku, agar lidahnya bisa menjilati seluruh bagian vaginaku. Tak berapa lama kemudian akupun orgasme. Aku merasakan seluruh permukaan tubuhku tegang dibuatnya. Akupun berteriak..<br /><br />“ARGH..” Inilah orgasmeku yang pertama dengan guruku.<br />Setelah perasaanku tenang menikmati sisa-sisa rasa orgasme tadi. Dia tersenyum padaku sambil berkata.<br />“Udah keluar ya? Kita ganti suasana yuk.. Main di kamar aja ya..” Ajaknya sambil tersenyum penuh kemenangan.<br /><br />Antara setengah sadar dan tidak saya mengangguk. Diapun segera menggendong saya ke kamarnya. dia membaringkan saya di tempat tidurnya. Kemudian dia menyodorkan penisnya diantara kedua belahan dadaku. Akupun meremas penisnya dengan menggunakan vaginaku. Dia pun mendesah menahan nikmat. Dia kembali menjilati liang vaginaku. Vaginakupun kembali basah dibuatnya. Rasanya vaginaku ingin ditusk dan digelitik-gelitik. Dia tampaknya bisa mengerti apa yang kurasakan.<br /><br />“San, aku masukin ya..?” Mintanya dengan nada memelas.<br /><br />Aku yang sudah terbawa nafsu mengiyakan permintaannya. Namun, ia masih mau mempermainkan saya. Ia menggesek-gesek penisnya di sekeliling vagina saya. Saya sampai memohon padanya agar memasukkan penisnya ke dalam vagina saya.<br /><br />“Masukkin.. Cepet.. argh..” Pintaku.<br /><br />Lalu, Ia mulai memasukkan penisnya perlahan-lahan. Agak sakit kurasa di sekitar vaginaku. Penisnya yang besar memasuki vaginaku yang masih sempit karena masih perawan. Setelah dia mendesak masuk dengan sekuat tenaga, penisnya baru masuk 1/2 bagian. Aku sudah menangis kesakitan. Teapi dia sangat lihai. Dia melumat bibirku dan meremas payudaraku sehingga membuat vaginaku lebih basah lagi. Dan akhirnya, penisnya masuk total ke dalam vaginaku.<br /><br />“Argh.. Sempit sekali San memekmu..” erangannya membuatku makin bernafsu. rasa sakit tak kupedulikan lagi.<br /><br />Setelah beberapa saat berada dalam vaginaku, ia mulai menarik 1/2 penisnya kemudian memasukkannya lagi. Ia terus melakukan gerakan ini berulang-ulang. Mula-mula terasa amat sakit buatku. Namun lama-kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat yang luar biasa. Gerakannya semakin cepat dan gencar. Gerakannya aku imbangi dengan goyangan pinggulku ke kiri dan ke kanan. Akhirnya, tak lama kemudian kamipun mencapai orgasme pada saat yang bersamaan. Spermanya bercampur dengan darah keperawananku keluar dari vaginaku. Setelah beberapa saat, Pak Yudhi memecah keheningan<br /><br />“Terima Kasih ya San. Kamu sudah mau memberi keperawananmu kepadaku.” katanya sambil tersenyum.<br /><br />Aku menyesali perbuatanku itu. Aku telah mengkhianati Erick. Tanpa terasa air mataku mengalir keluar. Pak Yudhi mengusap air mataku dengan tissue.<br /><br />“Tenang saja, San. Jangan menangis lagi. Kamu pasti akan naik kelas.” kata Pak Yudhi menenangkanku.<br /><br />Akhirnya saya memang naik kelas ke kelas 3. Sebelum saya dan Erick bertunangan, saya menceritakan kejadian ini kepada Erick. Sebab saya merasa bersalah padanya. Namun, Erick memang pria yang baik. Ia tetap mau bertunangan denganku walaupun aku sudah tidak perawan lagi. Hubunganku dengannya tetap berjalan sampai sekarang. Aku sangat menyesal telah mengkhianatinya. Maafkan aku ya, Rick.. Aku berjanji akan tetap setia sama kamu seumur hidupku.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-50060501381087543422010-04-15T22:14:00.002-07:002010-04-15T22:15:38.849-07:00Ketemu Dengan Teman LamaIni tentang cerita mengenai aku dan temen lamaku yang bernama Restu, dan perkenalkan namaku Tino. Aku kuliah di salah satu Universitas swasta daerah Jakarta. Nah sudah jelas kan. Ok kita mulai ceritanya.<br /><br />Seperti biasa hari Sabtu aku bangun pagi sekitar jam 9 an di kos, ku nyalakan komputer, buka winamp, pasang musik. Sambil dengarin musik favoritku, aku menuju dapur dan membuatkan kopi CAFFUCINO (*sorry sis, sorry bro bukan promosi ).<br /><br />Enak rasanya duduk sambil dengerin musik yang ajep-ajep+minum kopi CAFFUCINO (*sorry sis, sorry bro sekali lagi aku bilang ini bukan promosi ).<br />“Hem..ngapain ya libur ini, masak dikosan mulu, gak ada kegiatan?” : pikiranku. Aku beranjak dari kamar kostku menuju kekosan temenku, jaraknya dekat kok,<br />“Tok…tok…tokk…di..Rudi…Rudiii”:sambil memanggil namanya.<br />(*Rudi dia adalah temen sohib, salah satu temen akrab ku di lingkungan kampus, akrab maksudnya saling tolong menolong dibagian keuangan, pelajaran, masalah apa aja.)<br /><br />“Iya..iya gw dengar, gw uda bangun kok..ngapain sih lo pagi-pagi udah brisik, kayak ayam berkokok aja.”:jwabnya<br />“Lihat nih udah jam berapa sekarang, hampir jam 10, mata lu peyang kalo bilang ini jam 7”:sambil menantang.<br />“Gini coy, rencana hari ini nih mau kemana kita hah?” : gw<br />“Masuk dulu no, buru buru amat”<br />Lalu aku masuk kekamarnya, kaget bangat aku ngeliat kamar kostannya.<br />“Gila nih kamar, ini kamar atau kandang ayam?? Brantakan bangat” puntung rokok penuh diasbak, sisa ngemil berserakan, baju banyak bangat di kasurnya ngumpul.<br />“Halah ellu, kayak gak biasa aja lu liat kamar gw ini. Dari dulu kamar gw kayak gene…” :sambil tertawa<br />“Bentar coy ye, lu santai aja dolo di kamar gw, nyalin tuh computer, chating kek apa kek biar lu ada kegiatan, gw mandi dolo biar seger, iya gak??!!”<br />“Udah – udah buruan, gak enak dilama-lamain kalo lu ngomong”:gw<br />Sambil menunggu dia, aku tidur tiduran dikamarnya.<br />“Tidudit..tidudit…” Terdengar suara HP dari balik celana ku (*maklum, hapeku hp jadul, jamannya poliponik )<br />“Hai kawan gimana khabarnya nieh?, moga masih hidup ya, gw Cuma mau bilang kalo nanti jam 3 sorean ada reunian seangkatan kita dan angkatan ataas kita. Salam. Rusly”<br /><br />Begitulah isi sms yang baru dikirim tadi.<br /><br />“Wew..reuni ya, pengen juga ketemu ama teman teman sma dulu, udah gimana ya sekarang, kebetulan juga sekarang gak ada kerjaan. Ya udah dari pada gak ada kerjaan, mending kesana aja”: pikirku.<br />“Woi jagung…ngapain lu melenga-melongo?, mikirin apa sih lu?”:Rudi baru selese mandi<br />“Ini nih di, gw baru ada khabar dari temen lama nih, si Rusly masih kenal kan?:gw<br />“Iya masih masih, ada apa dengan Rusly, atau jangan jangan dia udah meninggal?”:Rudi<br />“Inggak, dia baek baek aja kok”:gw<br />“Nah, trus dia ngabari apa”:Rudi<br />“Ngasih tau aja, kalo nanti jam 3 sorean ada acara reunian, mau ikutan gak?, ayolah dari pada bengong dikosan.”:gw<br />“Ya udah kita berangkat nanti, lokasi ngumpulnya dimana?”:Rudi<br />“Gampang lah kalo itu, ntar ku sms si Rusly lagi, ok coy gw ke kosan dulu”:gw<br />“Seep..”:Rudi<br /><br />Menuju kekosanku aku teringat akan wanita yang bernama Restu, Aku pernah jatuh cinta sama dia, waktu itu emang posisiku gak enak bangat, cinta segitiga coy. Tapi apalah daya wanita itu lebih memilih yang satunya (nama pacarnya Ardi) dari pada aku,<br /><br />Berselang waktu, sudah jam setengah 3, siap-siap untuk berangkat dan menuju kosan Rudi.<br />“Udah siap..? Buruan, keburu telat nanti gak ketemu ama yang laennya”:gw<br />“Iya santai napa..Telat 5 menit juga gak bakal apa-apa. Biasalah jam karet”:rudi<br />“Udah jangan banyak ngomong”:gw<br />“Yok kita berangkat”:rudi<br /><br />Sesampai dilokasi reunian, disitu banyak temen-temen lamaku yang udah lama gak ketemu.Rusly, sambil berbincang bincang dengan Rusly, aku menanyakan keberadaan si Restu, dia hanya menjawab “tidak tau”, “sudah lama gak ada khabar dari dia”,<br /><br />“Cape deh….”: pikirku<br /><br />Padahal kan aku Cuma pengen ketemu dia diacara reunian ini, kesempatan yang baik melihat dia udah lama gak ketemu. Aku kembali bergabung sama temen-temen.<br /><br />Tiba-tiba aku melihat seorang cewek yang mirip dengan restu lalu menghampirinya dari samping. Aku yakin yang aku lihat ini salah, bukan restu melainkan orang lain, tapi untuk meyekinkannya aku mencoba memberanikan diri untuk mendekat dan menyapanya.<br /><br />“Permisi..hai….”:gw<br />“Hai..”:balas si cewek<br /><br />Aku sempet kaget, ternyata bener si Restu, heran juga melihat body nih cewek sekarang, tinggi 170, rambut hitam panjangnya sebahu, ukuran bra sekitar 36, kulitnya putih. Dia udah berobah dari terakhir ketemu sama dia.<br /><br />“Restu ya..masih kenal aku gak?”:gw<br />“Tino ya?..hay…apa khabar”:sambil bersalaman<br />“Kirain gak kenal lagi , aku baik baik saja. Gimana denganmu?”:gw<br />“Baik juga, kok gak pernah ngehubungi aku lagi sieh”:Restu<br /><br />Waduh aku gr kalo mendengar kalimat “kok gak pernah ngehubungi aku lagi sieh” keluar dari bibirnya yang warna pink dan manis itu . “Ternyata dia pengen aku menghubunginya, tanya kabar, dan laen laen”: pikirku<br /><br />“Hehe gak itu anu, sibuk dengan kuliah”:gw<br />“Halah..paling juga sibuk ama cewek, gak mungkin sibuk ma kuliah :Jawabnya dengan senyum.<br />“Gak kok, gak ama cewek, ada kesibukan sendirilah ”:gw<br />“Trus gimana dengan kuliah kamu? Kapan wisudanya? Kalo udah wisuda, jangan lupa ngajak makan makan ya, buat ngerayain.. :Restu<br />“Ok deh..sep lah:gw<br /><br />Gak terasa ngobrol ama dia berjam-jam gak habis topic, obrol masa – masa yang lalu, tapi pada saat kutanyakan mengenai pacarnya itu, dia nunduk lesu dan murung.<br /><br />“ikh kenapa nih cewek, kok lesu gitu waktu kutanyakan mengenai pacarnya”: pikirku<br />“Waduh..udah jam 6 sore. Waktu gak terasa ya Tino…”:Restu<br />“Iya nieh..”:gw<br />“Ya udah..aku pamitan dulu ya mau pulang, takut kemaleman”:Restu<br />“Jam 6 kok udah takut , aku harap ajakan ku ini dia meng-iya kan”: pikirku<br />“Aku antar pulang ya, biar gak takut kalo dijalan”:gw<br />“Ok”:Restu<br /><br />Kuantar dia pulang, tanpa pamitan ama si Rudi itu (batang hidung nya juga gak kelihatan, asik ngobrol ama temen-temen).<br /><br />Selama diperjalanan menuju ketempatnya banyak hal hal yang menarik yang kami perbincangkan, emang gak bener bener ngebosenin hihihi. Sesampai ditempatnya, dia mengajakku masuk untuk beristirahat sejenak sambil menawarkanku minum air putih.<br /><br />“Silahkan masuk Tino, anggap seperti di rumah sendiri aja ya, mau minum apa? Jus, teh, susu, kopi? Atau apa?”:Restu<br />“Ya kalo aku sih apa aja gak papa, tapi kalo bisa permintaan aku mintanya..hem… CAFFUCINO bisa gak tu? “<br /><br />Sambil menunggunya aku melihat lihat foto di ruang tamunya, “restu emang bener bener berubah, ckckckc: pikirku. Sejak saat itu pikiranku udah melayang layang tanpa karuan. Aku membayangkan membelai rambutnya, memeluknya serta membayangkan berhubungan seks sama dia. Emang aku kalau melihat yang enak enak dipandang selalu berpikiran kotor.<br /><br />“Tino, silahkan diminum nih..”:Restu<br />“Oh, terima kasih”<br /><br />Dalam suasana yang sepi ini aku jadi bertingkah aneh, gak tau kenapa, kami diam sejenak gak tau lagi mau ngapain.<br /><br />“Tu, pada kemana nih keluargamu?, adik, ayah dan ibumu”:<br />“Pergi ke Jogja, ada keluarga dari ibu yang menikah disana, Restu juga diajak sih ikutan, tapi kemarin Restu gak enak badan, jadi gak jadi deh ikut.”:Restu<br />“Ke Jogja ya, eh ngomong-ngomong ceritain dong gimana statusmu sama Ardi pacarmu itu, trus kenapa tadi waktu dilokasi reunian kutanya tentang Ardi kamu malah diam membisu, dan gak berkata apa-apa. Cerita dong tu, jangan diam aja, aku kan teman mu, udah kenal lama, misalnya kalo ada masalah, aku bisa ngasih solusi atau jalan yang baik gitu, dan kmu bisa cuhat ko ama aku”:<br /><br />“Hem…”:Restu diam sejenak gak tau apa yang dia pikirkan<br />“Ayo cerita, jangan bengong…hehee”<br />“Gini no, aku gak ada hubungan apa-apa lagi sama Ardi, Aku udah mutusin dia”:Restu<br />“Kenapa? Kok bisa”:gw<br /><br />“Awalnya sih aku memang bener-bener cinta bangat ama dia, tapi semenjak ada temen kantornya yang baru cewek, dia udah berubah. Semenjak itu aku udah ada pirasat bakal ada sesuatu yang gak enak, Dan pirasatku gak meleset, Waktu pulang kerja, aku menuju tempat kantornya, aku melihat dia mengantarkan temen kantor barunya itu pulang, secara bersamaan ku ikuti dari belakang. Sangkin penasarannya, aku mengikutinya sampai kerumahnya, saat dirumah si cwek aku meleihat mereka dari jendela yang tirai nya terbuka, bercumbu bermesraan di ruang tamu. Saat itu aku sangat sakit hati, sedih, melihat kelakuan si Ardi, Semenjak itu aku memutuskan putus hubungan dengan Ardi. Dengan tangisan air mataku kuambil hp dari tasku, sambil gemetaran ku telpon dia”:Restu menceritakan sambil mengeluarkan air matanya.<br /><br />“Sungguh wanita yang dihianati, tega sekali si Ardi ini menyia-nyiakan cintanya, padalah wanita ini cantik, ckck, dasar laki laki playboy”: pikirku<br /><br />Restu melanjutkan ceritanya “”Ardi, km lagi dimana say?” aku berpura pura gak tau, dia menjawab lagi masih dikantor, waktu ditelpon itu kau berbicara terus terang ama dia, kalo hubungan ini gak bisa lagi diteruskan, dan aku terus terang klao aku udah mengikutinya dari belakang, blak-blakan aku bilang kalo dia bersama cewek temen kantornya itu bercumbu, Ardi gak bisa apa apa lagi, Ardi mati kutu saat kata kata ku dia dengar, sejak saat itu Ardi gak menghubungiku, dikesendirianku aku menahan sedih yang luar biasa, gak ada teman curhat, gak ada yang bisa diajak bicara, yang ada dibenakku hanya *kenapa bisa terjadi seperti ini kepadaku?*”:Restu<br /><br />Restu mulai mencucurkan air matanya sambil tersedu-sedu menceritakan kisah cintanya pahitnya sama Mantan pacarnya.<br /><br />Aku mencoba menenangkan Restu, kudekati Restu sambil memeluknya dari sampingnya, “sabar aja, mungkin ini sebuah cobaan buat kamu, kamu harus menghadapinya dengan baik, kali aja ini jalan satu-satu nya buat kmau, dan mungkin itu bukan jodoh kamu, kamu harus tegar ya Restu..”:gw<br /><br />“Iya Tino, makasih. Kamu memang teman yang paling setia yang tau gimana perasaanku”:Restu.<br /><br />Kedua tangan restu melingkari pinggangku dari kiri dan mempererat pelukannya, payudaranya terasa bangat hangatnya didaerah dadaku “wuih…”<br />Secara reflex ada yang berontak dari bawah…”waduh..nih adik udah brontak belum di apa-apain”: pikiranku.<br /><br />Aku juga gak mau ketinggalan saat-saat momen romantis ini. Kuikuti gerakannya sambil memeluk dia balik, kupandangi wajahnya sambil menghapus air matanya dengan tangan kananku.<br /><br />“Udah..jangan nangis lagi, aku disini kok, Sekarang km udah puas kan ceritanya, km udah curhatin semua isi hatimu yang retak itu. Mulai saat ini aku mohon km jangna mmenutup dirimu lagi ya. Dan jangan jangan bersedih lagi”:gw<br /><br />Sambil mengucapkan kata-kata itu, mataku saling memandang dengan Restu, tatapannya seakan-akan meminta sesuatu untuk membahagiakannya. Apapun itu, otakku udah miring dan berpikir negative. Disituasi yang seperti ini aku memang memanfaatkannya, tapi apa boleh buat, suasana udah mendukung, lokasi sangat sepi, “akh bodo amat lah”: pikirku.<br /><br />Berlahan-lahan kudekatkan mukaku sama dia, sambil menatap matanya, pelan…pelan…kukecup bibirnya yang warna pink, lembab rasanya mungkin baru nangis itu . Dia hanya diam aja, dan menikmati ciumanku dibibirnya. Tanganku mulai bergerak memegang pipinya, mengelus rambutnya, lehernya, lalu turun ke payudaranya yang berukuran 36. Sambil meremas payudara sebelah kanan, ciumanku masih melekat dibibirnya (kayak udah di lem). Secara berlahan kuturunkan tanganku diantara belahan pahanya, pas ditengah tengah ujung pangkal pahanya yang masih pakai celana jins.<br /><br />Tersentak aku kaget, dia melepaskan ciumanku, lalu dengan sangat keras sekali memberikan jurus lima jari ke daerah pipi kananku, “PLETAKK“ tamparan mesra”: pikirku<br /><br />“Kamu kurang aja ya Tino, ngambil kesempatan dalam kesempitan, apa sieh maksud kamu dengan semua yang km lakukan tadi?”:restu marah sangat.<br />“Maaf, aku gak bermaksud apa-apa, aku kira kita sama-sama mau melakukannya, maafkan aku Restu”:gw<br />“Keluar…keluar aku bilang”:Restu mengusirku sambil marah.<br />Tapi saat aku menatap dia, air matanya keluar lagi….<br />“Kenapa sih tuh cewek, sinting bangat, orang tadi dia menikmatinya..huh…dasar wanita aneh”: pikirku<br />Perjalanan pulang aku dihadiahi cap lima jurus tangan sakti.<br />Sesampai dikosanku…aku memikir hal hal moment yang indah tadi,<br />“Hem..coba kalo dilanjutin tadi ampe selese, pasti aku laki-laki yang paling bahagia dibumi ini (perasaan gw sih gitu, yang paling bahagia di bumi lah J) )<br />Sambil melamun, aku merasakan aneh pada pipiku, aku bercermin dikaca. Adooeeewww….ternyata ppipi kananku bengkak :-S<br />Waakakakka, baru sadar aku boz<br />“Akh biarlah, ini kenang-kenangan terakhir dari Restu, sambil tiduran aku membelai belai pipiku (bekas lima jurus tangan sakti tadi=tamparan bozzzz)<br /><br />Tiga hari kemudian tepatnya hari Selasa, aku sibuk, ngerjain tugas dari kampus banyak bangat, wah pengen terjun ke jurang rasanya ngeliat tugas numpuk gene.<br />Waktu itu aku sangat serius sekali ngerjain tugas ini, biar cepat-cepat selesai.<br /><br />“tidudit..tidudit…” (*suara hp jadulku berbunyi)<br />“Hy Tino, *lagi dimana, ngapain, ama siapa*”:begitulah isi sms dari Restu. (waduh, nih sms kayak iklan aja, kalo gak salah jawabnya **dirumah, Nonton, Sendirian** kok nyasar ke iklan)<br />Seneng deh, ada sms dari Restu.<br />“Berarti ada kesempatan buat gw ngedeketin tuh cewek cakep”: pikirku,<br />“tidudit..tidudit…” (*suara hp jadulku berbunyi lagi, cihuiiii dari Restu lagi)<br />Belum aku balas sms tadi, sms nya dating lagi.<br />“Maav y kjdian kmrin, aq bnr2 minta maav ama q-mu, aq aqui, aq emang egois, kl q-mu da wkt, dtng k t4 aq jam 8 mlem.”:begitulah sms yang kubaca di hp jadulku.<br />“OK”:kubalas ke Restu, singkat, padat berisi. (*maklum dulu nilai bahasa indonesiaku ya…bisa dibilang ditengah-ditengah)<br />Dengan berburu waktu, aku mengerjakan tugas semangat,<br />“Ayo Tino kamu bisa.”<br /><br />Seakan-akan kalimat itu datang dari suara Restu, membuat semangat 45.<br />Sangkin semangatnya tugas yang kukerjakan di kertas A4, blepotan, tulisan kayak cacing, coret sana coret sini.<br /><br />Tak terasa juga, waktu udah jam setengah 6. Tugas belum selesai, “akh peduli amat, besok juga bisa dikerjain tugasnya”: pikirku<br />Sesampai dikosan, aku melemparkan tasku beserta tugas-tugas yang kukerjakan tadi, berhamburan sudah, sangkin buru-burunya mengejar waktu ini.<br /><br />Berselang waktu tibalah aku di tempat Restu tepat jam 07.45 WIB<br />“Hehehehe…gak sia sia aku diajarkan oleh guru mengenai ketepatan waktu”<br />Menekan tombol bel rumahnya, jantungku berdetak begitu kencang.<br />“Kenapa ya, kok bisa gini, gak biasanya”<br />“iah, bentar..”:Restu<br />Mungkin dia udah tau kalo tamu itu adlah aku.<br />“crecek..crecek”:Bunyi suara kunci pintu nya dibuka.<br />“Wew…”::aku merasa kagummelihatnya memakai rok, and baju (biasanya dia gak suka kyk gitu)<br />“Wew..”:<br />“Kenapa no, kok kayak kaget gitu ngeliat aku?, mauk aja”:<br />“Oh, iya..”:gw<br />Aku masuk kerumahnya, tapi memang rumahnya masih tetap sepi, gak ada siapa-siapa.<br />“Duduk Tino, pertama aku mau minta maaf ama kamu ya, atas kelakuanku hari Sabtu kemarin”:Restu<br />“Mengenai apa?, setauku kamu gak salah apa-apa kok, malahan aku yang harus minta maaf.”:gw<br />“Jadi gimana?”<br />“Gimana apanya?”:gw<br />“Gimana dengan pipi kamu?”:Restu<br />“oghhh,,gak, gak papa kok:gw ( padahal tamparannya sakit bangat , sampe ninggalin bekas jarinya<br />“Bentar ya Tino”:dia menuju arah dapur, setelah dari dapaur membawakan 1 botol minuman Anggur Merah, (maaf, bukannya sombong, hanya ini minuman yang kutau :| ), sambil menyalakan tv, dan memainkan musik Air Supply - Making Love.<br /><br />“Untuk permintaan maafku, aku ajak Tino malam ini enjoy ama Restu”:Restu<br />“Maksudnya dia apa ya?”:bingung juga aku<br />Sambil menaruh minuman itu ke gelas kecil “nih no, satu buat aku, satu buat kamu”:<br />“Cherzzzzzzzz”:tau lah apa yang ku bilang, aku hanya mengikuti kata-kata dia ajjah.<br />Ngobrol pajang lebar, “cherz” demi “cherz” bersarang keperutku.<br /><br />Dalam hal ini aku memang kalah dibuatnya, kepalaku udah pusing. Restu mendekatiku berlahan-lahan, dan membisikkan..”Kamu masih marah gak ama akuw..”<br /><br />“Gak, aku gak marahhh, kamu beda bangat hari ini tu, cantik bangat kamu make pakaian dan rok mu itu, biasanya kmu gak suka make rok ama baju”:jawabku sambil senyum+memujinya.<br />“Benerkah, makasieh…Tino….”:sambil memelukku dari kanan.<br />Lagi-lagi Restu menuangkan minuman dan mengadakan “cherz” lagi, bener-bener<br />Pandanganku bener-bener udah kabur,<br /><br />“Aku bener-bener sayang sama kamu Restu, aku tulus mencintaimu, jika aku memang berjodoh sdama kamu, aku akan mendampingimu sampai kematian yang memisahkan kita”:begitulah kalimat yang kuingat dann keluar dari bibirku, gak tau karna udah pusing bangat atau enggak, yang jelas keluar begitu saja.<br />“Benarkan Tino… ..aku mau kok jadi pendampingmu.<br />“Terima kasih sayang”:jawabku, dalam suasana yang begitu aku senang sekali bercampur pusing<br /><br />“Aduh pusing bangat nih say, tolong pijitin kepalaku iah”:menyuruhnya memijat kepalaku. Dia merubah posisinya tidur, aku sambil menelan ludah melihat posisi na dan dadanya yang putih agak menyembul karena kancing atasnya sudah terbuka, apalagi kaki kirinya yang lembutnya itu bertekuk dengan kaki kanannya spontan paha mulus dan cd-terliat (*kalo ngeliat gene-genean aku merasa seger kembeali, gak pusing lagi)<br /><br />Karena terus-terusan pemandangan seperti itu ditambah lagi dengan gerakan tubuhnya. Aku bener-bener gak tahan dwehhh, aku mulai memegang pahanya, mulai menelusuri daerah pahanya sampai ujung pangkal pahanya, kuelus vaginanya dari luar celana dlamnya.<br /><br />Dia mengerang dengan agak gemetar ketika jari telunjukku menekan dibagian tengah vaginanya dari luarcelana dalamnya.<br /><br />"Santai yank, kita hanya berdua disini.. aku udah dari dulu jatuh cinta sama kamu, tapi kamu lebih memilih Ardi dari pada aku, tapi gak apa-apa itu semua sudah kita lewati”:gw<br /><br />Aku mulai turun ke pahanya, menjilati pahanya yang putih mulus, sangkin nafsuku kepalaku kumasukkan kedalam roknya, Kelakuannya sangat sensitive, mencengkram sprei dan menjambak rambutku saat lidahku sampai ke pinggir-pinggir pangkal pahanya. Bukan hanya bibir vaginanya yang kujilati, tapi lidahku sudah bersarang masuk ke liang vaginanya.<br /><br />Kutarik kepalaku keluar dari selangkangannya bersamaan dengan itu pula celana dalammya ikut kutarik lepas. Aku dekap tubuhnya posisinya daro belakang dan berbaring menyamping. Sangat lembut aku membelai vagina yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Dam tangan satu nya naik ke payudara, Dia semakin mengerang ketika tanganku menyusup seperti James Bond ke balik bra-nya kemudian meremas daging kenyal itu. Kubisikkan sesuatu kata-kata mutiara buat Restu<br /><br />“Sayang memekmu bagus bangat, terlebih-lebih payudaramu ini, aku sangat terangsang sayang..” Itulah kata-kata mutiara yang kuucapkan ditelinganya.<br /><br />Tanganku meremas, memilin. Aku mencium lehernya dan menjilati kuping nya, Rintihan dan desahan keluar dari multnya. Bahkan menjerit pendek waktu remasanku di bagian payudaranya. Aku menyedot dengan keras di payudaranya sehingga meninggalkan bekas-bekas cupangan. Lalu bibirku kuarah kan ke bibirya sehingga dia tidak bisa mengerang lagi, aku menciuminya sangat gemas.<br />Kulepaskan dekapanku dan melepas ikat pinggangku yang berwarna hitam ini, lalu membuka celana jins ku berikut kolorku. Keluarlah kontolku dari sarangnya, lepas dari pemberontakan, bebas dari penjara segitiga.<br /><br />"Yank, hisapin dong yank..ya please….”:kubisikkan sangat memohon kepada Restu.<br /><br />Restu hanya tersenum menandakan iya. Dia segera memegang kontolku dan segera memasukkannya ke mulutnya yang merah,imut, dan mungil itu Lalu mulutnya mengocok kontolku secara berirama. Secara bersamaan tangan nya aktif mengocok ataupun memijati buah pelerku..<br />Aku juga ikut serta merasakan tubuhnya, kupelintir putingnya, ramas, pilin-pilin (*kesempatan ini jarang terajadi=pikirku).<br /><br />Kurang lebih delapan menit, aku melepaskan kontolku dari mulutnya. Karna takut kau cepat keluar, aku menghentikannya. Aku berpindah posisi di antara kedua belah pahanya dengan penis terarah ke vaginanya. Bibir vaginanya kusibakkan sehingga mengganga lebar siap dimasuki dan tangan yang kananku membimbing penisku menuju dunia surgawi.<br /><br />“Pelan-pelan ya yank”: Bisiknya<br /><br />Kontolku menancap perlahan-lahan di dalam vaginanya. Seolah olah Restu memejamkan mata, meringis, dan merintih menahan rasa perih akibat gesekan benda itu pada miliknya yang masih sempit. Aku memaksa perlahan-lahan untuk memasukinya. Baru kepalanya saja yang masuk matanya sudah memejam. Aku merasa kasihan melihatnya begitu, aku aku membuat starategi [BTP] yaitu = Berlahan Tapi Pasti. Berlahan lahan aku menusukkan kontolku kedalam vaginanya, trus keluar, trus masukin lagi. Keluar lagi, masukin lagi, begitulah secara pelan-pelan tapi pasti. Semakin lama semakin dalam juga yang masuk.Kini sudah setengah yang masuk, aku mulai memompa nya sampai akhirnya bles….masuk jg kontolku semua ke dalam vaginanya.<br /><br />“Akh..akhirnya berhasil juga”: pikirku<br /><br />Desahannya mulai berubah jadi rintihan nikmat. kontolku menggesek dinding-dinding vaginanya, semakin cepat dan semakin dalam. Itu membuatnya merasa sakit bukan main dan Restu menyuruhku berhenti sebentar, Tapi aku yang sudah nafsu tidak menghiraukannya, aku malah menggerakkan pinggulku lebih lebih lincah. Sejenak dia menggelincang keenakan. Aku menghentikan geraknku sebentar.<br />“Kenapa sayang?”:gw<br />“Gak pa pa yank, km pompa terus vaginaku. Pokoknya malam ini tubuhku, dari rambut sampai kakiku adalah milikmu”<br /><br />Genjotan yang kutancapkan dan pompaan ke vaginanya sangat dia nikmati dari tatapan pandangannya, aku melepaskan dan melemparnya. Sambil mengubah posisiku, aku membuka bajuku. Kembali aku melanjutkan aktifitasku melakukan pompaannya ke vagina mungilnya, kali ini ditambah lagi dengan cupangan pada leher dan pundaknya sambil meremas payudaranya menambah sensasi yang luar biasa buatku. Genjotanku semakin kuat dan bertenaga, terkadang diselingi dengan gerakan memutar yang membuat vaginaku terasa diobok-obok.<br /><br />“Tino…noo..lebih kenceng lagi genjot…akh”<br />“Kurang kenceng…kurangg ..akhh”<br /><br />Sambil kupegang payudaranya dan memper-erat pelukanku dari belakang, aku mulai mempercepat gerakanku maju mundur, tidak lama kemudian, Restu mulai menunduk kekasur dan memegangi sprey kasur dengan erat.<br />Tidak lama kemudian “Tino aku gak tahan lagi, karna perbuatanmu, kamu bener-bener hebat dalam hubungan sex, akh tino, percepat gerakanmu sayang, please…”<br /><br />“Santai sayang, dunia ini milik kita sekarang,”: mendengar perkataan yang diucapkannya, aku bangga dibuatnya, bangga akan sesuatu yang ada dalam diriku, dengan kebanggan itu aku mulai mempercepat lagi gerakan maju mundurku dngan berirama”<br /><br />“plak..plok,,,,plak,,,, suara yang terdengar dari hantaman kontolku dari belakang, suara itu sangat membuatku kagum dan tidak mau menghentikan gerakan tersebut, tiba-tiba Restu mulai mengejang dan tidak berkata apa-apa, aku merasakan air panas yang keluar dari vaginanya telah merembes ke kontolku, orgasme nya sangat luar biasa, sampai sampai pahaku kena air maninya yang muncrat sana muncrat sini, akhirnya Restu kalah dalam pertempuran ini.<br />Lalu aku diam sejenak menikmati dia orgasme. Dalam keadaan begini aku takut dia apa apa, ku mencabut kontolku dari vaginanya, dan mengangkat badannya ke kasur lalu menelentangkannya. Kira kira Restu mencapai orgasme 20 mnt. Tubuhnya mengejang seperti penyakit ayan , kukunya sampai menggores punggungku, cairan kenikmatanku mengalir deras.<br /><br />“Sayang,,sayang,,,Kamu tidak apa-apa sayang?”:gw<br />“Iya sayang..aku tidak apa-apa”:Restu berkata sangat pelan sekali sambil tertawa manis.<br />“Kamu bisa melanjutkannya, seluruh badanku ini milikmu saat ini”:Restu<br />“Baiklah sayang, aku akan menuntaskan ini semua.”:gw<br /><br />Mendengar perkataanya begitu, semangat kembali muncul dalam diriku.<br />Kupegang kedua betisnya kakinya yang lembut itu, dan pelan-pelan kuangkat keduanya, terlihatlah vaginanya yang warna pink itu masih berlumuran air mani sisa sisa dia orgasme..”anjret gila bangat ya vagina nih cewek, pink gitu, enak bangat dilihat ”: pikirku<br /><br />Dengan lembut aku membersihkan sisa-sisa air mani didaerah vaginanya dengan sprey, lalu dengna berhati-hati dan sangat pelan sekali, aku ulangi “dengan sangat pelan sekali” aku memasukkan kontolku ke vaginanya, sensasi itu sangat luar biasa bagiku, bisa anda bayangkan sekarang, “wiuhhh”<br /><br />“Memulai genjotan-demi genjotan kontolku memasuki vaginanya, Restu hanya diam asaja menikmatinya. Kupegang kedua betisnya dan kujepit diantara dadaku, sambil menikmati sensasi ini, aku mempercepat lagi genjotanku.<br />“Tino..kmu kuat bangat”:senyumnya. Lalu kuturunkan kakinya di kasur, kudekatkan bibirku ke daerah yang kau sukai dari dirinya, dan menjilati lehernya, pipinya, telinganya, tak luput aku menjilati payudaranya yang warna pink itu, remasan demi remasan aku kerjain dia.<br /><br />“Ss.hh..Tino..enak bangat yang, masukin lebih dalam lagi yang..genjot dengan sekuat tenagamu”:ngomongnya sambil keenakan. Dia merintih-rintih, mendesah dengan suara-suara aneh yang gak aku mengerti. Saat kutindih semua posisi badanku ke dia, sambil menggenjot, kepalanya berkeliaran kekiri ke kanan, sampe-sampe rambutnya menutupi wajahnya, mencakar-cakar punggungku, meremas pantatku dengan kuat, lalu tangannya meremas payudaranya.<br />Aku menarik tangannya dan menaruh ke pantatku. Bermaksud untuk mencicipi putting payudaranya, jilatan demi jilatan terjadi.<br /><br />Tak lama kemudian aku merasakan lahar yang lama kupendam pendam, panas birahi yang ada dalam diriku akan segera keluar.<br /><br />“Sayang..aku mau keluar lagi….:sambil berbisik<br />“Kalo km mau keluarin, keluarin aja didalam”:Restu<br />“plek..plak,,,,plok,,,,kupertahankan posisiku, “sayang aku gak tahan lagi,,, dia memegang, menahan dan menekan kuat pantatku dengan tangannya. Aku berusaha menggenjot dan melawan secara pelan-pean. “ser…ser….serrr…”: panas terasa dalam kontolku, kalo aku bayangin begitulah suara yang keluar meluber melalui vaginanya, vaginanya sangat belepotan air maninya, kugenjot terus berirama maju mundur, dan akhirnya saatnya tiba mengeluarkan benih benihku didalam vaginanya..crott..crott…crottt crott.crot.crot: beberapa semprotan mendarat dirahimnya.<br /><br />Secara belahan-lahan genjotanku kuhentikan, dan mengambil posisi tidur disampingnya.<br /><br />Sambil memegang dan memeras payudaranya aku berbisik didekat kupingnya<br />“Gimana sayang?, aku hebat ya?”<br />“ Iya. Kamu hebat, aku kalah sayang….”<br /><br />Sejak saat itu, kami saling melayaninya kapanpun dan dimanapun ada kesempatan.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-75783082970074817702010-04-15T22:14:00.001-07:002010-04-15T22:14:47.057-07:00Kenangan Di Bekas Tempat KoskuTahun 1996, aku baru saja akan memulai semester baru di sebuah perguruan tinggi negeri di Jogjakarta, liburan semester panjang baru saja selesai ku lalui di Kota Hujan Bogor di rumah kedua orang tuaku.<br /><br />Liburan yang menyenangkan, yang memberikan kesan pertama seksualku di kota bogor, bersama dengan teman-teman smu ku dulu.Aku sebenarnya enggan untuk kembali ke kosanku, aku masih ingin menikmati dan menambah pengalaman seksualku, yang selalu membuatku merasa ketagihan.<br /><br />Saat kembali ke kamar kosku, terlihat kamarku begitu rapih, sama seperti pertama kali ku tinggalkan saat selesai menyelesaikan uas semester genapku.<br />Tak lama terdengar suara wanita tertawa di luar kamarku, aku bergegas keluar, ternyata ada penghuni baru di kontrakan kosku. Sambil berpura-pura ke kamar Andi, aku memperhatikan kamar lisa yang kulewati. Lalu lisa teman kosku memanggilku.<br /><br />“Tom, kenalkan ini Santi anak baru di kosan kita “. sahut lisa teman kosku yang sudah tinggal 1 tahun lebih di kamar itu.<br />“Tommy,” sahutku sambil mengulurkan tanganku<br />“Santi ” sahutnya sambil menjabat tanganku diiringi senyum manisnya.<br />“Dia anak hukum tom, semester 5 sekarang ” lisa bercerita tentang santi<br />“ooh.. aku di ekonomi, sekarang semester terakhir,” sahutku<br />“udah nyusun?” tanya santi<br />“belum, masih ada 15 sks yang harus ku ganti dulu ” jawabku.<br /><br />Singkat cerita kami mulai bercerita tentang diri kami masing-masing, aku tak henti-hentinya menganggumi kecantikan santi, wanita asal jakarta, saat itu ia baru saja menginjak umur 20 tahun.<br /><br />Tubuhnya putih mulus, payudaranya terlihat indah ditutupi kaus singlet berwarna putih, pahanya terlihat putih terawat, dia sangat seksi dengan penampilannya kaus singlet putih di teruskan oleh celana pendek berpola kotak-kotak miliknya.<br />Tak terasa si jagur milikku mulai terasa bangun karena tak henti-hentinya aku memperhatikan tubuh indah santi.<br /><br />Keesokan harinya, seperti biasa aku menyalakan motor bebek astrea hitamku untuk menuju kampus, saat motor keluar dari pagar rumah kosanku, terdengar suara halus wanita mencegahku untuk pergi.<br />“tunggu ” sahutnya, “boleh aku ikut ?” tanya santi yang baru saja kusadari dia telah berdiri di depan pintu. Tak lama kemudian ia duduk di belakangku, tangannya melingkari pundakku.kamipun bergegas menuju kearah kampus.<br /><br />Selang 1 bulan kemudian, tak terasa hubunganku dengan santi semakin akrab, kami sering kali bercanda satu sama lain, aku merasakan getaran rasa suka yang hadir di kalbuku. Selepas uts, saat itu seorang teman kosku ulang tahun, ia memutuskan untuk mengadakan pesta kecil di kosanku, tentu saja ku sambut dengan riang, memang salah satu kebiasaan di kosanku adalah mengadakan pesta minum-minuman keras. Hampir seluruh penghuni 20 kamar di kosanku, sangat menggemari minuman keras, tak terkecuali para wanitanya. Maklum, kosanku memang terkesan bebas, pemiliknya hanya datang 1 bulan sekali untuk mengambil setoran sewaan kamar kami.<br /><br />akhirnya malampun tiba, Doni membawa beberapa botol minuman keras, aku menyumbang 2 botol ukuran sedang Jack Daniel’s yang kudapat dari teman-temanku di clubing, Andi menyumbang beberapa gram daun kenikmatan.<br />Akhirnya kamipun mengadakan pesta kecil untuk doni, lisa ikut serta, dan sungguh mengejutkan, Santi pun ikut serta,saat minuman habis, Doni mengeluarkan lagi cadangan simpanannya, begitu juga dengan diriku, kembali pesta kami lanjutkan, kami tertawa - tawa, sambil mendendangkan beberapa lagu dengan gitar butut milik Rudi.Terasa kepala mulai terasa berat, aku telah menghabiskan beberapa minuman keras, dan 2 linting daun haram bawaan andi, terlihat mata santipun mulai memerah, menandakan ia mulai on, satu per satu teman teman kosku mulai tumbang ke kamarnya masing masing, akhirnya aku memutuskan untuk naik ke atas menuju kamarku, yang terletak di lantai 3.<br /><br />Didalam kamar, saat mulai kurebahkan tubuhku, terasa tak hanya kepala yang mulai berat, namun hasrat seksku mulai muncul, hasrat yang telah terpendam kurang lebih 3 bulan terpendam sejak aku meninggalkan kota bogor, pada saat liburan, hampir setiap hari kusalurkan hasratku kepada imel teman sekolahku dulu. Ia adalah wanita pertama yang memperkenalkanku kepada hasrat seksual.<br />Tak terasa hampir setengah jam aku termenung, sambil menikmati susu ultra yang tersisa tinggal 1 dus di kamarku, ini caraku untuk menurunkan kadar alkohol di dalam tubuhku, dan memang selalu berhasil, namun ternyata tidak untuk hasrat seksku. Pikiranku melayang sejenak, terlintas wajah Santi yang cantik menggugah anganku.<br /><br />ku lihat jarum jam menunjuk tak jauh di bawah angka 2, sudah hampir 1/2 3 pikirku, tapi karena esok adalah hari libur aku tak perduli.<br /><br />Telingaku mulai menangkap keheneningan di luar kamar kosku, menandakan para penghuni kosku mulai terlelap tidur dikamarnya masing-masing.<br />Saat ku langkahkan kakiku menuju tangga, untuk mengambil air putih di dapur bawah, pikiranku iseng untuk menuju kamar Santi yang berada di ujung lorong, saat ku coba membuka pintunya ternyata tidak di kunci.<br /><br />Kumasuk kamar Santi, ku dapati tubuh santi tengah tergeletak di kasur, tubuh indahnya tergambar rapih di terangi oleh lampu kamar yang tidak di matikan, darahku mulai terasa naik ke otak, saat ku perhatikan dadanya yang membusung, seakan aku dapat membayangkan apa yang ada di balik kaos hitamnya itu.<br />Ku dekati ia, sesaat kuperhatikan wajahnya yang cantik, terlihat seperti lelah karena minuman yang telah di tenggaknya sekitar 4 jam yang lalu.<br /><br />Pikiranku mulai menginginkan untuk menikmati setiap bagian yang ada di hadapanku. Aku mulai mendekati, tanganku bergerak membelai rambutnya yang panjang sebahu, wajahku mulai mendekatinya, ku coba untuk mulai menikmati bibir indahnya yang terkatup rapat, terdengar suara dengkuran dari tenggorokannya.<br /><br />Kudaratkan bibirku di bibirnya, perlahan ku permainkan bibirnya, bagian atas dan bawah, bibir santi mulai membuka di luar sadarnya, seakan-akan memberikan keleluasaan bagiku untuk semakin menikmatinya,<br /><br />posisiku mulai tertidur di sampingnya, lidahku mulai mempermainkan rongga mulutnya, terdengar suara santi yang mulai mendesah,Saat santi membuka matanya, ia mendapatiku telah berada di sampingnya, mulutnya tersenyum, lalu kami melanjutkan ciuman kami,<br /><br />Tanganku mulai mencoba menyingkirkan selimut yang menutupi bagian bawah santi, tanpa ku sangka, ternyata santi hanya menggunakan celana dalam saja, terlihat pahanya putih mulus, menggambarkan keindahan sang pemiliknya, ku raba dan ku elus pahanya, Santi hanya mengerang,<br /><br />Tanganku mulai bergerak naik, dan mencoba menyusup ke balik celana dalam milik santi, Mata santi terpejam, ia membiarkan tanganku mulai memasuki daerah terlarang miliknya, ia seakan-akan menerima apa yang aku lakukan.<br /><br />Aroma alkohol di mulut santi membuat hasratku makin menggebu-gebu untuk menidurinya, ciumanku makin kulancarkan ganas dan liar, santi membalasnya.<br />Jari-jari tanganku memainkan daerah kewanitaan milik santi, terasa rambut halus berada di sekitarnya, namun aku hanya mendapati daerah yang ditutupinya tidak terlalu luas, entah berapa lama kupermainkan liang kewanitaan santi, sampai terasa lendir mulai membanjiri liang kewanitaannya.<br /><br />Tanganku mulai merayap naik, membuka pakaian yang melekat di tubuh santi, Santi membiarkan dirinya terbuka satu persatu, hingga akhirnya tubuhnya terlihat polos dihadapanku, nafasku kian memburu saat aku telah mendapati tubuh santi telah telanjang, aku mulai melucuti pakaianku satu persatu, hingga kami terlihat bugil bersama.<br /><br />Aku mulai mempermainkan puting payudara santi yang terlihat agak kemerah-merahan, sesekali ku sapu setiap bagian puting payudaranya, lalu ku gigit sesekali dengan lembut, kemudian ku hisap, tubuh santi menggeliat menikmati setiap gerakan lidahku, mulutku, dan tanganku, tanganku tak henti-hentinya meremas pantat Santi yang terasa kencang dan bulat.<br />Tubuhnya benar-benar menggairahkan.<br />“sshhhh mmmppphhhh” suara santi terdengar sesekali,<br />Mulutku mulai menuruni tubuh santi, ku coba benamkan wajahku di antara kudua pahanya, ku coba ciumi daerah sensitif milik santi,<br /><br />Nafas santi mulai memburu saat ku permainkan daging-daging diantara kedua pahanya dengan permainanku, ku coba untuk menjilati sisi-sisinya,<br />Menjilat,menghisap, dan menggigit menjadi menu utama permainan di sekitar kemaluan milik santi, cairan lendir yang keluarpun semakin banyak dari dalam vagina milik santi, terasa batang kejantananku makin mengeras saat mencium bau aroma daun sirih di sekitar kemaluan santi.<br /><br />Batangku telah menegang sempurna, akhirnya aku mulai menaiki tubuh santi.<br />“Tom” panggilnya lirih, namun matanya masih terpejam, menikmati permainan lidahku yang mulai beranjak naik kembali menyusuri payudara santi, lalu leher<br />“Oh .. tommmm,, sshhhh…” desahnya<br />Saat ku coba menaklukan pertahanan terakhir santi, ku coba memasukan penisku kedalamnya,<br />“akhhh …. sakit tom.. ” teriak kecilnya terdengar<br />“ssttt !! ntar yang lain bangun” sahutku menenangkannya<br /><br />entah mengapa aku merasa begitu kesulitan memasukan batangku ke dalam vagina milik santi, rasanya berbeda dengan imel, dulu seperti tidak terlalu sulit memasukan batangku ke dalam vagina imel , pikirku melayang<br />Akhirnya setelah terus berusaha, akhrnya aku berhasil memasukan seluruh batangku kedalam liang kewanitaan milik Santi.<br /><br />“aukkkhhhh…. sakitt tom…. akkkhhh, ” jerit santi tertahan saat kumasukan seluruh penisku ke dalam liang kewanitaannya,<br />Kupermainkan pinggulku, menyodok liang senggama santi, berkali-kali, sambil tubuhku menindih tubuh santi.<br /><br />Payudara santi yang berukuran 34 B, tak henti-hentinya ku hisap dan ku permainkan saat aku mulai menggenjot tubuhnya, gerakan yang diajarkan imel kepadaku saat 3 bulan yang lalu.<br /><br />“sshhh… ahhh… ohhhh…udahhh tomm.. aku nggak kuat… ssshh .. ahhh… sakit tom..” berulang-ulang santi berucap kepadaku,namun setelah beberapa saat ia mulai mengikuti iramaku, tak lagi ada rintihan yang keluar dari mulutnya, “ahhh..ahhh” hanya desahan lembut yang mengalir deras dari mulutnya.<br />Matanya kadang terpejam, kadang menatap lembut kearahku, sambil tubuhnya mulai dibanjiri keringat, begitu juga denganku.<br /><br />Setiap gesekan yang ditimbulkan di dalam tubuh Santi, aku merasakan sensasi nikmat, tak lama kemudian tubuh santi mengejang, tubuhnya seperti menggelepar, kepalanya mendongkak kearah atas, sehingga terlihat lehernya yang putih mulus terpampang di wajahku, tangannya mencengkram kuat kasur, nafasnya tertahan sejenak terdengar lenguhan panjang dari bibir santi “aaahhhhhhhhhh !!!” sesaat kemudian badannya berkelonjotan, terasa ada cairan yang keluar dari liang kewanitaannya, tak lama kemudian tubuhnya melemas, namun aku terus memacu tubuhku, memompa vagina milik santi, seakan-akan aku tak rela melepaskan batang penisku dari liang milik santi, aku memompa cepat tubuhnya.<br /><br />Kali ini aku mencoba melakukannya sambil setengah berdiri, tubuh santi setengahnya tergeletak di kasur, kakinya melingkar ke pinggangku, aku kembali menghujami penisku ke dalam vagina milik santi.<br /><br />di luar mulai terdengar suara adzan subuh, memanggil umat islam untuk menjalankan kewajibannya, namun kami masih terlarut di dalam kenikmatan seksual yang tercipta dari goyangan tubuh kami berdua.<br /><br />hingga akhirnya terasa batang penisku menyemburkan cairan kenikmatan, beberapa kali ku tembakan spermaku ke dalam rahim milik santi, sambil mataku terpejam, wajahku di penuhi keringat, mata santi terlihat sayu, aku melemas tak berdaya, hingga akhirnya aku terkulai di samping tubuh santi yang sudah lemas tak berdaya.<br /><br />Kulihat ada cairan darah berwarna merah mewarnai seprai kasur santi.<br />Santi adalah wanita perawan pertama yang kunikmati tubuhnya, ia memberikannya sukarela, ditengah-tengah pikirannya masih di pengaruhi alkohol yang diminumnya.<br /><br />Namun entah mengapa ada perasaan puas di dalam batinku.<br />Sejak hari itu, santi sering melayani nafsuku, berkali-kali kami mencuri kesempatan untuk saling menyalurkan libido kami masing-masing.<br />Lebih dari 1 semester kami melakukannya, hingga akhirnya santi pulang ke jakarta, karena mengikuti keinginan orang tuanya untuk menikah, ia berhenti kuliah karena orang tuanya menikahkannya.<br /><br />7 tahun berlalu, aku telah melupakannya, hingga suatu saat, saat aku sedang menikmati makan siangku di mal kelapa gading, aku berjumpa dengan santi,<br />Sejenak kami berbincang - bincang menanyakan kabar, sambil menanyakan sang suami, ternyata ia telah memiliki seorang anak laki-laki bernama surya. setelah selesai kamipun berlalu.<br /><br />Selang sehari setelah pertemuan itu, sebuah email kuterima dari Santi, saat ku baca isinya, ternyata anak laki-laki surya itu adalah anakku, buah hasil hubungan kami terakhir, ia menceritakan semua, namun ia tak pernah bicara kepada orang tuanya siapa yang menghamilinya, ternyata ia menikah karena ketahuan hamil, buah hubungan kisah cinta kami berdua.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-18523717284903964022010-04-15T22:09:00.000-07:002010-04-15T22:13:24.705-07:00Staff Manager Hotel Bintang TinggiJadi gini waktu itu gw berdua sama temen gw harus nyari hotel buat band yang manggung di acara sekolah gw. Kita berdua disuruh nyari di daerah pejaten,blok M,mahakam,ampera. nah,pas gw lagi tanya harga ke reseptionistnya dia bilang suruh ngomong langsung ke staff mangernya soalnya gw ngambil 16 kamar.Dan lo tau yang keluar disalah satu hotel itu staff manager yang behh bohay banget.<br /><br />mukanya cantik parah,tinggi udah kaya model 170-an lah,toket gede,waktu itu pake rok mini lah tapi pake stoking,pake baju blues yang ketat dah.pas gw lagi ngomong di sambil nulis otomatis di posisi dia rada nunduk dong.Disitu gw langsung ngaceng berat liat belahan toketnya yang pake BH warna item.<br />Abis itu dia kasih nomer HP biar gampang ngehubungin dia.<br /><br />Setelah keluar dari tuh hotel temen gw langsung ngomong yang engga-engga tentang tuh cewe. Dan gw juga bilang "wah,anjrit pasti tuh cewe jablay high class tuh" dia langsung bilang "iya lah pasti,tapi kalo cuma sejuta gw mau dah pake dia"<br />Soalnya emang bener-bener mantep deh bos.<br /><br />Karena hotel itu terlalu mahal jadi sekolah gw ga jadi pake itu hotel.<br />Setelah itu gw masih sms sama si mba sebut joan.Bisa dibilang dia TTM gw lah lagi juga kalo gw pacaran dia terlalu tua buat gw.Dan entah kenapa gw ngerasa ini cewek bisa dipake ato paling cipokan-cipokan aja karena umurnya yang udah 30-an jadi gw juga horny mulu bawaanya kalo ngeliat dia didukung dengan rok mini yang dia pake.<br /><br />Nah waktu gw lagi jalan ke mall bareng dia ada cewe yang sexy banget gw pikir umurnya 32.Entah kenapa gw sering horny kalo liat tante-tante sexy dibanding ama ABG.<br />“Heh,nan. Kenapa sih kamu tiap liat cewe mata kamu langsung melotot kayak begitu?” tegur mba joan.<br />“mba itu buta ya.Mba agak liat gimana bongsornya bodi tuh cewe??” balas gw cepat.<br />“Nan.. bisa-bisanya kamu nilai cewe dari jarak jauh begini” sambung mab joan “Itu mata.. apa teropong”<br />“Wah, kalau untuk urusan cewe aku nggak pake mata lagi.Nih, pake yang disini nih.. dibawah sini"sambil gw liat kebawah<br />"ih,kamu jorok nih pikiranya" dia bilang gitu<br /><br />Abis itu kita makan di restoran<br />di tengah makan kita ngobrol ngalor ngidul dia nanya<br />“Aku ini menarik nggak sih Nan?”.Gw sih ngangguk aja.Sambil ketawa kecil, “Lebih menarik kalo sekarang Mbak pake lipstik..”.<br />abis itu dia nyubit tangan gw<br />"Nan,mba ke toilet dulu yah"<br />keluar dari toilet dan dia duduk di samoing gw bau wangi menyergap pelan ke idung gw. Bibirnya udah diolesi lipstik.<br />“Cakep Mbak”. gw bilang.<br />“Bener?”, jawabnya manja.<br /><br />sehabis makan dan nonton kita menuju ke lobby mall<br />gw tanya ke dia "Mau pulang sekarang mba?"<br />"iya nih aku udah males jalan lagi"<br />di dalem mobil gw diem aja dan entah kenapa gw pengen banget ngerokok karena liat di dashboard ada rokok yang entah punya siapa ada di mobil Vios kesayangan gw<br />“Aku boleh ngerokok disini mba?”<br />"ya boleh dong ini kan mobil kamu..Apa mau dirokokin sekalian?"<br />Gw sedikit maul dan dia cuma ketawa-tawa<br />di mobil juga dia nawarin “Kamu mau Minum wine nanti di rumah mba?”.<br />"ngga mba aku kan nggak minum"<br /><br />Sampe rumah dia langsung ke dapur buat ngambil wine dan 2 gelas buat dia dan gw. Kemudian mba joan memberikan segelas wine buat gw, kami terus berbicara sambil menghabiskan minumanya. gw tetep ga minum tuh wine. Setelah itu gw tanyain tentang kerjaan dia tapi dia kok kayanya lagi males ngomongin kerjaan biasanya semangat.<br /><br />“Ada apa sih..”, sambil gw pegang pegang pahanya. Eh ternyata dia diam aja.<br /><br />Gw coba membangkitkan semangat gw bilang<br />"Mba,nonton DVD aja deh kalo gini,biar semangat" gw langsung jalan ke ruang TV sambil bawa winenya<br /><br />di saat itu gw berfikir inilah kesempatanya gw bisa dekatin dia dan menggodanya.<br />Di tengah-tengah film gw dan dia mungkin udah ngerasa ngantuk<br />dan gw bilang<br /><br />"mba disini ada kamar tamu ga?Aku udah ngantuk males pulang"<br />"aduh Nan,disini ga ada kan cuma ada 3 kamar kamar ade aku dikunci dianya pergi keluar kota kamar mama juga gitu ada kamar aku"bales dia<br />"yah,gimana yah ato engga kamar kamu ada 2 bed apa satu?”gw nanya dengan kecewa<br />“Kamarku Cuma satu bed tapi di bawah ranjang ada satu bed lagi jadi mungkin aku bisa pake, emang kamu mau sekamar denganku?” balas dia.<br />“Boleh kalo nggak ada kamar lagi” gw rada ngga percaya akan ucapannya.<br />“Tapi Mbak aku suka tidur telanjang paling Cuma pake celana dalam doang dan selimut, apa Mbak gak apa-apa? gw ngasih tau sedikit meyakinkan dia kebiasaanku.<br />“Nggak apa-apa siapa takut.. masalahnya aku juga kadang-kadang begitu juga”.Gw makin ga percaya nih sama omongan dia<br /><br />Di saat kita mau tidur kita selingin omongan kita dengan yang berbau seks.<br />Kali ini bener-bener kebuka semua ga kaya waktu di restoran.<br /><br />“Mbak kalo ngomongin seks kayak gini, cewekku dulu seringkali udah basah duluan”.<br />dia jawab "ah,cowok gampang banget dibuat hormat"<br />sambil ketawa-tawa dia bilang “Aku belum pernah dicium cowok Nan”.<br />“Ouhh..”, gw cuma bilang gitu. Gw ngeliat ke mukanya.Dia juga mukanya keliatan malu.<br /><br />Gw senyum dan gw pandang wajah mba joan terus, gw ngerasa bangga, gw peluk tubuh mba joan.Badan gw udah panas rasanya, kita udah saling berhadapan. Gw pandangi wajah mba joan, cantik sekali, gw cium lembut bibir Mba joan, kami berdua sudah saling melumat. Lama banget kita ciuman, ditambah lagi suasana yang begitu romantis bikin lebih tinggi gairah kita berdua.<br /><br />Habis itu gw cium telinganya. Ah ya.., ini kelebihan wanita,nalurinya tau bagaimana memancing nafsu lawan jenis. Bagian belakang telinganya itu udah wangi.Gw ngerasa nikmat.Gw cium lehernya, telinga lagi, leher lagi, pipi, bibir, telinga, leher, dan akhirnya tengkuk.<br /><br />Pelan pelan tangan gw masukin ke dalam roknya. Dia diam saja, malahan elusan ke penisku makin ditingkatkan frekuensinya gw ga sadar kalo tanganya udah ada di pensi gw. Tangan gw masih terus ngelus elus pahanya, dan gw beraniin untuk naik ke atasnya.Gw udah ngga ngeliat gimana bentuk dan warna CD yang dia pakai. selesai kita ciuman dia bilang<br /><br />“Nah gitu dong ngajarinnya, nan”, bisiknya.<br /><br />Gw lepas pakaian satu-satu yang di dipake Mba joan, gw cium lehernya lagi, Mba joan mendesah menikmati cumbuan yang gw beri, gw buka BHnya, gw remas dengan lembut tetek mba joan. Ciuman terus turun kearah buah dadanya, kujilati dan kuhisap tete mba joan, mba joanpun semakin mengeliat dan semakin keras desahannya.<br /><br />“Uh.. nandi.. Terus hisap sayang.. Uhh.. Enak.. Nan.”..<br /><br />setelah puas main main di buah dada mba joan ciuman gw pun turun keperutnya.Gw jilati pusarnya sambil tangan gw ini berusaha melepas celana dalam mba joan, yang manaa itu penutup terakhir di tubuhnya. Masih dalam posisi berdiri kujilati memek mba joan, kuhisap semua lendir yang keluar,gw begitu lembut memperlakukan mba joan.<br /><br />“Ah.. Nan.. nikmat sekali sayang, buka pakaianmu sayang”.<br />Jari jemari tangan mba joan dengan lincah melepas kancing pakaianku mungkin karena dia biasa ngetik. Satu persatu pakaian yang gw pake terlepas sudah. Akhirnya kita berdua sudah telanjang bulat. Dihisapnya puting gw, sambil tangan mba joan meremas remas kontol ku yang sudah sangat tegak berdiri.<br /><br />gw hisap dan jilat vaginanya yang harum, mba joan makin mengerang kenikmatan.<br />“Oh.. oohh.. mmhh.. ohhmm.. sayangg.. ohmm” jilatan gw makin liar dan semakin terasa kakinya mulai mengejang..gw makin mempercepat tempo jilatan maut dan dia mengerang semakin keras.<br /><br />“Oohh.. ehheehmm.. ohh.. aauuaa.. hhmm” ternyata dia telah mencapai orgasme yang pertama.Sedangkan gw belom ada rasa mau keluar pedahal udah 15 menit.<br />dengan dia dibawah lagi jongkok,gw kasih titit untuk mengulum batang kemaluanku. Dia ternyata ngerti kemauan gw.<br /><br />“Agh.. ohh.. agh.. ohh..”, erangannya.<br /><br />Tangan nakal gw kemudian gw masukkan kembali ke selangkangannya. Dimainkan mulutnya buat memutar mutar penisku. Lalu gw coba masukin titit gw ke lubang surga dunia ternyata Vagina Mbak joan serasa sempit karena tulang panggulnya yang kayanya mempersempit lubang kemaluannya. Akan tetapi gw ngerasaub nikmat yang luar biasa di titit ini dengan lubangnya yang sempit itu. Aku keluar masukkan penisku dan mba joan membuka lebar-lebar kakinya sambil menopang satu kaki ke dinding kamar.Gw makin ngerasain sensasi yang luar biasa ketika penis gw keluar masuk, karena dinding lubang vagina dan tulang panggulnya yang menggesek-gesek batang kemaluan gw begitu terasa sekali.<br /><br />“Ahh.”., rintih kami berdua, saat kontol gw masuk semua terbenam didalam lubang memek mba joan.<br /><br />Gw lihat gw liat mba joan memejamkan mata dan mengigit bibirnya menikmati sensasi yang begitu indah. Mba joan mengangkat pantatnya dengan perlahan sekali, menikmati gesekan batang kontol gw dengan dinding memeknya, kemudian diturunkan kembali dengan sangat perlahan. semakin lama goyangan naik turun pantat mba joan semakin cepat.<br /><br />“Akkhh..Nandi.. ampun.. enak sekali sayang.. kontol mu enak sekali sayang”.<br />mba joan terus menjerit mendesah berteriak menikmati sensasi nikmat dari pertemuan batang kontol ku dengan lubang memeknya. kontol ku yang begitu tegak perkasa terus menerus menerima gesekan demi gesekan dari lubang memek joan.<br /><br />“Iya.. mba, aku juga nikmat goyang terus mba”.<br />Kuremas tetek mba joan, aku angkat badanku kuhisap teteknya, goyangan pinggul mba joan makin menggila dan terkendali.<br />“Oh.. nan.. mba.. sudah nggak sanggup lagi..,mba mau keluuarr”.<br />“Ayo.. mba.. keluarin semuanya mba.. Nikmatin.. mba.”..<br />"nan.. Arrgghh.”., jerit mba joan, memek mba joan dengan kuat mencengkram batang kontol ku.<br />akhirnya kita berdua ngeluarin orgasme kita bareng-bareng<br />dengan titit gw masih ada di dalam badan mab joan gw cium lagi bibirnya<br />"enak mba?"tanya gw<br />"enak banget nan,aku masih mau ngelakuin lagi sama kamu"<br />"iya mba,aku juga mau besok yah bu"<br /><br />Akhirnya gw nggak berdaya beberapa saat disertai dengan kenikmatan yang tiada taranya. Dia telan semua spermaku, dan dikulum-kulumnya lagi penisku. Gw mikir, wah ini sudah tidak perlu dibersihkan lagi. Beberapa saat kemudian dia lepas kulumannya. Dia kemudian menuju ke kamar mandi, dan aku susul dia ke kamar mandi.Di dalam kamar mandi kita berdua masih ngelanjutin main-main kita tapi cuma sebatas sp-span dan ciuman . Kita kemudian makan, dan setelah selesai makan kita langsung tidur bareng disertai dengan mba joan.<br /><br />setelah itu kita berdua sering ngelakuin lagi di berbagai macam gaya dan lokasi.<br />Pernah di hotel tempat dia kerja bahkan pernah di toilet disko karena dia lagi mabok.<br />ternyata dari gw bilang dia jablay high class ternyata dia bispak dan ternyata ga cuma bisa cipokan tapi bisa lebihUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-63920618898137163912010-04-15T22:07:00.001-07:002010-04-15T22:07:51.215-07:00Guru Jutek Ternyata EnakNama gw Andre [setiap cerita nama gw berubah biar keren].Nah cerita ini ada waktu gw kelas 2 SMA.waktu taun ajaran baru ada guru baru sebut aja namanya bu anggun.Waktu upacara gw mah ga perhatiin muka ataupun bodynya.Tapi waktu gw di kelas ternyata dia guru fisika dalam pikiran gw kalo guru IPA tuh cewe gw ga bakal mudeng.<br /><br />Berlanjut penjelasan ke bodynya tuh guru setelah 1 bulan diajarin sama dia gw liat-liat ternyata dia tuh cantik banget dan toketnya itu loh!!!.Beuh,mantap banget umurnya 26, tingginya tuh kira-kira 163 cm dengan toket kira-kira 36B,pake kacamata,pantatnya sekel banget,rambut sebahu.Udah kaya guru di film bokep deh pokoknya.tapi ada satu yang gw keselin dari guru ini kalo ama anak yang berisik ato bandel di kelas dia tuh jutek banget tapi kebetulan gw pendiem kalo dikelas jadi dia biasa aja sama gw.<br /><br />Waktu itu gw ga masuk sekolah tapi hari selasa diumumin ada ulangan sedangkan gww gak tau apa-apa.Nah,disini gw putusin buat nelfon si bu anggun.<br />"bu,ini andre hari rabu ada ulangan yah?" gw nanya "iya ndre,rabu ada ulangan.kamu tadi ga masuk kan" jawab dia "ya bu,gimana kalo sekarang saya ke rumah ibu soalnya saya ga ngerti apa-apa bu" "mmm...yaudah jam 5 kamu ke rumah ibu" gitulah percakapanya.Rumah dia sama rumah gw ga jauh paling cuma 20 menit naik motor jadi gw gampang kalo ada pelajaran yang ga ngerti.<br /><br />Jam 4.30 sore gw ke rumah bu anggun 5 kurang gw udah nyampe.Nyamoe depan rumahnya gw telfon bu anggun biar dia bukain pintu rumahnya.Ternyata rumahnya bagus bro mungkin dia anak orang kaya kali tapi lagi kerja praktek mungkin.Begitu dia keluar gw bengong ngeliatin dia emang sih ga pake baju yang mini tapi ketat-ketat gitu.Dia pake celana panjang skinny kaya anak-anak gaul jaman sekarang pake kaos oblong ketat sampe toketnya keliatan lebih gede dari dia pake baju kerja.<br /><br />Skip skip...Pas gw lagi belajar dan gw lagi bengong dia nanya "kenapa ndre masih ga ngerti?" "udah si bu" jawab gw "mmm gimana nanyanya yah?"muka dia bingung "ndre,kamu pernah mainin burung kamu yah waktu di kelas?" "hah,engga kok bu" jawab gw malu "bohong kamu ibu pernah liat kamu masukin tangan kamu ke kantong celana terus kaya ngusp-ngusep burung kamu waktu pelajaran ibu" pedahal bener apa yang dia bilang soalnya waktu itu dia rambutnya dikuncir trus pake kaya blues yang lehernya ditaro dibawah toketnya jadi kenceng keliatanya makanya waktu itu gw horny banget.entah kenapa gw ditanya gitu langsung ngaceng. Dan mungkin ada setan lewat gw langsung pegang tanganya dan dia ga ngelawan.<br /><br />Karena respon dia kaya gitu gw langsung aja cium bibirnya dia.Waktu kita cipokan gw pelan-pelan buka bajunya ternyata dia ga pake BH bro gw ga tau kalo dia ga pake BH soalnya dia ga pake baju transparan.<br />Lalu dia buka retsleting celana sekolah gw menurunkan CDnya dan mengelus-elus penis gw dengan lembut,<br /><br />“auh.. uh.. uuh ..” rintihku menahan kenikmatan semantara Bu anggun sibuk dengan aktivitasnya<br />“ah .. mmhh.. Bu stop bu” rintihku karna gw ngerasa dia guru gw<br />diaa ngga jawab, malah semakin hebat menyedot penisku. Tubuhku semakin mengejang.abis itu kita balik ciuman<br /><br />bu Anggun melepaskan ciuman dibibirnya lalu mengarahkan kepala ku kebawah yaitu toketnya.Gw mulai meremas-remas dadanya, sekali-sekali gw puntir putingnya sampe dia melenguh panjang. Puas ngeremes gw lalu menyapu seluruh dadanya dengan lidahku dan menyedot ujung putingnya sambil digigit-gigit sedikit.<br /><br />Gw udah ngga sabar lagi. Batang penis yang udah dari tadi tegak berdiri ingin sekali merasakan jepitan vagina guru cantik nan montok itu. Akhirnya, perlahan kumasukkan batang penisku ke celah-celah vagina. Sementara tangan bu anggun membantu menuntun tongkatku masuk ke jalannya. Kutekan perlahan dan…<br />“Aaah…”, suara itu keluar dari mulut bu anggun setelah penisku berhasil masuk ke dalam liang senggamanya.<br /><br />Kupompa penisku dengan gerakan naik turun. Desahan dan erangan yang menggairahkanpun meluncur dari mulut guru ini yang sudah semakin panas birahinya.<br /><br />“Aach.. Ach.. Aah.. Terus ndre.. Lebih dalam.. Lagi.. Aah.. Nik.. Mat..”,bu anggun mulai menikmati permainan itu.<br />gw terus mompa titit sambil mulutku melumat habis kedua buah dadanya yang montok. Mungkin sudah 20 menitan kami olahraga.Gw merasa sudah hampir<br />tidak tahan lagi. Batang kemaluanku sudah nyaris menyemprotkan cairan sperma.<br />“Bu.. Punyaku sudah mau keluar..”<br />“Tahan seb.. Bentar sayang.. Aku jug.. A.. Mau sampai.. Aaach..”, akhirnya bu anggun tidak tahan lagi.<br /><br />Kamipun mengeluarkan cairan kenikmatan secara hampir bersamaan. Banyak sekali air mani yang aku semprotkan ke pipi bawah bu anggun, hingga kemudian kami kecapekan dan berbaring di atas meja makan yang besar.<br /><br />5 menit setelah kita istirahat gw mulai lagi permainanya.gw remas buahdada bu anggun kencang sia berteriak langsung gue masukin titit gue ke mulut guru ini yang menganga karena gue remas buah dada pelan-pelann ndre,hhhmmppp.desah bu anggun saat burung gue masuk ke mulut nya yang mungil.perlahan gue gerakin pantat gue maju mundur menyetubuhi mulut bu anggun.<br /><br />ooohhhh..oohhh..ooohhhh….enak nya mulut ibu<br />ooohhh..oohhhh..sambil gw terus remas-remas buahdada nya nya bikin gw gemess.Setelah hampir 10 menit berlalu gue ngerasa klimaks gw dah mau nyampe gw gerakin titit gw lebih cepat hingga akhir nya crrroottt…crrroootttt,,,crrrooottt,,sperma gue masuk terlelan bu anggun,tampak si ibu gelagapan meliat gw klimaks kedua sedangkan kayanya si ibu orgasme sampe 3 kali.<br />selesai deh permainan gw di atas meja makan<br /><br />"gila kamu ndre ibu puas banget sama kamu" si ibu bilang<br />"iya bu saya juga puas banget sama ibu" gw bales<br />"kamu paling hebat ibu bisa sampe 3 kali orgasme"<br />"gimana..lebih enak dari pada cuman liat dan coli khan..?”tanya dia<br />"jauh lebih enak bu"<br />pengen banget gw nyobain ulang ngesex bareng bu anggun.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-23162706582198812922010-04-15T22:06:00.001-07:002010-04-15T22:06:51.267-07:00Istriku Piaraan BosSetelah orang tuaku bercerai, aku ikut mamaku bersama adikku. Aku tidak ingat benar apa penyebabnya, tetapi yang ku tahu papaku punya banyak pacar. Namun ibuku juga punya pacar ketika masih serumah dengan papa. Kami mulai merasakan kesulitan ekonomi. Dari kehidupan yang serba mewah, pelan-pelan mulai menurun. Akhirnya rumah kami terjual dan aku tidak sempat menamatkan SMA.<br /><br />Aku bukan lagi orang yang berduit. Modalku hanya berbadan atletis, tegap, cukup tinggi dan muka lumayan menggoda. Aku hobby bermain musik, sehingga berkumpulnya dengan anak-anak band. Kami akhirnya memang punya band sendiri. Tidak sempat ngetop, tetapi satu -dua kali pernah juga tampil di café.<br />Pengembaraanku sebagai pemusik dari kace ke kafe memberi jalan aku kenal dengan seorang wanita cantik. Kulitnya putih, tinggi semampai. Wajahnya indo campuran. Stefi memang berayah Jerman dan ibu Sunda. Ayahnya pulang ke Jerman, dan ibunya ditinggal begitu saja.<br /><br />Aku makin akrab dengan Stefi. Dia orangnya asyik dan kelihatannya cukup berduit. Kuperhatikan dia gonta-ganti mobil. Kalau bukan Honda Jazz yang dibawanya ya BMW seri 3 tahun terbaru. Di kafe dia selalu berombongan dengan cewek-cewek. Mereka kelompok cewek yang tajir-tajir. Di kafe mereka tidak jualan, artinya mencari uang dari laki-laki. Mereka hanya dugem, minum-minum.<br /><br />Satu kali Stefi ketika aku bergabung dengan kelompok cewek-cewek dia terlalu banyak minum. Padahal dia bawa mobil sendiri. Oleh teman-temannya aku diminta mengantar Stefi pulang. Stefi antara sadar dan mabuk ku bimbing memasuki mobilnya. Dia menyebutkan satu alamat, yang aku kenal benar daerahnya di Bintaro. Kami sampai ke alamat yang dia maksud, sebuah rumah sedang tetapi cukup bagus. Aku membuka kunci pagar sekaligus pintu rumahnya. Kunci-kunci itu menjadi satu dengan kunci mobil.<br /><br />Kupapah Stefi masuk ke dalam rumah lalu ku baringkan di sofa. Aku segera menutup pintu pagar dan pintu rumah. Stefi dengan keadaan setengah sadar minta aku membawanya ke kamar mandi, karena dia merasa mau muntah. Belum sempat sampai kamar mandi muntahnya sudah berhamburan mengenai bajunya juga bajuku. Baunya gak karuan, asem bercampur bau alkohol.<br /><br />Aku membersihkan bajunya dengan handuk basah dan juga bajuku. Bekas muntah yang berserakan di lantai menjadi kerjaanku selanjutnya. Aku lap saja dengan handuk yang sudah bekas membersihkan muntah tadi di baju. Ini terpaksa kulakukan, karena jika tidak aku khawatir kami bisa terpeleset jika keluar dari kamar mandi.<br /><br />Stefi aku dudukkan di di closet. Dia duduk bersandar, sementara aku ngepel lantai yang penuh dengan muntah Stefi. Ketika aku kembali ke kamar mandi, Stefi sudah membuka baju dan celananya yang tadi terkena muntahan. Dia tinggal mengenakan celana dalam dan BH. Melihat pemandangan itu, barangku jadi makin mengeras. Dari tadi sudah mengeras karena aku berkali-kali menyenggol susunya yang lumayan empuk dan besar.<br /><br />Stefi minta aku memapahnya ke kamar. Aku baringkan dia di tempat tidur dan sekalian kulepas BH dan celana dalamnya. Aku sudah terujung melihat Stefi yang putih mulus. Dia melemas saja ketika kulucuti bajunya.<br /><br />Aku mulai menciumi kedua putingnya dan meremas-remas dadanya yang padat. Stefi kelihatannya bereaksi dengan rangsanganku. Nafasnya memburu. Aku tidak peduli.<br /><br />Kemaluannya aku raba terasa berlendir pula di sana. Jari tengahku, kucolok ke dalam memeknya terasa hangat di dalam. Itilnya kumainkan, Stefi menggelinjang-gelinjang. Aku penasaran pula ingin mengisap memeknya. Aku segera beroperasi di antara kedua kakinya . Memeknya aku jilati dan itilnya menjadi mainan lidahku. Stefi menggelinjang-gelinjang sampai akhirnya dia mengejang. Meskipun dalam keadaan mabuk dia bisa juga orgasme.<br /><br />Stefi menarikku keatas. Aku menangkap kemauannya. Dia minta aku menindihnya. Barangku ku arahkan ke gerbang vaginanya lalu kutekan pelan-pelan. Rasanya hangat dan lumayan menjepit. Stefi memang sudah tidak perawan lagi, sehingga penisku leluasa keluar masuk memeknya.<br /><br />Stefi yang masih dalam keadaan mabuk kini mengerang-erang mengekspresikan kenikmatan. Aku terus menggenjot dengan gerakan kasar. Barangku lumayan besar lah, mungkin ukurannya sekitar 17 centi dan lingkarnya cukup gemuk.<br /><br />Aku akhirnya ejakulasi dan beberapa saat kemudian aku merasa memek Stefi juga berdenyut-denyut. Kami akhirnya tidur di bawah selimut sampai pagi dalam keadaan telanjang.<br /><br />Stefi tinggal sendiri di rumah ini. Dia membeli rumah ini sendiri sedang ibunya tinggal di Bandung. Aku terbangun ketika matahari menerobos masuk ke kamar. Stefi tidur memelukku. Pagi itu aku main sekali lagi dengan Stefi sampai kami sama-sama puas.<br /><br />Stefi sudah sadar dari pengaruh alkohol semalam. Kami lalu mandi bersama dan saling menyabuni. Stefi sempat mengoral ku sebentar dan akhirnya kami main berbagai gaya di kamar mandi.<br /><br />Baju dan celanaku basah karena bekas muntah semalam. Jadi aku hanya mengenakan celana dalam. Stefi berinisiatif mencuci bajuku dengan mesin cuci. Sementara menunggu proses mesin cuci aku hanya mengenakan celana dalam. Stefi rupanya menyesuaikan suasana, dia juga hanya mengenakan celana dalam, sementara susunya dibiarkan menggantung bebas.<br /><br />Kami menyiapkan sarapan pagi bersama dengan hanya bercelana dalam. Stefi rupanya sudah lama menaksir diriku, jadi dia merasa senang ketika bersamaku di rumah.<br /><br />Aku akhirnya akrab dengan Stefi dan sering tidur dirumahnya untuk saling memuaskan. Pertanyaanku yang mengganggu adalah, mengapa Stefi begitu berduit, sementara dia tidak terlihat bekerja apa-apa. Aku bahkan sering disangui. Aku tentu saja tidak bisa menolak, karena aku juga sering bokek.<br />Sejak aku bersama Stefi keuanganku terjamin, bahkan aku memegang Honda Jazz untuk keluyuran ke sana kemari.<br /><br />Akhirnya Stefi membuka rahasia kehidupannya. Dia adalah piaraan seorang adik konglomerat. Berapa pun yang dibutuhkan Stefi selalu dipenuhi. Stefi dalam usia 23 tahun sudah 4 tahun menjadi piaraan si adik konglomerat itu. Dia bahkan sudah sering diajak bepergian ke luar negeri. Namun meskipun secara materi berkecukupan, tetapi batinnya tersiksa, karena konglomerat itu menyembunyikan hubungannya dari istrinya. Oleh karena itulah untuk mengisi kekosongannya dia memilih aku untuk mendampinginya.<br /><br />Aku seterusnya diminta bisa mengerti dan menerima kehidupan Stefi. Bagiku hal itu tidak menjadi masalah, sex, uang dan kehidupan yang lebih baik adalah tujuan hidupku. Stefi bisa pula diterima oleh mamaku. Bahkan aku dibebaskan tidur bersama Stefi di rumah ku sendiri. Mamaku memang berpandangan bebas, karena dia juga sering menjalin hubungan dengan pacarnya meski tidak pernah tidur di rumah.<br /><br />Satu hari Stefi berbicara serius, dia minta hubungannya dengan ku di jadikan hubungan resmi. Artinya aku dan Stefi menjadi suami istri. Menurut Stefi bos konglomeratnyalah yang menyarankan itu. Bosnya menginginkan Stefi hidup normal. Cuma syaratnya, Stefi harus tetap bisa melayani dan aku sebagai suaminya tidak boleh mencemburuinya. Jika Aku menghalangi dan mencemburuinya, maka suplai materi akan dihentikan.<br /><br />Bagiku itu bukan masalah yang sulit kuterima. Selama ini aku juga sudah menjalani hidup seperti itu, masalahnya aku belum sekalipun pernah bertemu dengan bos si Stefi. Aku hanya melihatnya melalui foto di HP nya.<br />Kami akhirnya melangsungkan pernikahan. Pada pesta pernikahan itulah aku melihat dengan jelas si bos yang selama ini mendanai hidup kami. Aku menyalaminya dengan hangat. Stefi mendapat hadiah sebuah rumah besar di Bintaro lengkap dengan kolam renang. Digarasinya juga sudah ada sebuah mobil mercy C 240 terbaru.<br /><br />Stefi mengatakan bahwa bosnya ingin berkenalan lebih akrab denganku, dan katanya dia ingin berterimakasih padaku karena telah mengurus Stefi selama ini. Pada hari yang dijanjikan si bos datang. Kami cepat akrab. Dan ternyata si Bos tidak tua-tua amat. Dia warga keturunan berusia sekitar 40 tahun.<br /><br />Si bos bahkan berjanji akan membantu aku melengkapi peralatan musik band ku. Hal ini sudah lama aku dambakan untuk membentuk band yang sempurna.<br />Si bos akhirnya sering datang ke rumahku. Bahkan gilanya lagi, si bos minta izinku untuk meniduri istriku di rumahku. Aku terpaksa mengiyakan sambil hatiku galau. Bagaimana tidak rasanya kelaki-lakianku martabatnya terganggu juga. Namun aku introspeski dengan kehidupankau selama ini, toh hal itu sudah lama terjadi. Bedanya mereka tidak bermain di depanku, sekarang mereka terang-terangan di depanku. Ah apa bedanya, toh substansinya sama.<br /><br />Satu hari sedang aku asyik menonton TV sementara istriku digeluti si bos di kamar, istriku mengsms. Dia minta aku masuk ke kamar. Dia menceritakan si bos ingin merasakan sensasi baru, 3 some denganku. Aku pikir ini merupakan fantasi sex ku yang sudah lama aku simpan, tetapi aku belum pernah menghayalkannya ber 3some dengan si bos. Aku berpikir ini perlu dicoba, paling tidak si bos akan tambah akrab denganku.<br /><br />Ketika pintu kamar aku buka mereka berdua berada di bawah selimut. Aku duga mereka pasti telanjang bulat. Aku segera melucuti semua bajuku. Penisku belum terlalu tegang, meski sudah mulai terisi. Aku naik ke tempat tidur dan penisku langsung diraih istriku. Dia segera menghisap batang penisku tanpa mempedulikan si bos yang tidur di sebelahnya. Si bos lalu membuka selimut dan Stefi diminta berposisi merangkak. Aku terduduk di sandaran tempat tidur, sementara si Bos menyodok memek istriku dari belakang di bermain semangat sekali.<br /><br />Rupanya dia ingin berganti posisi. Si bos tidur telentang dan Stefi diminta menindihnya dan barangnya dimasukkan ke dalam memek Stefi. Sementara aku diminta melakukan anal dengan Stefi. Aku memang sudah sering melakukan hubungan anal dengan Stefi, jadi permintaan si Bos ini tidak terlalu aneh. Istriku digenjot oleh dua laki-laki di kedua lubangnya. Aku menikmati sekali sensasi ini.<br />Si bos lalu minta bertukar posisi, aku di bawah Stefi menggenjot memeknya dan si bos mengambil jatah anal. Si bos dengan semangat menggenjot anal Stefi sementara aku dan stefi diam saja. Sebab kalau aku ikut menggenjot, kontolku bisa lepas dari memek Stefi. Tidak lama kemudian si bos mencapai ejakulasi di dubur Stefi. Dia melenguh panjang dan aku merasakan spermanya meleleh membasahi batangku. Sibos mencabut penisnya dan tidur telentang di samping ku<br /><br />Aku meneruskan permainan dengan Stefi. Pemandangan Stefi bergerak naik turun menduduki penisku memang merupakan pemandangan indah. Teteknya yang cukup besar dan kencang bergoyang-goyang seirama dengan hentakan tubuh Stefi. Dia makin cepat bergerak dan aku tau bahwa Stefi sudah menjelang orgasmenya. Stefi menjerit dan ambruk menindih tubuhku . Aku segera membalikkan posisi Stefi dan menggenjot dengan keras sampai aku pun ejakulasi.<br /><br />Setelah selesai permainan babak itu kami bertiga menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Seusainya aku diminta Si bos untuk tetap di kamar. Kami lalu duduk di kursi yang berbeda sambil merokok dan menenggak bir. Sementara itu Stefi duduk di bawah si si Bos sambil melomoti penis si Bos yang masih lemas. Stefi tahu benar cara menservice si bos. Lama Stefi mengulum penis si Bos tetapi, penisnya tak kunjung mengeras. Sementara penisku pelan-pelan mulai meregang.<br />Kami lalu pindah posisi di tempat tidur. Stefi berbaring mengulum kontolku sementara memek Stefi dilahap oleh oleh si Bos. Kuakui Stefi sangat pandai menjaga memeknya, sehingga haunya selalu mengggairahkan. Mungkin itu pula yang menjadi daya tarik si Bos mau memelihara Stefi begitu lama.<br /><br />Aku akhirnya main lagi denan Stefi sementara si Bos duduk di kursi sambil mangambil foto kami yang sedang main. Bagi ku tidak masalah, toh Stefi istriku resmi. Malah aku berterima kasih sama si Bos telah mau jadi juru foto untuk dokumentasi pribadi kami.<br /><br />Sejak saat itu aku jadi makin arab dengan si Bos. Dia pun sering diam-diam mentransfer uang ke rekeningku tanpa setahu Stefi. Uang itu aku simpan , sampai akhirnya cukup untuk membuka usaha mini market . aku membeli dua ruko berdampingan dan di situlah minimarket yang merupakan waralaba dari merek terkenal. Paling tidak pendapatan dari mini market itu kelak bisa menunjang kehidupan kami. Kehidupan sex kami makin gila, karena kami kemudian bergabung dengan klub swinger. Ini membawa pergaulanku makin luas dan dari koneksi dengan grupku itu aku bisa mengembangkan marketing, baik rumah, asuransi ataupun apa saja. Dan lebih gilanya lagi si Bos kemudian membawa teman-temannya mengerjai istriku. Pernah istriku satu kali melayani 5 orang sekaligus di hotel. Aku ikut disitu, tetapi tidak ikut main. Aku diam-diam dan secara tersembunyi merekam kegiatan mereka melalui kamera . Semua wajah mereka yang gila sex terekam. Aku mengeditnya kemudian sehingga mutunya jadi lumayan bagus, seolah-olah pengambilan gambar itu tidak dilakukan secara sembunyi.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-23380241225201797582010-04-15T22:02:00.000-07:002010-04-15T22:03:27.635-07:00Sex Di Gunung Kemukus<div style="text-align: justify;">Cerita temenku bikin penasaran. Dia bercerita bahwa di Jateng nggak jauh dari Solo ada tempat ziarah yang bisa bebas melakukan hubungan sex dengan orang lain. Yang lebih bikin penasaran, banyak cewek, maksudnya ibu-ibu yang datang berziarah kesana mencari pasangan laki-laki untuk melengkapkan niat ziarah mereka. Temenku ini sudah beberapa kali kesana. Katanya dia tidak mementingkan ziarahnya, tetapi lebih ke berburu ibu-ibu yang mencari pasangan.<br />Informasi dari temanku ini kucermati secara lebih rinci, rasanya penasaran juga ingin mencoba. Berbekal info yang kurasa cukup lengkap berangkat lah ke Solo dengan penerbangan murah dari Jakarta. Tarif murah biasanya hari Rabu, tapi kalau hari Sabtu Minggu, selalu lebih mahal.<br /><br />Sesampai di Solo, Rabu sore aku orientasi dulu . Cari penginapan yang murah di sekitar stasiun Solo, lumayan banyak hotel yang harganya miring dan cukup bersih dan bagus. Sesampai di hotel aku langsung ditawari temen bobo, dengan bingkai promosi yang kadang-kadang berlebihan.<br /><br />Karena tujuanku ke Gunung Kemukus, maka berbagai tawaran itu aku tolak halus.<br />Kamis menjelang Jumat Pon, perburuan dimulai. Berbekal tip dan trik dari temanku, aku berusaha mencari dan memilih pasangan dari terminal Tirtonadi di Solo. Kendaraan umum jurusan Purwodadi menjadi amatanku, untuk mencari penumpang yang kemungkinan akan ziarah ke Gunung Kemukus.<br />Tidak mudah memang, karena sudah 2 jam aku belum menemukan perempuan yang layak. Ya paling tidak kan cakep dan bodynya bagus, meski mereka umumnya STW.<br /><br />Selagi aku melamun sambil mereokok, ada seorang ibu-ibu menegorku. “Mas bus jurusan Purwodadi yang mana ya ,” tanyanya.<br />Aku terkejut, karena yang menegor itu adalah ibu-ibu dengan kisaran umur 30 tahun, berwajah khas Jawa, tidak terlelu gendut, tapi semok juga.<br /><br />“ Oh di sini bu, ibu mau ziarah ??” tanyaku langsung ke sasaran.<br />“Iya,” katanya.<br />Ibu itu ternyata baru pertama kali mau ziarah ke Gunung Kemukus. Aku sempat heran juga, kenapa dia berani jalan sendiri tanpa pendamping.<br />“Mbak sudah tahu syaratnya untuk ziara ke Gunung Kemukus,” tanyaku.<br />“Ya tahu dikit, mas nya mau kemana,? Tanyanya.<br />“Saya juga mau kesana,” kataku.<br />“Mbak sudah punya pasangan untuk ziarah ke sana,” tanyaku lagi.<br />“Belum sih, apa mas ee mau nemenin saya,” tanyanya.<br /><br />Melihat penampilan perempuan ini yang lumayan ok, aku langsung setuju menemani dia. Dia memperkenalkan diri, namanya Surtiyah berasal dari Purworejo.<br /><br />Dia mendapat cerita dari temannya yang juga berdagang bahwa sejak ziarah dan minta dagangannya laris ke Gunung Kemukus, dagangannya bisa maju.<br />Mbak Surti, juga berdagang. Dia jualan makanan seperti nasi goreng, mi goreng, mi rebus dengan warung tenda.. Ketika kami ngobrol di perjalanan dia bercerita bahwa dirinya janda beranak tiga, ditinggal cerai sama suaminya. Untuk menghidupi ke 3 anaknya dia berusaha jualan nasi goreng dengan kemampuan seadanya. Dia dagang baru setahun, tetapi rasanya dagangannya gak maju-maju. Setelah dapat informasi dari temennya yang dagangannya maju, dia jadi penasaran ingin mengikuti jejak temannya, ziarah ke makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus, pada malam Jumat Pon.<br /><br />Tadinya dia agak berat juga mengetahui syarat untuk menyempurnakan ziarah itu harus berhubungan badan dengan laki-laki yang bukan suaminya. Tapi katanya lama-lama dia makin penasaran dan pasrah, demi melariskan dagangannya dan membiayai anak-anaknya yang sudah makin besar-besar.<br /><br />“Untung saya ketemu mas e di Solo, jadi rasanya gak malu banget. Kalau sampai di Kemukus belum dapat pasangan kan rasane piye yo,” katanya dalam bahasa yang dicampur-campur Indonesia dan Jawa.<br /><br />Saya pun berterus terang bahwa baru kali ini ke Gunung Kemukus, karena diberi tahu teman. Tapi saya ngarang aja bahwa saya dagang beras. Untung dia nggak tanya macem-macem soal dagang beras. Kalau dia sempat tanya itu, wah aku bisa gelagepan juga.<br /><br />Di mobil angkutan aku berkali-kali melirik Mbak Surti. Umurnya kira-kira 3 tahun di bawah aku, tapi badannya semok benget. Susunya gede dan pantatnya bahenol. Yang terlihat istimewa dari bodynya adalah pinggangnya ramping. Model yang begini ini amat jarang saya temukan. Umumnya kalau susu gede, dan pantat semok, perutnya juga besar.<br /><br />Kami sampai di pemberhentian Barong. Sang supir meneriakkan kemukus-kemukus. Ternyata banyak juga penumpang yang turun di situ. Di tempat pemberhentian angkutan itu sudah banyak laki-laki, yang kelihatannya menunggu pasangan, menawarkan diri menemani para peziarah perempuan. Si Mbak Surti menggandeng tanganku, untuk menegaskan kepada orang-orang di sekitar situ bahwa dia sudah punya pasangan. Dengan begitu memang tidak ada laki-laki yang menawari untuk menemani dia berziarah. Tukang Ojek sudah menunggu dan terkesan berebut menawarkan jasa ojek. Karena aku tidak tahu sejauh apa tempatnya, kami berdua setuju menyewa ojek sampai ke pinggir dermaga penyeberangan. Kebetulan waktu kami kesana, air waduk Kedung Ombo sedang naik, jadi untuk mencapai gunung Kemukus kami harus menyewa perahu penyeberangan.<br /><br />Gila juga, mereka menawari ongkos semaunya. Aku langsung patahkan dengan menawar biaya sepantasnya. Berbekal kembang dan pernak-pernik untuk ziarah kami menaiki tangga yang lumayan tinggi dan banyak. Katanya jumlah anak tangga itu ada 157. Diatas disambut oleh juru kunci dan Si mbak langsung menjelaskan maksudnya berziarah ke sana. Aku diam saja sambil mengamati, betapa ramainya orang berziarah ke sini. Makam Pangeran Samudro berada dibawah semacam bangunan Joglo yang cukup luas. Makamnya dikerudungi kelambu. Terasa suasana sakral di sekitar makam itu. Aku ikut-ikutan saja menabur kembang dan duduk seperti peziarah lainnya. Mbak Surti kelihatan khusuk benar dia berdoa. Aku tidak tahu dia berdoa minta kepada siapa, apa ke rohnya Pangeran Samudro apa ke Tuhan YME.<br /><br />Aku ke sini kan tidak berniat ziarah sungguh-sungguh, tetapi ingin merasakan petualangan ritual sex yang melegenda.<br /><br />Selesai menuntaskan ritual berdoa, kami lalu mundur dari bangunan makam Pangeran Samudro. Waktu itu sudah sekitar jam 10 malam. Di sekitar makam itu di bagian agak ke bawah terdapat tempat-tempat penginapan . Tapi menurut temanku, lebih asyik kalau melampiaskan hasrat berhubungan badan di semak-semak di dekat pohon besar. Aku menyarankan kepada Mbak Surti untuk kami beristirahat sambil menyewa tikar di bawah pohon besar di semak-semak itu. Suasananya agak remang-remang karena hanya mengandalkan sinar bulan purnama. Kami mencari tempat yang agak lega.<br /><br />Dalam pencarian itu kami melewati pasangan yang lagi asyik berhubungan badan dan mereka tampaknya tidak perduli ada orang yang melintas dekat mereka. Banyak sekali pasangan yang sedang tumpuk-tumpukan. Mereka melakukannya tanpa melepas seluruh pakaiannya. Oleh karena itu meski pada posisi orang berhubungan badan, tetapi tidak bisa terlihat payudara pasangan perempuannya. Namun yang bikin lebih seru ada pasangan yang perempuannya mengerang-ngerang nikmat. Kami mendapat tempat yang agak lega. Meskipun lega tetapi tidak sampai 3 m ada pasangan lain yang sedang bergelut. Karena suasananya cuek, kami pun berlaku begitu.<br /><br />Kami mulanya tidur berdampingan. Aku rikuh juga mau mulainya gimana ya, masak langsung meluk dan mencium lalu pegang tetek. Belum juga aku menemukan jalan , aku terus ngobrol sambil berbisik, jam sudah menunjukkan hampir 12 malam. Tiba-tiba tangan Mbak Surti meremas selangkanganku. “Lho udah bangun toh,” katanya.<br /><br />“Udah mbak dari tadi sih, tapi masih sungkan, karena kita baru kenal kali ya, “ kataku.<br />“Udah nggak usah sungkan, emang kemari kan tujuannya mau gituan,” katanya sambil dengan pedenya dia membuka sabuk dan resletingku. Penisku langsung digenggamnya. “Wah keras benget,” katanya.<br /><br />Birahiku mulai naik, aku pun mulai memberanikan diri langsung memegang bagian selangkangannya. Dia mengenakan celana panjang, sehingga kontur kemaluannya kurang terasa ketika diremas dari luar.<br /><br />Aku berusaha membuka celana panjangnya sekaligus celana dalamnya. Kuturunkan sampai ke mata kaki. Lalu tanpa foreplay macam-macam aku langsung menungganginya.<br /><br />Mbak Surti kelihatannya sudah siap akan ditunggangi, kakinya dilebarkan. Penis kutempelkan ke gerbang vaginanya. Pelan-pelan aku tekan. Agak seret juga, mungkin pelumasannya belum sempurna. Kutarik sedikit, lalu kudorong lagi. Begitu berkali-kali sampai akhirnya bisa kejeblos seluruhnya ke dalam memek Mbak Surti.<br /><br />Rasa memeknya legit banget dan masih cukup menjepit, meskipun dia sudah beranak 3. Kelihatannya dia pandai merawat kewanitaannya. Penisku terasa sangat digenggam oleh liang vaginanya. Aku terus menggenjot. Mbak Surti ternyata berpembawaan rame. Artinya dia mengerang-ngerang ketika merasakan kenikmatan disetubuhi. Tetangga kiri –kananku sampai-sampai menoleh ke arah kami. Aku cuek aja. Itung-itung ini adalah sex party dengan pasangan tetap. Boleh jadi kalau tempatnya terang mungkin ada ratusan pasang yang lagi bersetubuh disitu. Kayak film orang jepang yang ngesex rame-rame.<br /><br />Aku terus menggenjot sambil menahan agar orgasmeku tidak segera datang. Mbak Surti makin ribut, apalagi ketika orgasmenya nyampe, dia melenguh panjang tersedat-sedat mengikuti ritme orgasmenya. Melihat dia mencapai orgasme birahiku makin tinggi sehingga aku pun tidak kuasa lagi menahan ejakulasiku. Kubenamkan dalam-dalam penisku ke dalam memek Mbak Surti sambil merasakan hangatnya vagina Mbak Surti.<br /><br />Kami berdua mencapai kepuasan. Aku tetap menindih Mbak Surti sampai penisku mengecil dan akhirnya keluar sendiri dari sarangnya. Dengan tissu yang sengaja kami siapkan kami membersihkan diri seadanya lalu merapikan kembali pakaian kami.<br /><br />“Ini afdol banget ya mas, kita main di bawah pohon di semak-semak sini, teman saya juga nyarani agar kalau main jangan dipenginapan, tetapi disemak-semak, biar niatnya cepat terkabul.,” kata Mbak Surti.<br /><br />Setelah selesai melakukan ritual yang aneh itu, kami beranjak menuju Sendang Ontrowulan. Disana sekedar berbasuh muka dan kaki. Ada kepercayaan air sendang itu membuat orang awet muda dan cantik.<br />Jam sudah menunjukkan 2 dini hari. Kami memutuskan untuk kembali ke Solo ke penginapanku. Angkutan masih ramai. Eh lupa, sebelum kami kembali, kami sempat membersihkan diri di wc umum. Risih juga rasanya, apalagi rada-rada kebelet pipis .<br /><br />Sesampainya di Solo, kami tidak langsung ke penginapan, tetapi mengisi perut yang lagi keroncongan. Hidangan dini hari di Solo yang populer adalah nasi liwet. Nikmat sekali rasanya menyantap nasi liwet sambil duduk lesehan, malam-malam begini. Padahal selama ini aku kurang suka nasi liwet, karena menurutku rasanya rada hambar dan jemek. Tapi kalau waktunya tepat di tengah malam gini terasa enaknya.<br /><br />Setelah perut terisi, dengan becak kami menuju penginapan. “Enak juga mas kamarnya, bersih lagi,” katanya. Aku menawarkan mandi sebelum kami bobo.<br /><br />“Dingin ah mas” katanya.<br /><br />Kamar mandi di kamarku dilengkapi dengan shower air panas. Akhirnya dia mau juga mandi air panas. Alasanku biar badannya nggak lengket dan segar. Aku langsung saja mebuka semua bajuku. Mbak Surti bingung melihat kenekatanku, langsung telanjang di depannya.<br /><br />“ Ih masnya kok nggak malu sih,” katanya.<br />“Lha buat apa malu kita kan udah lebih dari telanjang tadi,” kataku<br /><br />Aku membantu Mbak Surti yang masih rada malu bertelanjang di depanku. Perempuan kadang-kadang aneh juga. Dia udah kita setubuhi, tapi masih merasa malu. Setelah telanjang bulat di kamar yang sengaja lampunya aku terangi, Mbak Surti berusaha menutupi payudaranya dan kemaluannya dengan kedua tangan nya. Aku biarkan saja dia begitu, mungkin dia masih dalam proses transisi untuk berani telanjang sesungguhnya di depanku. Kurangkul dan kubimbing ke kamar mandi. Shower aku atur agar tidak terlalu panas, tetapi juga tidak dingin. Pertama aku guyur seluruh tubuh Mbak Surti termasuk rambutnya.<br /><br />Body Mbak Surti ini memang benar-benar aduhai. Rugi amat suaminya meninggalkan istri sebagus ini. Mukanya juga gak terlalu jelek, malah menurutku untuk ukuran di sini sudah bisa mencapai skor 7 lah. Aku menyabuni seluruh tubuhnya. Bagian payudaranya agak lama aku remas-semas dengan sabun yang licin. “ Ah mas e nakal, main disitu terus,” katanya. Selanjutnya adalah selangkangan. Baru aku sadar bahwa Mbak Surti tidak banyak memiliki jembut, sehingga memeknya yang mentul terlihat jelas. Aku memasukkan jari tengahku dan membersihkan belahan memeknya dengan sabun. “Aduh mas geli ah, “ katanya manja. Aku gantian minta disabuni. Dia memperlakukan aku seperti sedang memandikan anaknya, Bedanya dibagian penisku dia melakukan kocokan, sehingga penisku pelan-pelan mulai bangun lagi.<br /><br />Nikmat sekali dan segar rasanya membersihkan diri, meskipun waktunya sudah dinihari. Dengan berbalut handuk kami kembali kekamar tidur. Aku menyarankan Mbak Surti untuk langsung masuk ke bawah selimut dengan melepas handuknya. AC kamarku terasa sangat dingin, apalagi sehabis mandi begini rasanya tidak tahan berlama-lama telanjang. Setelah badanku kering aku juga langsung masuk ke dalam selimut yang sama dengan Mbak Surti.<br /><br />Tempat tidur di kamarku cukup leluasa untuk ditempati berdua. Aku langsung memeluk tubuh mbak Surti yang kedinginan . Tanganku mulai bergerilya meremas susunya yang masih padat dan menantang. Dia mulai bangkit birahinya, ditandai nafasnya yang makin cepat. Pentilnya kupilin-pilin dan akhirnya aku hisap dan gigit dengan kedua bibirku. Nafsu Mbak Surti makin tinggi dengan sekali-kali melenguh. Giliran berikutnya tanganku menggapai belahan memeknya yang berbulu jarang. Terasa sudah mulai berlendir di bawah sana. Aku turun menciumi perutnya yang masih kencang sambil jariku terus memainkan clitorisnya. Dia mengejang-ngejang setiap kelentitnya diusap.<br /><br />Selimut sudah terbuka dan badan Mbak Surti terekspos bugil. Aku terus ke bawah dan menciumi gundukan memeknya. “Mas jangan ah jijik, “katanya.<br />Rupanya dia belum pernah dioral. Aku tidak perduli malah terus menelusuri kebawah dan lidahku sudah menemukan titik sasaran, yaitu clitorisnya. Memek Mbak Surti sama sekali tidak berbau. Mungkin juga karena habis mandi tadi dibersihkan dengan sabun, atau karena dia memang pandai merawat kewanitaannya. Aku mulai melakukan operasi ke seputar memeknya. Mbak Surti sudah lupa soal jijik tadi. Dia malah menggelinjang-gelinjang menikmati rangsangan lidahku di kelentitnya. “ Aduh mas enak e masssss,” erangnya berkali-kali.<br /><br />Tiba-tiba dia terdiam dan tidak berapa lama kemudian menjerit keras dan bersamaan dengan itu seluruh permukaan kemaluannya berkedut-kedut. Dia mencapai orgasmenya melalui oralku. Aku bekap terus mulutku ke memeknya dan menghentikan gerakan lidah. Tangan Mbak Surti menekan kepalaku agar lebih ketat menekan memeknya. Aku memang agak kesulitan bernafas jadinya, tetapi masih ada celah sedikit.<br /><br />Selesai dia menuntaskan orgasmenya dia tergolek lemas. Aku meneruskan mencolok jari tengah dan jari manis perlahan-lahan memasuki memeknya yang sudah makin basah. Titik G pot yang dicari terasa menonjol di bagian langit-langit vaginanya. Pelan-pelan aku raba halus. Awalnya Mbak Surti diam saja. Namun lama-kelaman dia mulai lagi merintih-rintih. Aku menggerakkan kedua jariku di dalam memeknya dengan gerakan yang makin keras. Mbak Surti pun makin mengerang. Aku buka kedua kakinya sehingga belahan memeknya juga terbuka. Memeknya cukup bagus, tidak ada gelambir berlebihan, dan warnanya juga tidak terlalu pekat. “ Mas-mas stop dulu mas aku rasanya kebelet pipis, aduh mas,” erangnya. Aku tidak menuruti kemauannya tetapi terus mekin keras mengangkat kedua jariku di dalam liang vaginanya. Aku sengaja membuka lebar celah vaginanya. Seperti yang kuharapkan, dari celah vaginanya menyemprot cairan agak kental mengenai mukaku. Sekitar 4 kali semprotan itu terjadi dan makin melemah sampai akhirnya hanya meleleh.<br /><br />“Aduh mas aku pipis tadi ya, tapi rasane koq uenak banget yoo, aku lemes banget mas,” katanya.<br /><br />Tidak menghiraukan keluhannya aku langsung menindihnya dan memasukkan penisku yang sudah mengeras sejak tadi. Meski memeknya basah, tetapi jepitannya masih terasa mencengkeram. Aku menandai, jika cewek baru orgasme, otot-otot vaginanya demikian mengembang sehingga memberi efek lebih menjepit. Aku memompa dengan gerakan kasar. Mbak Surti mencapai orgasme lagi, dia sampai minta-minta ampun karena katanya badannya lemas banget. “ Aduh mas wis mas aku ampun mas lemes banget massss,” tapi terus aku genjot. Mbak Surti mesti mengiba-iba minta kuhentikan, tetapi dia merintih=rintih keenakan juga. Aku memainkan penisku di dalam vaginanya pada posisi konstan tepat dimana bagian-bagian sensitifnya tergerus. Rasa nikmat mulai menjalari seluruh tubuhku dan orgasmeku sudah makin mendekat dan akhirnya meledaklah spermaku di dalam memeknya. “Aduh mas e pinter banget main e, aku nganti lemes banget mas. Aku durung pernah ngrasake koyo ngene,” katanya.<br /><br />Setelah beristirahat sejenak dia kuajak ke kamar mandi. Tapi dia rada enggan. Aku bilang, nggak enak, kalau tidur belepotan gitu. Di bawah pantatnya memang aku alasi handuk, agar maniku yang meleleh keluar dari memeknya tidak sampai mengotori sprei.<br /><br />Dengan malas-malasan akhirnya dia menggelayut ditubuhku menuju kamar mandi. Setelah itu kami tertidur pulas. Kami terbangun sudah sekitar jam 11 siang. Perut rasanya keroncongan.<br /><br />Setelah kami main satu ronde lagi, kami mandi dan berpakaian lengkap. Hari ini aku berencana mengantar Mbak Surti ke Purworejo.<br /><br />“Mas tau enggak, aku kan waktu di Terminal Tirtonadi kemarin, pura-pura saja nanya ke mas. Padahal aku naksir mas biar jadi pasanganku untuk ke Gunung Kemukus,” katanya sambil berbisik dalam perjalanan kami dengan kereta Pramex (Prambanan Expres). Dalam hatiku ternyata sama juga dengan aku, memilih-milih pasangan sebelum ke Kemukus.<br /><br />Sesampainya di Purworejo aku langsung mencari hotel, dan malamnya janjian mau merasakan nasi gorengnya. Mbak Surti dibantu keponakannya membuka tenda Nasi Goreng. Aku mencicipi nasi goreng olahannya, juga mi rebus. Ternyata bumbunya terasa masih kurang mantap, malah terkesan terlalu banyak MSG. Kalau dia mempertahankan rasa nasi goreng seperti ini, biar berpuluh kali ke gunung Kemukus, nasi goreng dagangannya gak bisa tambah laku. Aku berjanji akan memberi resep bumbu nasi goreng yang lebih yahud. Dia kelihatan senang sekali. “ Lha mas e pinter masak toh,” tanyanya heran bercampur gembira. Kami janjian ketemu besok dengan dia menjemputku ke hotel dan mengajak ke rumahnya.<br /><br />Keesokan harinya aku bersama Mbak Surti belanja ke pasar membeli bumbu yang kuperlukan seperti kecap asin, kecap inggris, ebi, kemiri dan bumbu kaldu sapi dan ayam serta trasi yang bagus. Semua belanjaannya kubayari. Dia kelihatan senang sekali.<br /><br />Dari pasar kami langsung menuju rumahnya yang sederhana. Rumahnya kelihatan sepi kecuali keponakannya yang kemarin membantu berjualan. Semua anak-anaknya sedang bersekolah. Aku menunjukkan olahan bumbu nasi goreng berbagai versi, ada versi chinese food, ada versi nasi goreng jawa, sekaligus dengan isinya ada udang, ayam, hati ampela ayam dan baso. Dengan gaya koki profesional aku mendemontrasikan penggunaan bumbu dan memasak nasi gorengnya dengan berbagai versi. “Wah nasi goreng mas e enak tenan je,” katanya. Aku juga mengajari cara memasak mi goreng, mi rebus dengan bumbu yang sederhana tetapi terasa sedap. Aku minta dia mengikuti resepku untuk dijual di warungnya. Aku sekaligus mengajari pula cara membuat Kwetiau goreng ala Medan dan Kwetiau siram.<br /><br />“Wah isine lengkap banget yo mas, iki di jual berapa mas. “ tanyanya.<br />Untuk pertama Nasi goreng lengkap dan Kwetiau gorengnya dijual dengan harga 10 ribu dulu, nanti kalau sudah banyak pelanggannya baru dinaikkan. Dengan harga 10 ribu sudah cukup bisa dapat untung kok. Dia sepakat mengikuti arahanku dan nanti malam menu baru ini akan di coba dijajakan. Itu saja tidak cukup aku membantu membuatkan menu dengan menyewa komputer di warnet lalu difoto copy dan tendanya diubah dengan tampilan print digital banner dengan disain yang lebih menarik. Malam itu pengujung warungnya lebih ramai dari biasanya, sampai mereka harus rela menunggu agak lama menunggu pesanannya. Menu baru yang kurancang itu lumayan berhasil malam itu. Aku terus menunggu di warung Mbak Surti, sampai dagangannya habis jam 12 malam. “Wah lumayan je mas duite akeh,” kata Mbak Surti.<br /><br />Memang tampilan warung Mbak Surti agak mencolok dibandingkan warung-warung di dekatnya. Banner yang mencolok memikat orang untuk mampir. Apalagi menu yang ditawarkan belum ada saingan di kota itu. Mbak Surti sebenarnya punya sense yang bagus soal memasak, sehingga aku tidak perlu terlalu susah mengajari bumbu-bumbunya.<br /><br />“Mbak kuncinya di telor, jangan dimasukkan diawal, tetapi dipertengahan kita menggoreng, biar tidak amis taburi merica. Dengan telor itu makannya jadi tidak terlalu berminyak, sehingga orang tidak cepet muak,” kataku memperingatkannya.<br />“Mbak ziarah ke gunung kemukus itu harus 7 kali lho dengan jeda setiap 35 hari dan harus dengan pasangan yang sama lho,” kataku menggoda.<br />“Wah 10 kali pun gak apa-apa asal sama mas e” katanya genit.<br /><br />Sebulan kemudian dia mengabariku bahwa warung tendanya sekarang sudah memiliki 3 meja, dan rame terus. Padahal waktu itu cuma ada 1 meja. Dia sudah punya 2 asisten untuk masak dan 2 lagi untuk melayani.<br /><br />Aku tidak tahu apakah Mbak Surti meyakini kemajuan dagangnya karena ziarah ke Kemukus, atau karena menu baru yang kuajarkan kepadanya. Hampir setiap bulan aku ke Solo dan kami ke Kemukus melaksanakan sex orgy di alam bebas. Setahun kemudian dia sudah makin berkembang dengan memperbesar tendanya menjadi 8 meja. Omzetnya sudah bisa mencapai 2 jutaan dan kalau malam minggu bulan muda bisa mencapai 5 jutaan.<br /><br />Jika dulu aku yang membiayai hotel dan segala macamnya. Sekarang Mbak Surti mencegah aku membiayai itu, Dia semua yang membayarnya.<br />Aku menyukai mbak Surti karena memeknya uenak banget, sebaliknya dia menyukai ku karena jasa resepku dia bisa maju . Kabar terakhir dia sudah buka cabang di kota yang sama. Bravo Mbak.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8422213247891510994.post-80205343078608234482010-04-15T21:32:00.000-07:002010-04-15T21:47:05.284-07:00Kost Pacarku Nina<div style="text-align: justify;">Ini adalah pengalamanku beberapa bulan lalu di tempat kost pacarku Nina. Aku sudah terbiasa keluar masuk di tempat kost itu baik itu bersama Nina atau sendirian. Kadang aku juga nginep kalau kemalaman. Kost ini memang nggak ada yang ngawasi, pemiliknya hanya datang sebulan sekali ambil duit.<br /><br />Suatu hari aku datang ke kost Nina, sialnya pas saat itu Nina sudah keburu pergi ke Bromo bersama teman kuliahnya. Dalam hatiku aku mengumpati si Nina yang nggak lagi pamit kek atau ngasih tahu seperti biasanya. Mentang-mentang dia ada yang naksir lagi trus aku mulai nggak dianggap lagi.<br /><br />Sore itu iseng-iseng aku nyalakan komputer di kamar Nina, ntar biar aku masukin virus makro-nya MS-Word lagi biar ilang semua ketikan dia. Tapi aku main DOOM dulu biar medongkolku agak berkurang. Belum lima belas menit aku main tiba-tiba pintu kamar yang nggak aku kunci terbuka. Eva dengan celana pantai dan kaos dagadunya sudah menerombol masuk ke kamar Nina. Waduh aku kena jadi sembur monster Doom deh.<br /><br />"Hai mas,… sedang apa ?" si Eva teman sekost nya Nina datang, wah si Eva nih pasti minta tolong ngetik lagi.<br />"Minta tolong dong mas,…" pintanya sambil berganyut di daun pintu. Aku pura-pura nggak mau<br /><br />"Aduh,.. aku bener-bener capek sekarang Va,… kalau kamu sendiri mau pake komputer ini pake aja" Eva memonyongkan bibirnya, aku tahu dia nggak lancar ngetik maklum nggak sering make komputer.<br />"Tolonglah mas,… aku nggak bisa ngetik lancar nih apalagi ini banyak rumusnya, bisa-bisa dua lembar selesai dua hari ". Memang sih kalo MSWord pake rumus mesti klak-klik terusan ngerjakannya.<br /><br />"Kamu bawa ke rental saja deh, ntar disana ada kok yang mau ketikin".<br />"Penuh,… besok sudah harus dikumpulin" jawabnya singkat.<br />"Duh mahasiswa, kebiasaan pake acara dadakan tuh,… Oke aku ketik tapi nanti kamu harus pijitin aku. Bagaimana ?" aku mengajukan penawaran.<br />"Nanti kalo ketahuan Nina ?" Eva memandang langit-langit dan aku memandangi pahanya.<br />"Enggak,… kan Nina lagi ke Bromo"<br /><br />Singkatnya penawaranku diterima dan aku langsung ketik naskah punya Eva. Baru dua paragraf aku ketik, aku jadi teringat kalau aku juga pernah ketik naskah semacam ini untuk Nina. So jadi tinggal Copy dan Paste lalu Edit sedikit dan selesai.<br /><br />"Di print sekalian nggak nih Va ?" tanyaku pada Eva yang malah asik bolak-balik majalah punya Nina.<br />"Lho kok cepet sekali, nggak ada yang salah ketik apa ?" ia bangkit dan mendekat ke arah monitor memeriksa naskah itu. Eva agak membungkuk membaca hasil ketikanku di monitor. Eh ada kesempatan baik, leher kaosnya jadi turun dan aku bisa melirik tetek milik Eva. Luar biasa, sekilas saja aku bisa pastikan tetek milik Eva masih kencang.<br /><br />"Eh nakal ya,…" aduh ketahuan deh. Eva segera bangkit dan menutup leher kaosnya. Aku nyengir-nyengir saja. Tapi dia nggak serius tuh marahnya, Eva malah senyum-senyum malu sambil memaksakan diri melotot.<br />"Ntar aku bilangin Nina lho, mas suka ngintip" ancamnya lagi.<br />"Ah bukannya kamu yang suka ngintip kalo aku pas tidur sama Nina", aku balikan kata sambil menyalakan printer. Memang Eva pernah ketahuan ngintip pas aku sedang minta jatah biologis sama Nina.<br /><br />"Nih " empat lembar naskah itu sudah tercetak dan aku serahkan sama Eva.<br />"Trims ya mas,…. Jadi nggak pijit nya ?"<br />"Oh ya jadi dong,…"<br /><br />Aku tiduran di ranjang dan Eva memijiti punggungku. Pintu aku tutup tapi nggak aku kunci. Aku melepaskan baju yang aku pakai, aku bilang takut kusut. Pijatan Eva terasa enak sekali malah seperti sudah prof. Dari leher sampai pinggang diurut dengan seksama.<br /><br />"Va,… kamu cerita sama Budi (pacarnya Eva) nggak ?" tanyaku membuka kebisuan.<br />"Cerita apa ?"<br />"Tentang yang kamu intip itu"<br />"Ah ya enggak dong "<br />"Bener ?"<br />"Iya,..!!!"<br /><br />Dua puluh menit aku dipijitin sama si Eva lalu dia mengeluh capek. Aku menawarakan diri untuk gantian pijit.<br /><br />"Ah enggak ah, geli,…".<br />"Tapi enak lho Va percaya deh" mulanya dia nolak tapi akhirnya mau juga. Aku bangkit sambil aku geser dia untuk naik ke ranjang. Aku pijit mulai dari lehernya lalu turun ke punggung dan pinggang. Aku perhatikan paha bagian belakang Eva mulusnya bukan main, putih lagi.<br /><br />"Va kamu pernah nggak main sama Budi ?" aku beranikan diri untuk masuk ke dalam topik yang rada ngeres.<br />"Main apaan ?"<br />"Main kayak aku sama Nina"<br />"Ehm,… mulai aneh-aneh ya,…"<br />"Cuma nanya kok "<br />"Kalo pernah kenapa dan kalo belum pernah juga kenapa ?"<br />"Yah nggak apa-apa, cuma pingin tahu aja, kamu tahu aku sama Nina, aku juga kepingin tahu kamu dengan Budi"<br />"Nggak ah,… nggak aku jawab"<br />"Ah berarti pernah nih"<br />"Lho kok bisa ambil kesimpulan?"<br />"Iya biasanya kalo belum pernah pasti jawabnya tegas belum"<br />"Terus, kalo aku sudah pernah main sex begitu sama Budi kenapa juga"<br />"Yah,… barangkali,…." Aku sengaja nggak nerusin kata-kataku.<br />"Barangkali apa ?!"<br />"barangkali aku boleh coba"<br />"Ah nggak mau,…."<br />"Kenapa,…"<br />"Aku takut, punya mas besar sekali"<br />"Justru yang besar itu yang enak tahu "<br /><br />"Ah masak ?" Eva memutar badannya dari yang tadinya telungkup jadi telentang. Aku nggak buang waktu lagi, aku segera menindihnya. Eva gelagepan ketika aku serang teteknya yang membuat aku penasaran dari tadi. Aku ciumi lehernya sampai dia terengah-engah kehabisan nafas. Ketika aku dapatkan bibirnya tanganku mulai melepasi kaos dan celana pantai sekalian cd-nya. Aku tangkap gundukan daging di selangkangannya dan dengan jari tengahku aku gosok lipatan dagingnya yang sudah becek dengan lendir. Eva jadi Ahhh uhhhh sambil menggelinjang ke kanan dan ke kiri.<br /><br />Tiba tiba Eva jadi buas, ia mendorong tubuhku dan duduk diatas perutku membelakangi aku. Dengan terburu-buru ia melepaskan ikat pinggang celana yang aku pakai. Aku ngeri takut kalau resleting celanaku makan korban. Dan sebentar saja Eva sukses menurunkan celana yang aku pakai sebatas lutut. Dan bongkahan daging yang sedari tadi sudah membengkak diselangkanganku menyembul keluar. Eva meremasnya kuat-kuat sebelum ia memundukkan pantatnya ke arah mukaku dan "slup" bongkahan dagingku itu sudah masuk dalam mulutnya. Nggak nyangka, Eva yang selama ini aku kira diem eh ternyata,…. Boleh juga permainannya.<br /><br />Aku juga nggak tinggal diam, memiaw Eva yang hampir tanpa bulu itu sudah terpampang didepan mukaku dan aku hisap serta jilati sepuasnya. Lidahku aku julurkan mencoba menerobos ke dalam lobang memiaw Eva. Sejenak ia melepaskan kulumannya dan menengadah sambil merancu "Ehhh lagi mas ehhh terus terus yah yang itu ehhhh" ....<br /><br />Aku nggak tahan lagi didiemin barangku. Segera aku dorong pantat Eva sehingga ia telungkup lagi dan aku arahkan rudal scottku ke balik pahanya.<br /><br />"Agak diangkat dikit dong Va" pintaku supaya Eva agak nungging. Ia menuruti sambil membuka selangkangannya lebih lebar. Dan aku mulai membenamkan rudalku dalam memiawnya. Ia meringis dan katanya punyaku lebih besar dari pada milik si Budi. Tapi ketika aku mulai membenamkan lebih dalam lagi Eva melotot dan mengaduh kesakitan. Mungkin karena ia baru pertama kali ini mendapatkan the real penis macam punya aku. Aku diamkan sebentar sambil menenangkan Eva. Kalau gara-gara ini akhirnya di cancel wah rugi dong aku.<br /><br />Aku mulai pelan pelan menarik dan membenamkannya lagi sampai Eva terbiasa. Nggak seberapa lama kok, lima enam kali memiaw Eva sudah bisa adaptasi dengan punyaku. Meskipun begitu lobang memiaw Eva masih terasa menggenggam batang dagingku erat sekali. Jadi ingat rasanya seperti pertama aku memperawani si Nina dulu. Nggak sampai sepuluh menit Eva sudah kejang melepaskan orgasmenya yang pertama. Ah dasar pemula sih. Aku berhenti sejenak disaat aku sudah sampai pada tujuh puluh lima persen hampir orgasme.<br /><br />Aku bangkitkan lagi gairahnya dengan meremas kedua puting tetek Eva dari belakang. Berhasil, Eva mulai menggoyangkan lagi pantatnya dan aku nggak buang waktu lagi, aku segera mengayunkan ke depan dan kebelakang mengimbanginya. Eva orgasme sampai empat kali sebelum yang kelimanya aku dan Eva orgasme bareng-bareng. Aku hamburkan semua spermaku dalam memiaw Eva yang berdenyut kuat dan aku tertidur.<br /><br />Aku bangun sekitar pukul setengah sembilan dengan kemaluan masih menancap dalam memiaw Eva. Aku bangunkan dia dan,… asiknya si Eva jadi minta lagi. Malam itu aku ganti ganti style mulai dari frontal, berdiri, doggy style juga dengan duduk diatas kursi. Aku bermalam di tempat kost itu kali ini bukan di kamar Nina tapi di kamar Eva. Aku jadi nggak kesepian lagi meski Nina ke Bromo sampai empat hari dan empat hari itu aku dan Eva menggunakan kesempatan sebaik-baiknya.<br /><br />Eva pindah kost setelah dua minggu sejak itu. Tempat kost baru Eva sejenis dengan tempat kost sebelumnya bebas keluar masuk. Aku dapat dua jatah satu dengan Nina satu lagi dengan Eva. Terus terang aku lebih suka main dengan Nina yang lebih prof daripada Eva. Beberapa hal yang aku suka pada tubuh Eva adalah memiawnya yang nggak terlalu banyak bulu dan teteknya yang begitu ranum, sedang yang aku suka pada Nina adalah teknik main sexnya yang luar biasa. Sorry nggak sempat aku ceritakan disini, mungkin lain kali. Buat Budi aku minta maaf telah melanggar kebunmu, habis menurut Eva kamu kurang bersungguh-sungguh dan selalu ketakutan dengan kehamilan. Kan ada tekniknya supaya nggak hamil tanpa harus ketakutan .</div>Unknownnoreply@blogger.com0